Di sebuah sudut Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkuak sebuah jaringan penggalangan dana yang ternyata fiktif. Enam orang yang mengatasnamakan diri sebagai relawan dari Komunitas Bunga Jaya Peduli berhasil diamankan oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Satpol PP, dan aparat kepolisian pada Kamis sore, tepatnya di kawasan Flyover Jalan Urip Sumoharjo. Modus mereka cukup licik: mengumpulkan sumbangan dengan dalih membantu biaya pengobatan warga yang sedang sakit keras. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dana tersebut tidak pernah sampai ke tangan penerima manfaat.
Zuhur dg Ranca, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Makassar, menjelaskan bahwa aksi kelompok ini dikategorikan sebagai pungutan liar. Alasannya, tidak ada bukti penyaluran donasi kepada pihak yang membutuhkan, padahal mereka berhasil mengumpulkan uang hingga Rp 1,5 juta dalam sehari. “Kami kategorikan mereka pungli karena bukti penyalurannya tidak ada, dan mereka justru mendapatkan penghasilan,” ucapnya. Meski begitu, pihaknya masih memberikan peringatan kepada mereka karena ini bukanlah operasi penangkapan kriminal, melainkan penertiban terhadap praktik penggalangan dana yang tidak transparan.
Yang mencengangkan, jaringan ini telah beroperasi selama tiga tahun. Selama rentang waktu tersebut, mereka terus turun ke lapangan untuk menggalang dana, memanfaatkan empati masyarakat terhadap sesama yang sedang membutuhkan bantuan. Setiap hari, mereka mampu mengumpulkan dana ratusan ribu hingga mencapai angka fantastis per harinya. Namun, dari hasil asesmen yang dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa dana tersebut pernah disalurkan kepada pasien atau keluarga pasien yang menjadi alasan penggalangan dana.
Tindakan ini tentu saja merusak kepercayaan publik terhadap aksi-aksi kemanusiaan yang sebenarnya dilakukan oleh relawan-relawan tulus di berbagai penjuru daerah. Praktik semacam ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengikis rasa solidaritas masyarakat. Banyak orang yang sebenarnya ingin membantu sesama menjadi ragu untuk memberikan donasi karena khawatir dana yang mereka sumbangkan tidak sampai kepada pihak yang membutuhkan.
Pengungkapan kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan bantuan. Dianjurkan agar masyarakat memilih lembaga atau komunitas yang terpercaya dan transparan dalam pengelolaan dana. Selain itu, pihak berwenang diminta untuk terus memperketat pengawasan terhadap aktivitas penggalangan dana, terutama yang dilakukan secara spontan di tempat-tempat umum.
Studi kasus serupa pernah terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Pada tahun 2023, sebuah kelompok di Jakarta juga terbongkar setelah menggalang dana untuk korban bencana alam, namun ternyata dana tersebut dialihkan untuk kepentingan pribadi. Fenomena ini menunjukkan bahwa celah untuk eksploitasi empati publik masih sangat terbuka lebar. Masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut mengenai ciri-ciri penggalangan dana yang sah, seperti adanya izin resmi dari pemerintah, transparansi laporan keuangan, serta identitas pengelola yang jelas.
Infografis sederhana bisa menjadi alat edukasi yang efektif. Misalnya, diagram alur yang menunjukkan tahapan penggalangan dana yang benar, mulai dari perizinan, pelaksanaan, hingga penyaluran. Selain itu, tabel perbandingan antara ciri-ciri lembaga donasi yang kredibel dan yang tidak bisa menjadi panduan praktis bagi masyarakat.
Dengan semakin maraknya kasus donasi fiktif, penting bagi setiap individu untuk tidak hanya mengandalkan perasaan simpati, tetapi juga logika dan kecermatan. Jangan biarkan empati dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari jadikan kasus di Makassar ini sebagai momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan memilih cara menyalurkan bantuan yang lebih bijak. Solidaritas yang tulus harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.