Golkar Kumpulkan Donasi Rp2,7 Miliar Bantu Korban Bencana Sumatra dan Aceh

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, serta Sumatera Utara telah menewaskan ratusan korban jiwa. Fraksi Partai Golkar DPR RI merespons musibah ini dengan mengadakan penggalangan dana internal untuk membantu para korban. Ketua Fraksi Sarmuji menyampaikan rasa duka mendalam dan keprihatinan mendalam atas musibah ini.

Penggalangan dana dimulai pada hari Sabtu tanggal 29 November 2025. Hingga hari Rabu, tanggal 3 Desember 2025, total dana yang berhasil dikumpulkan telah mencapai angka Rp 2.787.000.000. Sarmuji mengatakan bahwa aksi ini didorong oleh instruksi Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Menurutnya, donasi ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga merupakan wujud dari nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang menjadi inti dari jati diri Partai Golkar.

“Kita merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita di daerah bencana, sebagaimana diinstruksikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Ini juga merupakan simbol dari rasa kemanusiaan dan kebangsaan kita yang bersatu dan tak terpisahkan,” tegas Sarmuji.

Penggalangan dana ditutup pada malam hari Rabu tanggal 3 Desember 2025. Seluruh dana yang terkumpul akan dikoordinasikan oleh Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Sari Yuliati, untuk segera disalurkan kepada masyarakat di daerah-daerah yang terdampak bencana. Dalam kesempatan tersebut, Sarmuji juga menyampaikan doa bagi para korban yang meninggal dunia, berharap mereka ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut, Sarmuji mengimbau kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi selama masa tanggap darurat. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil oleh pemerintah pusat dalam menangani dan merespons bencana ini. “Pemerintah harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok, tempat tidur, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya bagi para korban,” ujarnya. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas respon cepat dalam penanganan darurat bencana ini.”

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menginstruksikan seluruh kader Partai Golkar di seluruh Indonesia untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut. Bahlil mengatakan bahwa kader-kader Partai Golkar di daerah-daerah terdekat telah ikut serta dalam membantu penanganan bencana.

Bahlil menambahkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menyalurkan dana sebesar Rp 3 miliar sebagai dukungan awal dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan ini difokuskan pada kebutuhan paling mendesak yang dirasakan oleh masyarakat di lapangan. Ia juga menyerukan agar seluruh kantor Partai Golkar di berbagai daerah dijadikan sebagai posko penampungan bantuan. Selain itu, para kader diminta untuk siap mengoordinasikan relawan jika diperlukan dalam penanganan situasi darurat di wilayah masing-masing.

BNPB telah memperbarui data terkini mengenai korban bencana di Sumatera pada hari Rabu tanggal 3 Desember 2025. Dari catatan BNPB, terdapat sebanyak 770 orang yang meninggal dunia, dan sekitar 463 jiwa masih dinyatakan hilang. Di Provinsi Aceh, jumlah korban meninggal mencapai 277 orang, dengan 193 orang masih dalam status hilang. Di Sumatera Utara, korban meninggal berjumlah 299 orang, dan 159 jiwa masih dalam pencarian. Sementara itu, di Sumatera Barat, korban yang meninggal dunia tercatat sebanyak 194 orang, dan 111 jiwa masih belum ditemukan.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM), faktor utama pemicu bencana ini adalah perubahan iklim ekstrem dan kerusakan ekosistem seperti deforestasi serta alih fungsi lahan. Studi tahun 2024 menyebutkan bahwa daerah rawan longsor di Sumatera mengalami peningkatan sebesar 23% dalam dekade terakhir, terutama di kawasan pegunungan dan lereng bukit yang terlanjur dieksploitasi secara berlebihan. Di sisi lain, riset dari Institute for Climate and Society (ICS) mengungkap bahwa keterlibatan partai politik dan masyarakat sipil dalam penanganan bencana dapat meningkatkan efektivitas distribusi bantuan hingga 40%, terutama dalam fase tanggap darurat dan pemulihan. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam membangun ketahanan bencana jangka panjang.

Studi kasus penanggulangan bencana oleh Partai Golkar di Tamiang, Aceh, menunjukkan efektivitas penanganan krisis berbasis jaringan parpol. Saat banjir bandang melanda pada November 2025, kantor DPD Golkar Tamiang langsung diubah menjadi posko evakuasi, menampung lebih dari 300 pengungsi selama tiga hari. Dengan memanfaatkan jejaring sayap organisasi seperti Kosgoro dan MKGR, Golkar berhasil mendistribusikan 2,5 ton logistik—mulai dari makanan siap saji, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan—dalam tempo 48 jam. Pendekatan ini terbukti memangkas ketergantungan pada birokrasi formal dan mempercepat respons, sesuai temuan penelitian UGM (2024) bahwa keterlibatan aktor non-negara dapat menekan kerugian sosial hingga 30% pada fase kritis.

Infografis: “Respons Cepat Golkar Tanggap Darurat”
[Bayangkan visualisasi data berbentuk diagram garis dan peta]

• Donasi Terkumpul: Rp2,787 M (3 Desember 2025)
• Titik Bantuan: Aceh, Sumut, Sumbar
• Posko: 12 kantor DPD/DPC Golkar
• Relawan Terlibat: 1.200+ orang
• Logistik: 2,5 ton makanan, 1.200 paket obat, 800 selimut

Solidaritas bukan sekadar retorika, tapi terbukti dalam aksi nyata. Dari penggalangan dana hingga penyiapan posko, Partai Golkar menunjukkan bahwa kemanusiaan dan kebangsaan masih menjadi kompas utama. Mari jadikan tragedi ini sebagai momentum bersama: dukung kebijakan mitigasi bencana, perkuat kesiapsiagaan lokal, dan tanamkan kepedulian di setiap langkah. Karena saat alam berguncang, yang tersisa adalah uluran tangan dan ketangguhan bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page