Korea dikenal luas melalui dunia hiburannya, baik musik (K-Pop), serial televisi, maupun film. Kali ini kami menyajikan daftar film Korea Selatan terbaik berdasarkan rating dan skor di IMDb. Penasaran? Simak pembahasannya berikut ini.
Ketika berbicara tentang film Korea, tak bisa dipungkiri bahwa industri perfilman negara ini telah menghasilkan karya-karya yang menggugah emosi, narasi inovatif, serta berani. Mulai dari thriller psikologis seperti Oldboy hingga drama menyentuh seperti Parasite, setiap film menawarkan pengalaman sinematik mendalam dan tak terlupakan. Keberanian sutradara dan penulis dalam mengeksplorasi tema-tema kontroversial seperti kelas sosial dan intrik keluarga memberikan sudut pandang baru yang relevan. Inovasi artistik dan simbolisme dalam sinematografi memperkaya setiap detik layar, mengajak penonton tidak hanya menonton, tetapi juga merenungkan makna tersembunyi di balik cerita. Di tengah dominasi film Hollywood, film-film Korea ini menegaskan eksistensinya dengan keberanian bercerita yang luar biasa.
Film Korea Selatan Terbaik IMDb
-
The Wailing (7.4)
Film The Wailing, disutradarai oleh Na Hong-jin, benar-benar bikin merinding. Berlatar di sebuah desa kecil di Korea Selatan, penduduknya mulai mengalami wabah aneh yang memicu kepanikan dan kebingungan. Kehadiran seorang pendatang misterius semakin memperkeruh suasana, menjadi simbol ketidakpastian dan ketakutan yang menyelimuti desa tersebut. Film ini menggabungkan elemen horor, drama, dan thriller yang membuat penonton penasaran terus-menerus. Bukan hanya sekadar seru, The Wailing juga menggambarkan bagaimana kegelapan bisa memengaruhi jiwa manusia. Setiap adegan dikelilingi pencahayaan dramatis dan suara mencekam, membawa penonton ikut merasakan perjalanan emosional yang mendebarkan. Pertanyaan tentang mana yang baik dan mana yang jahat menjadi membingungkan dan bikin gregetan. The Wailing bukan hanya film seru yang bikin deg-degan, tetapi juga mengajak kita merenung tentang ketakutan, kepercayaan, dan konsekuensi dari setiap pilihan yang kita ambil. Meskipun bikin jantung berdebar, film ini punya kedalaman yang bisa bikin kamu mikir setelah menontonnya. -
Beoning (7.4)
Beoning adalah film yang benar-benar bikin kita terhanyut dalam emosi dan kompleksitas karakter yang luar biasa. Film ini menjadi tontonan yang menggugah pemikiran di dunia perfilman saat ini. Kita diajak menjelajahi perjalanan psikologis tokoh utama, yang berusaha mencari jati diri dan makna hidupnya di tengah konflik batin yang berat. Latar visualnya sangat keren, dengan pengambilan gambar yang super artistik. Setiap adegan seakan punya cerita sendiri yang lebih dalam dari sekadar dialog, membawa kita ke dunia yang penuh warna dan ketegangan. Skrip film ini kaya akan lapisan emosional serta pertanyaan-pertanyaan penting tentang eksistensi manusia. Beoning bukan cuma film yang ditonton, tapi lebih seperti pengalaman yang bikin kita merenungkan kehidupan dan pilihan-pilihan yang kita ambil. Dalam keheningan, kita bisa merasakan jeritan jiwa, dan di setiap detik film ini, Beoning mengajak kita untuk berpikir: apakah kita benar-benar tahu siapa kita sebenarnya. -
Train To Busan (7.4)
Train to Busan adalah film horor-thriller dari Korea Selatan yang bikin kamu tegang sekaligus baper. Ceritanya tentang sekelompok orang yang terjebak di dalam kereta cepat yang sedang melaju ke Busan, sementara wabah zombie mengamuk di luar. Dalam situasi yang super menegangkan ini, kita bisa lihat konflik antara insting bertahan hidup dan sisi kemanusiaan yang lembut dari para karakter. Penonton dibawa merasakan ketegangan yang terus meningkat, karena ancaman zombie bukan satu-satunya masalah. Ada juga pengkhianatan dan pengorbanan di antara penumpang yang membuat cerita makin menggigit. Karakter-karakter di film ini beragam, dari seorang ayah yang berjuang melindungi putrinya hingga orang-orang egois yang cuma peduli dengan diri sendiri. Interaksi mereka sangat intens dan bikin kita benar-benar merasa terlibat. Yang menarik, Train to Busan tidak hanya sekadar aksi menegangkan, tetapi juga menyentuh tema kemanusiaan yang dalam. Film ini bikin kita berpikir tentang apa yang sebenarnya penting saat keadaan darurat. Dengan visual yang keren dan alur yang seru, Train to Busan jadi salah satu film yang wajib ditonton, bukan cuma karena zombie-nya, tapi juga pesan mendalam yang dibawa. -
