6 Fakta Banjir Rob yang Menggenangi Jakarta Utara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir pesisir atau rob terjadi di kawasan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, membuat warga diminta waspada. Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Vitus Dwi Indarto melaporkan bahwa kawasan Jalan RE Martadinata, tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS), menjadi lokasi paling parah terdampak dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter pada pukul 09.30 WIB.

Kondisi ini membuat jalur tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda empat, sementara sejumlah motor mengalami mati mesin karena nekat menerobos genangan. Tim dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara langsung bertindak cepat dengan mengerahkan dua unit pompa mobile dan satu pompa apung untuk menyedot air. Petugas terus memantau ketinggian banjir rob secara intensif.

Di wilayah Kepulauan Seribu, BPBD DKI mencatat 13 RT terdampak banjir rob. Kawasan Kelurahan Pulau Harapan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara serta Kelurahan Pulau Pari di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan mengalami kenaikan air laut setinggi 10-30 cm. Beberapa ruas jalan seperti Jalan Magit dan Elbok di RT 003 RW 03, Kelurahan Pulau Untung Jawa, terendam hingga 15 cm, sedangkan jalan di depan Puskesmas dan samping lapangan futsal di RT 001 RW 03 mencapai ketinggian 10 cm.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memperingatkan bahwa puncak banjir rob diprediksi terjadi besok tanggal 5 Desember pada pukul 09.00 pagi. Ia meminta seluruh jajaran Dinas Sumber Daya Air meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat kesiapsiagaan di titik-titik rawan. Pramono mengingatkan bahwa kombinasi air laut pasang dan curah hujan tinggi dapat meningkatkan risiko genangan di wilayah pesisir.

Faktor utama penyebab banjir rob di Jakarta Utara adalah fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Purnama dan Perigee atau Supermoon. Kondisi ini menyebabkan ketinggian pasang air laut mencapai titik maksimum, sehingga berpotensi besar menimbulkan banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

Peringatan banjir rob diperkirakan masih akan berlangsung hingga 10 Desember 2025, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada 5 Desember. Ancaman banjir tidak berhenti sampai pertengahan bulan, melainkan berpotensi muncul kembali pada minggu ketiga Desember. Sementara itu, puncak curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi pada Januari mendatang.

Kondisi tanggul Muara Baru di Jakarta Utara menjadi perhatian serius. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menjelaskan bahwa tanggul yang bocor berada di wilayah kewenangan Pelindo. Meskipun demikian, Pemprov DKI Jakarta tetap akan membantu penambalan kebocoran tersebut. Saat ini, Suku Dinas SDA Jakarta Utara telah melakukan penanganan darurat di lapangan sebagai langkah sementara sebelum penambalan permanen dilakukan pada 2026.

Progres pembangunan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tembok Pengendalian Terpadu Ibu Kota terus dikebut. Gubernur Pramono Anung memaparkan bahwa total panjang tanggul pesisir yang harus dibangun sepanjang 28,2 kilometer, dan saat ini sudah terbangun sepanjang 11,8 kilometer. Pembangunan tanggul pesisir menjadi semakin krusial mengingat ancaman banjir rob yang semakin sering terjadi.

Banjir rob yang sempat menggenangi Kampung Marunda Pitung akhirnya mulai surut pada Kamis siang. Meskipun air telah menghilang, jejak kerusakan masih terlihat jelas di permukiman padat tersebut. Lumpur menutupi lantai rumah, halaman, hingga fasilitas umum, membuat warga harus bekerja ekstra untuk memulihkan kondisi lingkungan mereka.

Data terbaru menunjukkan bahwa intensitas banjir rob di Jakarta Utara mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan riset Pusat Studi Bencana Universitas Indonesia tahun 2025, ketinggian air rob rata-rata meningkat dari 25 cm pada 2020 menjadi 40 cm pada 2025. Faktor utama penyebabnya adalah penurunan permukaan tanah yang mencapai 5-10 cm per tahun di beberapa wilayah pesisir.

Analisis terhadap pola pasang surut menunjukkan bahwa fenomena Supermoon berkontribusi terhadap kenaikan air laut hingga 15-20% di atas normal. Data BMKG mencatat bahwa periode bulan purnama dan perigee bersamaan terjadi sebanyak 3 kali dalam setahun, dengan dampak paling parah terjadi pada Desember 2025.

Studi kasus di Kampung Marunda Pulo mengungkap bahwa kerugian ekonomi akibat banjir rob mencapai rata-rata Rp 2,5 juta per KK per kejadian. Kerugian terbesar berasal dari kerusakan peralatan elektronik dan kendaraan bermotor. Infografis yang dirilis BPBD DKI menunjukkan bahwa 70% rumah di kawasan pesisir Jakarta Utara telah terdampak banjir rob minimal 3 kali dalam setahun.

Diperlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir rob yang semakin meningkat. Pembangunan infrastruktur tanggul harus diimbangi dengan edukasi kesiapsiagaan bencana bagi warga pesisir, serta penerapan sistem peringatan dini yang lebih canggih. Mari bersama-sama menjaga Jakarta dari ancaman bencana alam yang semakin kompleks.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan