HMD, perusahaan di balik ponsel Nokia, baru saja merilis tiga ponsel 4G super dasar yang menarik perhatian. Namun, yang terbaru justrus lebih ‘minimalis’ dari sebelumnya, dengan fitur-fitur yang dikurangi.
Jean-Francois Baril, CEO HMD, melalui unggahan LinkedIn, mengumumkan kehadiran tiga model baru: HMD 100, HMD 101, dan HMD 102. Desainnya memang berbeda dari pendahulunya, HMD 102 4G dan HMD 101 4G yang dirilis September lalu.
Dari ketiganya, HMD 102 menjadi yang paling lengkap. Ia hadir dengan pemutar MP3 dan kamera plus lampu kilat LED. Sementara itu, HMD 101 tidak dilengkapi kamera sama sekali. Yang paling mencolok adalah HMD 100, yang tampaknya bahkan tidak memiliki pemutar MP3. Keberadaan slot microSD pun diragukan, mengingat ketiga ponsel ini hampir tidak memiliki penyimpanan internal.
Hal yang cukup mengejutkan adalah tidak adanya embel-embel “4G” dalam nama model-model ini. Padahal, 4G adalah fitur utama yang sangat penting, terlebih banyak negara telah menutup jaringan 2G dan 3G. Selain itu, panduan pengguna menyebutkan bahwa ponsel-ponsel ini masih menggunakan port microUSB, yang kini sudah tidak sesuai peraturan di wilayah seperti Uni Eropa yang mewajibkan USB-C untuk perangkat elektronik portabel.
Namun, tenang saja. HMD juga memiliki model 4G yang desainnya sangat mirip untuk dijual di wilayah yang melarang microUSB. Model-model 4G tersebut juga dilengkapi dual-SIM dan port USB-C.
Untuk pasar India, panduan pengguna tersedia di situs HMD India, dengan halaman terpisah untuk HMD 101 dan HMD 101 4G. Perlu dicatat bahwa operator di India masih menyediakan jaringan 2G, sehingga model tanpa ‘4G’ pun masih bisa digunakan.
Bagi yang mencari fitur 4G, HMD juga menawarkan HMD 105 4G dan HMD 110 4G sebagai pilihan lain.
Melihat tren penutupan jaringan lama dan standar USB-C, pilihan HMD untuk tetap memproduksi ponsel dengan spesifikasi ‘jadul’ ini cukup menarik. Mungkin target pasarnya memang kalangan yang sangat membutuhkan ponsel sederhana dan murah, atau untuk cadangan. Namun, keputusan ini juga berisiko membuat produknya ketinggalan zaman di beberapa wilayah. Keberhasilan strategi ini akan sangat tergantung pada seberapa besar permintaan untuk ponsel ultra-dasar di pasar global.
Di era yang serba canggih, kehadiran ponsel se-sederhana ini justru menjadi pengingat bahwa tidak semua orang membutuhkan teknologi tinggi. Namun, adaptasi terhadap regulasi dan standar global tetap menjadi kunci kesuksesan di pasar yang semakin ketat persaingannya. HMD perlu bijak dalam menyeimbangkan kesederhanaan dan kepatuhan terhadap perkembangan teknologi.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.