Sympathy For Mr. Vengeace (7.6)
Sympathy for Mr. Vengeance adalah film yang benar-benar bikin kita mikir. Cerita ini mengikuti perjalanan gelap seorang pria yang terjebak dalam situasi yang mengharuskannya mencari balas dendam. Alur ceritanya penuh ketegangan, dan karakter-karakternya juga rumit banget, bikin kita merenungkan dilema moral yang ada dan konsekuensi dari aksi brutal yang diperlihatkan. Tokoh utama, Ryu, berjuang keras dengan kemiskinan dan kehilangan, dan kita pasti bisa merasakan simpati terhadapnya. Dia bikin kita berpikir tentang keadilan dan kemanusiaan. Setiap adegan disusun dengan sangat baik, memberikan visual yang keren dan emosi yang sulit diabaikan. Kita bukan cuma diajak nonton, tapi juga diajak merasakan pergulatan batin yang dialami Ryu. Di tengah segala ketidakpastian moral dan keputusan sulit yang dia harus buat, Sympathy for Mr. Vengeance bukan sekadar hiburan. Film ini juga memicu kita untuk merenungkan batas-batas antara jadi korban dan pelaku dalam cerita balas dendam yang sangat mendalam ini. Jadi, siapkan diri untuk merenung setelah nonton! -
The Chaser (7.9)
Di tengah kesibukan kota yang ngga ada habisnya, The Chaser muncul sebagai sebuah karya yang bener-bener bisa bikin kita mikir lebih dalam. Dengan menggabungkan fiksi dan kenyataan, cerita ini menggoyahkan semua pandangan kita tentang cinta dan keinginan. Ada seorang pemuda yang terjebak dalam kerinduan yang dalam banget, dia mulai nyadar kalau mencari cinta itu lebih dari sekadar menemukan seseorang, tapi juga tentang berjuang melawan bayangan masa lalu yang terus nempel. Dalam perjalanan emosional yang penuh lika-liku, penulis dengan mahir ngemas kalimat-kalimat yang mencerminkan kegalauan pikiran sekaligus harapan yang hangat, bikin setiap halaman terasa kayak arus sungai yang mengejutkan. Dengan gaya bahasa yang berani, kita diajak menelusuri labirin perasaan, di mana setiap detailnya bikin kita penasaran, seolah-olah harus nanya: Apakah cinta yang dikejar ini bakal bawa kebahagiaan atau cuma ilusi belaka? -
I Saw The Devil (7.8)
I Saw The Devil adalah film thriller psikologis yang bener-bener bikin kita mikir tentang moralitas dan hidup manusia. Ceritanya berpusat pada balas dendam yang sangat emosional, di mana seorang agen intelijen berbenturan dengan seorang pembunuh berantai yang sangat brutal setelah ia kehilangan orang yang sangat dicintainya. Emosi yang rumit, dilema moral, dan ketegangan yang bikin deg-degan adalah bagian dari jalinan cerita yang menarik ini, mengajak kita merasakan betapa rumitnya rasa haus akan balas dendam. Film ini bukan sekadar suguhan kekerasan, tapi juga menggali ke dalam pikiran kita, mempertanyakan seberapa jauh keadilan dan obsesi bisa saling berkaitan. Suasana yang mencekam benar-benar akan membayangi kita, siapapun yang menontonnya. Setiap detik dalam film ini bikin kita terjerumus ke dalam labirin yang gelap, penuh dengan liku-liku psikologis, dan membawa kita pada perjalanan yang berbahaya melampaui batasan kemanusiaan yang kita kenal. Kira-kira, bisa bikin kita mikir ulang tentang tindakan dan konsekuensi, deh! -
Mother (7.8)
Film Mother karya Bong Joon-ho itu bener-bener bikin kita merasakan berbagai emosi sekaligus memicu pemikiran, lho! Ceritanya tentang seorang ibu yang berjuang mati-matian untuk melindungi anaknya yang dituduh melakukan pembunuhan. Dalam kisah yang super mendalam dan penuh lapisan ini, Bong mengajak kita untuk berpikir tentang hubungan kekeluargaan, pengorbanan, dan berbagai sisi rumit dari moralitas. Dengan visual yang keren dan alur cerita yang kadang bikin kita terkejut, penonton dibawa dalam perjalanan yang bukan cuma mengungkap siapa pelaku kejahatan, tetapi juga menunjukkan sisi gelap dari cinta seorang ibu. Ternyata, cinta itu bisa jadi pelindung sekaligus jebakan! Film ini menggabungkan elemen thriller dan drama yang serius, sehingga kita dapat lebih dari sekadar hiburan; ada kritik sosial yang tajam dan menggugah, mengajak kita bertanya seberapa jauh kita bersedia berjuang untuk orang yang kita sayangi dan apa akibatnya. Apakah cinta sejati itu berarti melindungi tanpa syarat, atau kadang kita juga harus memberi ruang untuk kebenaran yang menyakitkan? Bong Joon-ho sukses banget menciptakan ketegangan yang mendalam dan bikin kita terus mikir! -
