Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap fakta mengejutkan terkait pelarian Dewi Astutik alias PA (43), bandar narkoba 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun yang tertangkap di Kamboja. Ternyata Dewi tidak sekadar kabur, melainkan sengaja memilih Kamboja karena terlibat dalam bisnis penipuan online atau scamming.
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa Dewi Astutik awalnya terlibat dalam fenomena scamming di Kamboja karena dianggap lebih cepat menghasilkan uang. Ia diduga masuk ke Kamboja pada Februari 2023 dan sempat bekerja selama satu bulan sebagai penerjemah di tempat scamming, khususnya scam love, sebelum mengundurkan diri karena merasa tidak cocok.
Selama di Kamboja, Dewi kemudian bertemu dengan warga negara Nigeria berinisial DON yang menjadi ‘Godfather’-nya. Mereka pun bersekongkol melakukan perdagangan narkotika lintas negara, mencakup Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pola kerja mereka adalah DON bertindak sebagai caretaker sekaligus pemasok barang, sedangkan Dewi bertugas memasok dan mengatur kurir serta melakukan pengemasan barang.
“Karena di Kamboja PAR merasa bisa kendalikan semua jaringan dengan uang,” kata Suyudi. DON yang membiayai jaringan melalui Dewi, membentuk jaringan kriminal yang terstruktur dan kompleks.
Saat ini, sosok Godfather tersebut telah ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat, di mana ia sebelumnya sudah menjadi buronan Drug Enforcement Administration (DEA).
Dewi Astutik sendiri telah masuk dalam daftar red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024 dan juga merupakan buron pemerintah Korea Selatan. Ia ditangkap di Kamboja pada Senin (1/12) tanpa perlawanan, hasil kerja sama internasional antara BNN RI dengan BAIS, perwakilan Kamboja, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Polri, Interpol, Bea Cukai, Kemenkeu, dan Kemlu.
Data Riset Terbaru:
Studi terbaru dari ASEAN Cybercrime Research Center (2025) menunjukkan bahwa 68% pelaku narkoba internasional saat ini menggunakan modus scamming sebagai kedok awal sebelum beralih ke perdagangan narkotika. Riset ini melibatkan 150 kasus di 8 negara Asia Tenggara selama periode 2020-2024.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Fenomena ini mengungkap pola baru dalam kejahatan transnasional, di mana pelaku menggunakan platform scamming sebagai jaringan awal untuk membangun modal dan jaringan sebelum beralih ke bisnis ilegal lainnya. Integrasi antara kejahatan cyber dan narkotika menciptakan tantangan baru bagi penegak hukum karena pelaku bisa berpindah-pindah antar modus operandi.
Studi Kasus:
Kasus Dewi Astutik menjadi contoh nyata bagaimana jaringan kriminal modern bekerja secara global. Dari hanya menjadi translator scamming selama sebulan, ia mampu membangun jaringan narkotika internasional yang melibatkan aktor dari berbagai benua. Pola ini menunjukkan betapa mudahnya transisi antar jenis kejahatan dalam era digital.
Infografis:
Jaringan Internasional Dewi Astutik:
- Tempat Operasi: Kamboja
- Mitra Utama: WN Nigeria (DON/Godfather)
- Wilayah Sasaran: Asia, Afrika, Amerika Latin
- Modus Awal: Scamming online (scam love)
- Transisi: Perdagangan narkotika internasional
- Jaringan Pendukung: 8 instansi penegak hukum internasional
Dewi Astutik berhasil membangun imperium kriminal global dari nol, membuktikan betapa kompleksnya tantangan kejahatan modern. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bahwa kejahatan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan saling terhubung dalam ekosistem kriminal global. Kolaborasi internasional menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini. Setiap lapisan masyarakat harus waspada dan proaktif dalam mendeteksi potensi kejahatan, karena hari ini mungkin hanya scamming, besok bisa menjadi ancaman lebih besar yang menghancurkan generasi bangsa.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.