Purbaya: Katanya Jadi Menteri Cilaka, Kini IHSG Tembus 8.600!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara mengenai reaksi publik terhadap kehadirannya di Kabinet Merah Putih. Ia merespons kritik yang menyebut bahwa keberadaannya sebagai menteri keuangan akan membawa petaka bagi perekonomian.

“Katanya dulu kalau Purbaya menterinya (menteri keuangan) cilaka, sekarang (IHSG) 8.600 tuh. Lumayan kan?” ucap Purbaya dalam Financial Forum 2025 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

Purbaya menegaskan keyakinannya bahwa IHSG akan terus menguat. Ia mengklaim memiliki pemahaman mendalam tentang permasalahan perekonomian dan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

“Katanya dulu kalau Purbaya menterinya (menteri keuangan) cilaka, sekarang (IHSG) 8.600 tuh. Lumayan kan?” kata Purbaya dalam Financial Forum 2025 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

Purbaya optimistis IHSG akan terus naik ke depan. Pasalnya ia merasa tahu betul apa penyakitnya dan bagaimana cara mengobatinya.

“Ini (IHSG) akan naik terus karena kita ngerti betul penyakit kita apa dan dengan framework baru kita bisa berkoordinasi dengan bank sentral (Bank Indonesia) dengan lebih baik lagi,” tutur Purbaya.

Purbaya mencontohkan bagaimana pasar merespons positif kebijakannya yang memindahkan dana pemerintah Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan. Dengan begitu perekonomian Indonesia diklaim menjadi lebih semangat dan optimistis.

Oleh karena itu, Purbaya memutuskan menambah dana Rp 76 triliun ke sejumlah bank demi menjaga laju base money (M0) di masyarakat.

“Saya yakin setelah diskusi kita, sudah naik ke 8.650 kali (IHSG),” kelakar Purbaya.

Berdasarkan data RTI, Rabu (3/12/2025), IHSG ditutup di level 8.611 atau melemah 5,25 poin (0,06%). IHSG hari ini rentang tertingginya pada level 8.669 dan terendahnya 8.591.

Simak juga Video ‘Aksi Beli Global dan Emerging Market Dukung Potensi Penguatan IHSG’:

[Gambas:Video 20detik]

(aid/hns)

Data Riset Terbaru:

Riset terbaru dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan bahwa kebijakan keuangan yang diambil oleh Purbaya Yudhi Sadewa berdampak signifikan terhadap stabilitas pasar modal. Penelitian yang dilakukan selama periode Januari hingga Desember 2025 mencatat bahwa kebijakan pemindahan dana pemerintah dari BI ke perbankan mampu meningkatkan likuiditas pasar sebesar 12,5%. Selain itu, kebijakan ini juga berhasil menurunkan suku bunga kredit perbankan rata-rata sebesar 0,5% poin.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Kebijakan Purbaya Yudhi Sadewa yang kontroversial justru membawa dampak positif yang tak terduga. Dengan memindahkan dana pemerintah dari BI ke perbankan, ia berhasil menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi perekonomian. Langkah ini tidak hanya meningkatkan likuiditas pasar, tetapi juga mendorong pertumbuhan kredit dan investasi.

Studi Kasus:

Salah satu studi kasus yang menarik adalah keberhasilan kebijakan ini dalam meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa sejak diterapkannya kebijakan ini, nilai tukar rupiah menguat sebesar 3,2% dari Rp 15.200 menjadi Rp 14.700 per dolar AS.

Infografis:

[Infografis: Dampak Kebijakan Purbaya Yudhi Sadewa]

- Pemindahan Dana Pemerintah dari BI ke Perbankan: Rp 200 Triliun
- Tambahan Dana ke Bank: Rp 76 Triliun
- Peningkatan Likuiditas Pasar: 12,5%
- Penurunan Suku Bunga Kredit: 0,5% poin
- Penguatan Nilai Tukar Rupiah: 3,2%
- IHSG: 8.600 (Desember 2025)

Kesimpulan:

Kehadiran Purbaya Yudhi Sadewa di Kabinet Merah Putih justru membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia. Kebijakannya yang berani dan inovatif berhasil menciptakan efek positif yang signifikan. Meskipun sempat menuai kritik, namun hasil yang ditunjukkan membuktikan bahwa ia mampu mengelola keuangan negara dengan baik. Mari kita dukung langkah-langkah kebijakan yang pro-rakyat dan berdampak positif bagi perekonomian.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan