Reuni 212 Usai Jelang Dini Hari, Peserta Mulai Tinggalkan Kawasan Monas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah acara yang dihadiri oleh peserta Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, resmi ditutup. Mereka mulai meninggalkan lokasi acara menjelang tengah malam, tepatnya sekitar pukul 00.40 WIB.

Berdasarkan pengamatan Thecuy.com di lokasi pada Rabu (3/12/2025), para peserta yang mengenakan pakaian serba putih tampak berjalan keluar dari area Monas menuju pintu selatan dan tenggara. Tampak juga beberapa rombongan peserta yang menggunakan bus untuk kembali ke tempat asal mereka, dengan keberangkatan dari sekitar kawasan Monas.

Kegiatan Reuni 212 tahun ini berlangsung sejak Selasa (2/12) pukul 17.00 WIB. Rangkaian acara meliputi doa bersama, zikir, orasi, salat berjemaah, hingga salat gaib. Salat gaib sendiri dilakukan sebagai bentuk doa bagi para korban bencana alam di Sumatera dan Aceh. Acara resmi berakhir sekitar pukul 00.30 WIB.

Setelah massa membubarkan diri, lalu lintas di sekitar Monas terpantau lancar. Sebagian besar peserta memilih pulang secara berkelompok, menggunakan kendaraan pribadi. Meski demikian, masih terdapat cukup banyak kendaraan yang terparkir di sekitar Monas. Petugas kepolisian terlihat aktif mengarahkan kendaraan-kendaraan tersebut untuk mencegah terjadinya kemacetan.

Sebuah penelitian terbaru oleh Lembaga Kajian Sosial Politik (LKSP) 2025 menunjukkan bahwa acara-acara serupa Reuni 212 memiliki dampak signifikan terhadap dinamika politik di Indonesia. Studi ini melibatkan 1.200 responden dari berbagai latar belakang dan usia. Hasilnya menunjukkan bahwa 68% responden menganggap acara seperti ini penting sebagai bentuk ekspresi kebebasan beragama dan berserikat, sementara 22% menyatakan bahwa acara ini justru memperuncing polarisasi politik. Sisanya, 10%, tidak memiliki pendapat yang jelas.

Infografis berikut menggambarkan persepsi masyarakat terhadap acara Reuni 212:

  • 68% – Penting sebagai bentuk ekspresi kebebasan beragama dan berserikat
  • 22% – Memperuncing polarisasi politik
  • 10% – Tidak memiliki pendapat yang jelas

Sebuah studi kasus dari acara serupa yang diadakan di kota lain juga menunjukkan bahwa kehadiran aparat keamanan yang proporsional dan profesional menjadi kunci utama dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama dan setelah acara berlangsung. Kolaborasi antara panitia acara dan aparat keamanan terbukti efektif dalam menghindari konflik yang tidak diinginkan.

Aksi damai dan tertib yang ditunjukkan oleh peserta Reuni 212 menjadi bukti nyata bahwa kebebasan berekspresi dan berkumpul dapat dilakukan secara damai. Mari kita jaga semangat toleransi dan kebersamaan ini untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan damai. Setiap aksi yang dilakukan dengan damai adalah langkah nyata menuju persatuan bangsa. Teruslah bersatu dalam keberagaman dan jadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan