WamenSos Tinjau Dapur Umum dan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Langkat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menjadi perhatian serius dari Kementerian Sosial. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, langsung meninjau lokasi bencana dan menyalurkan bantuan bagi para korban. Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya Agus Jabo mengunjungi wilayah terdampak banjir di Aceh Tamiang. Menurut laporan Bupati Langkat, banjir telah merendam 16 kecamatan dengan sekitar 200 ribu jiwa terdampak. Untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga, Kemensos bekerja sama erat dengan Pemerintah Kabupaten Langkat, Dinas Sosial, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam penyaluran bantuan logistik dan pendirian dapur umum.

Agus Jabo menegaskan bahwa penanganan darurat menjadi prioritas utama. “Kemensos bersama Dinsos dan Tagana menyalurkan bantuan logistik, buffer stock, dan makanan untuk warga terdampak,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 4 Desember 2025. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar, Kemensos telah mendirikan satu dapur umum induk di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Langkat, serta tiga dapur umum mandiri yang juga didukung oleh Kemensos. Dapur-dapur umum tersebut mampu memproduksi sekitar 6.000 porsi makanan per hari untuk para pengungsi.

Kebutuhan logistik yang disalurkan mencakup makanan, pakaian keluarga, pakaian ibu dan anak, tenda, selimut, hingga kasur. Agus Jabo juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan lain seperti air bersih, listrik, dan pasokan bahan bakar. “Kami ingin memastikan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat ini terpenuhi dulu. Selanjutnya kami usahakan air bersih, listrik, dan BBM bisa segera masuk,” jelasnya. Ia berharap banjir segera surut agar aktivitas warga dapat kembali normal dan kehidupan sosial ekonomi bisa pulih seperti sedia kala.

Pemerintah disebut memiliki stok logistik yang cukup, namun tantangan terbesar saat ini adalah akses transportasi menuju wilayah-wilayah yang masih terisolasi akibat banjir. Setelah status tanggap darurat dicabut oleh Bupati, proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan segera dimulai. Agus Jabo menjelaskan bahwa akan dilakukan rapat koordinasi yang biasanya dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membahas kerusakan-kerusakan yang perlu ditangani, seperti jalan, jembatan, pompa bensin, hingga rumah warga yang rusak.

Koordinasi penanganan pascabencana akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Dengan demikian, penanganan bencana tidak hanya berfokus pada masa darurat, tetapi juga pada pemulihan jangka panjang yang komprehensif. Agus Jabo menutup kunjungannya dengan penegasan bahwa pemerintah hadir dan bekerja bersama berbagai pihak untuk membantu pemulihan korban bencana banjir di Langkat.

Penanganan bencana membutuhkan kerja sama lintas sektor yang solid dan cepat. Semangat gotong royong harus terus digelorakan agar masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan normal. Mari bersatu padu, saling membantu, dan berdoa agar musibah segera berlalu serta kedamaian kembali hadir di bumi pertiwi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan