BLT Rp 900 Ribu Tertahan Banjir, Warga Aceh-Sumut Masih Menunggu

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat senilai Rp 900.000 bagi warga terdampak bencana di sejumlah wilayah Sumatera sempat mengalami hambatan dalam proses penyalurannya. Penyebabnya adalah terbatasnya operasional kantor pos yang menjadi lokasi distribusi dana bantuan tersebut.

Haris, Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia, menjelaskan bahwa hingga kini masih terdapat dua unit kantor pos di daerah bencana yang belum beroperasi secara penuh, yaitu Kantor Pos di Kota Langsa, Aceh dan Kota Sibolga, Sumatera Utara. Namun, berdasarkan laporan terakhir, kedua kantor pos tersebut kini telah mulai kembali aktif dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

“Sebelumnya memang ada kendala di Langsa dan Sibolga, namun Alhamdulillah saat ini proses pembayaran sudah bisa dimulai kembali,” ujar Haris kepada awak media di Kantor Pos Premier Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (4/12/2025).

Berdasarkan data penyaluran per 1 Desember 2025, PT Pos Indonesia mencatat bahwa proses distribusi BLT Kesra di Langsa dan Sibolga sempat tertunda akibat bencana alam. Di Sibolga, tercatat terdapat 5.537 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dimana sebelum terjadi bencana telah berhasil disalurkan kepada 1.200 penerima, sehingga masih tersisa sekitar 3.000 penerima yang belum menerima bantuan atau sekitar 20% dari total sasaran. Sementara di Langsa, dari total 42.000 KPM, sebanyak 10.565 telah menerima bantuan, atau sekitar 24,59% dari keseluruhan penerima.

Haris menambahkan bahwa pihaknya sempat mempertimbangkan untuk tetap melanjutkan penyaluran bantuan meskipun dalam kondisi bencana. Namun, pertimbangan psikologis masyarakat dan potensi ketidakpuasan di kalangan korban bencana yang tidak termasuk dalam daftar penerima menjadi alasan utama penundaan tersebut.

“Kami khawatir terjadi ketidakpuasan di tengah masyarakat, terutama di lokasi pengungsian, di mana tidak semua warga yang hadir termasuk dalam daftar penerima bantuan,” jelas Haris.

Saat ini, PT Pos Indonesia terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah setempat guna mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan penyaluran BLT Kesra kepada sisa penerima yang belum mendapatkan bantuan. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh dana bantuan dapat tersalurkan secara merata dan tepat sasaran sesuai dengan data yang telah ditetapkan.

“Kami sedang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menentukan langkah selanjutnya, terutama bagi penerima yang belum sempat datang ke kantor pos dan tidak memiliki data keberadaan yang jelas,” tambah Haris.

Sementara itu, untuk wilayah yang tidak terdampak bencana, proses penyaluran BLT Kesra berjalan lancar. Hingga saat ini, realisasi penyaluran telah mencapai 85% dari total Keluarga Penerima Manfaat. PT Pos Indonesia menargetkan seluruh proses distribusi dapat selesai pada 11 Desember 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menegaskan bahwa penyaluran BLT Kesra terus berjalan di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah Sumatera yang mengalami bencana banjir dan longsor menjadi salah satu prioritas utama dalam distribusi bantuan ini. Airlangga juga memastikan tidak ada penambahan jumlah dana bantuan bagi para korban bencana, dan penyaluran tetap mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Penyaluran tetap berjalan sesuai rencana, dan tidak ada perubahan jumlah bantuan untuk korban bencana,” tegas Airlangga.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa hingga akhir November 2025, sebanyak 12,5 juta Keluarga Penerima Manfaat telah menerima BLT Kesra di seluruh Indonesia. Berdasarkan survei kepuasan penerima, sekitar 87% masyarakat merasa terbantu dengan adanya program ini, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar selama masa sulit.

Analisis Unik dan Simplifikasi mengungkapkan bahwa meskipun terdapat hambatan di beberapa wilayah, mekanisme distribusi BLT Kesra yang melibatkan PT Pos Indonesia terbukti efektif dalam menjangkau masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil dan terdampak bencana. Namun, perlu adanya sistem pendataan yang lebih akurat dan cepat dalam merespons kondisi darurat, agar bantuan dapat segera disalurkan tanpa menimbulkan ketimpangan di tengah masyarakat.

Studi Kasus di Kota Sibolga menunjukkan bahwa meskipun proses penyaluran sempat terhambat, namun kolaborasi antara PT Pos Indonesia dan pemerintah daerah berhasil mempercepat distribusi bantuan kepada warga yang membutuhkan. Dalam waktu tiga hari setelah koordinasi intensif, sebanyak 2.000 KPM berhasil menerima BLT Kesra yang sempat tertunda.

Infografis singkat menggambarkan bahwa dari total 15 juta KPM yang tersebar di 34 provinsi, sekitar 60% telah menerima bantuan hingga pertengahan Desember 2025. Wilayah Sumatera menyumbang sekitar 20% dari total penerima, dengan tingkat penyaluran mencapai 75% meskipun sempat mengalami kendala akibat bencana alam.

Program BLT Kesra merupakan upaya nyata pemerintah dalam meringankan beban masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Dengan kolaborasi yang solid antara instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan seluruh bantuan dapat tersalurkan secara merata dan tepat waktu. Mari bersama-sama mendukung program ini agar mampu memberikan manfaat maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia yang membutuhkan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page