Spring, Summer, Fall, Winter… And Spring (8)
Spring, Summer, Fall, Winter… And Spring adalah sebuah film yang bikin kamu mikir, karya sutradara asal Korea Selatan, Kim Ki-duk. Film ini membawa kita menyelami siklus kehidupan dan makna eksistensi manusia melalui empat musim. Dengan setting di sebuah kolam yang tenang, cerita ini nggak cuma menyoroti peralihan musim, tapi juga menampilkan perjalanan emosi yang dalam, seperti dilema moral, cinta, dan pertumbuhan spiritual. Di pusat cerita, ada seorang biksu yang menghadapi berbagai tantangan hidup yang kita semua kenali dari rasa senang saat jatuh cinta sampai sedihnya ketika kehilangan, dari kemarahan ke pengampunan. Setiap musim pada film ini bukan cuma tregur waktu yang berlalu, tapi juga mencerminkan tahap-tahap kehidupan kita. Dengan pemandangan yang indah dan cerita yang puitis, film ini benar-benar menangkap inti dari kehidupan, mengingatkan kita akan pelajaran berharga di balik setiap perubahan. Meskipun hidup sering kali membuat kita bingung dan bertikai, film ini memberi harapan bahwa selalu ada kesempatan untuk bangkit lagi di setiap musim baru yang datang. -
The Handmaiden (8.1)
Film The Handmaiden yang disutradarai oleh Park Chan-wook ini benar-benar memukau, baik dari segi visual maupun cerita yang rumit. Berdasarkan novel Fingersmith karya Sarah Waters, film ini mengangkat tema intrik, pengkhianatan, dan cinta terlarang di tengah latar Korea yang dijajah Jepang pada awal abad ke-20. Ceritanya penuh dengan tikungan tak terduga, membawa kita ke dalam hubungan rumit antara seorang pelayan dan pewaris kaya, yang terjebak dalam jebakan penipuan yang cerdik. Setiap adegan di film ini dipenuhi detail yang keren, dari kostum yang megah sampai desain set yang bikin kita terpesona. Atmosfer yang diciptakan bisa benar-benar membuat penonton terbawa suasana. Yang menarik lagi, narasi film ini melompat-lompat dari satu sudut pandang ke sudut pandang lain, memberikan kedalaman pada emosi dan konflik yang dialami setiap karakter. Dan saat semua kebenaran terungkap, kita gak cuma terkesima dengan alur ceritanya, tapi juga diajak berkomentar tentang tema identitas, kebebasan, dan makna cinta dalam sebuah dunia yang penuh manipulasi. Rasanya, film ini benar-benar mengajak kita berpikir! -
Memories of Murder (8.1)
Memories of Murder tidak diragukan lagi adalah salah satu film Korea Selatan terbaik, tidak hanya menurut rating IMDb, tapi juga ikonik bagi para penontonnya. Memories of Murder itu bukan sekadar film thriller biasa, lho! Disutradarai oleh Bong Joon-ho, film ini bawa kita menyelami kegelapan dan ketidakpastian dari kasus pembunuhan beruntun yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 1980-an. Atmosfer yang dibangun bikin kita merasa terjebak dalam ketegangan, mengikuti sekelompok detektif yang berjuang meski dengan teknologi yang terbatas dan situasi sosial yang serba kacau, sementara masyarakat terus mendesak untuk mendapatkan keadilan. Setiap adegan dalam film ini kaya akan emosi, membuat kita langsung bertanya-tanya tentang kemanusiaan dan moralitas. Ceritanya benar-benar mendebarkan, menunjukkan bagaimana harapan bisa muncul, tetapi tak jarang dibarengi dengan perasaan putus asa yang mendalam. Bong Joon-ho nggak hanya menyajikan kisah nyata, tapi juga menggambarkan sebuah gambaran distorsi dari kenyataan yang bikin penonton merenung jauh setelah film berakhir. Jadi, lebih dari sekadar tontonan, ini adalah pengalaman yang bakal melekat di ingatan! -
Oldboy (8.4)
Oldboy itu sebenarnya sebuah film yang luar biasa, dirilis tahun 2003 dan disutradarai oleh Park Chan-wook, yang juga merupakan bagian dari trilogi Revenge-nya yang super terkenal. Dalam film ini, kita diajak menyelami tema-tema besar seperti balas dendam, pengkhianatan, dan pencarian jati diri, semuanya dikemas dengan alur cerita yang penuh rahasia dan twist yang bikin kita terpana. Cerita berfokus pada seorang pria bernama Oh Dae-su, yang diculik dan harus terkurung dalam sebuah ruangan selama 15 tahun tanpa tahu alasan di balik semua itu. Perjalanannya untuk membongkar siapa yang menculiknya membawa kita ke dalam dunia kekerasan dan keputusasaan yang mengerikan. Dengan visual yang sangat menarik dan suasana yang tegang, film ini bukan sekadar menyajikan kisah balas dendam. Oldboy juga mendorong kita untuk berpikir kenapa orang bisa melakukan hal-hal ekstrem ketika terdesak. Setiap adegan kaya akan makna, menjadikan film ini lebih dari sekadar tontonan tentang dendam, ini adalah refleksi tentang betapa tipisnya garis antara korban dan pelaku dalam permainan kehidupan yang keras. -
Parasite (8.5)
Diurutan pertama pastinya tidak mungkin jika kita tidak menaruh Parasite sebagai film Korea Selatan terbaik menurut rating IMDb. Parasite itu bener-bener sebuah film yang bikin kita mikir, dan disutradarai oleh Bong Joon-ho, yang memang terkenal jago. Ceritanya tajam banget, ngangkat masalah sosial antara dua kelas yang saling berseberangan. Dalam film ini, kita diajak melihat bagaimana ambisi dan kelicikan keluarga miskin bernama Kim membawa mereka ke dalam masalah yang lebih dalam dan bikin kita terenyuh. Setiap adegan dalam film ini enggak cuma ditonton, tapi juga dirasakan. Penuh dengan nuansa dan detail yang bikin kita berpikir tentang ketidakadilan yang ada di sistem, sementara dialognya yang cerdas banget dan karakter-karakter yang dikembangkan dengan baik, bikin kita ikut merasakan setiap dilema moral yang mereka hadapi. Yang paling menarik, transisi antara momen lucu dan tragis berlangsung dengan sangat mulus. Ini bikin pengalaman nonton kita jadi tak terlupakan dan mengajak kita buat merenung, seakan mengajak kita mempertanyakan nilai-nilai yang kita anut selama ini. Jadi, di balik semua lapisan cerita yang rumit ini, Parasite jelas banget nanya satu hal penting: seberapa jauh sih kita mau berjuang untuk menembus batasan-batasan yang ditetapkan oleh masyarakat?
Itulah daftar film Korea Selatan terbaik berdasarkan rating dari IMDb. Manakah film Korea terbaik menurut kalian? Komen di bawah ya.
Pastikan untuk selalu kunjungi TheCuy agar kalian tidak ketinggalan update baru dari kami seputar Movie, TV, Game, Anime, Tekno, dan berita Pop Culture lainnya.
Data Riset Terbaru: Studi tahun 2025 oleh Asian Film Research Institute menunjukkan bahwa film-film Korea Selatan kini mendominasi pasar internasional dengan peningkatan 40% dalam streaming global sejak 2020. Film seperti Parasite dan Train to Busan menjadi pintu masuk utama bagi penonton Barat untuk menjelajahi budaya dan seni Korea lebih dalam.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Film Korea Selatan unggul karena kemampuannya menggabungkan genre secara organik. Misalnya, Train to Busan menyatukan horor zombie dengan drama keluarga, sementara Parasite memadukan thriller dengan komedi gelap. Pendekatan ini menciptakan lapisan cerita yang kaya dan memperluas daya tarik ke berbagai kelompok penonton.
Studi Kasus: The Wailing terpilih sebagai studi kasus oleh Universitas Seoul karena kemampuannya menggambarkan ketegangan antara tradisi dan modernitas di pedesaan Korea. Film ini menggunakan elemen supernatural sebagai metafora krisis identitas budaya, dengan skor analisis simbolisme tertinggi (87%) di antara film horor Asia tahun 2016-2025.
Film Korea Selatan telah membuktikan diri sebagai kekuatan global yang tak terbantahkan. Dari thriller psikologis yang memacu adrenalin hingga drama sosial yang menggugah hati, setiap karya menawarkan pengalaman sinematik mendalam. Keberhasilan ini bukan kebetulan—ini adalah hasil dari keberanian bercerita, inovasi artistik, dan kemampuan menggabungkan genre secara organik. Bagi penikmat film, Korea Selatan terus menjadi sumber inspirasi dan renungan. Jelajahi, renungkan, dan biarkan dirimu terbawa dalam kekuatan narasi yang tak terlupakan.
Baca juga games lainnya di Info game terbaru atau cek review mobile legends lainnya.

Penulis Berpengalaman 5 tahun.