Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional dan menyejahterakan rakyat. Ia mengimbau KADIN untuk senantiasa menjalin komunikasi intensif dengan DPR dan Pemerintah demi menciptakan iklim usaha yang kondusif serta mendukung pengembangan dunia usaha dalam negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Puan dalam acara ‘Malam Apresiasi Kadin Indonesia’ yang digelar di Park Hyatt Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (1/12). Kegiatan ini menjadi bagian dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KADIN yang berlangsung sejak Minggu (30/11) hingga Selasa (2/12). Puan hadir sebagai tamu kehormatan dan menyampaikan sambutan di hadapan para pelaku usaha, jajaran pemerintahan, serta para pemangku kepentingan dari dunia usaha.
Dalam pidatonya, Puan menilai Rapimnas KADIN sebagai forum strategis yang menghadirkan para pelaku usaha dari seluruh penjuru Indonesia, perwakilan Pemerintah, dan stakeholder terkait. Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KADIN Indonesia atas komitmen dan kontribusinya dalam memperkuat struktur ekonomi bangsa, membangun jejaring nasional dan global, serta menciptakan ruang kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Menurutnya, KADIN merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
“KADIN telah menghasilkan pengusaha-pengusaha yang sukses. Tentu saja keberhasilan ini turut memberi manfaat luas bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan lapangan kerja,” ujar perempuan pertama yang memegang jabatan Ketua DPR RI.
Puan menambahkan, KADIN memiliki peran vital dalam membangun ekosistem kerja yang profesional, inovatif, dan berdaya saing. Ia menegaskan, tanpa ekosistem perekonomian yang kuat, Indonesia akan kesulitan memenangkan persaingan ekonomi global yang kian ketat. Salah satu tantangan utama yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama adalah iklim investasi di Indonesia. Ia mencontohkan, Indikator ICOR (Incremental Capital-Output Ratio) menunjukkan bahwa efisiensi investasi modal di Indonesia masih kalah dibanding rata-rata negara ASEAN lainnya.
“Hal ini menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera kita atasi, terutama terkait iklim investasi. Diperlukan kepastian regulasi, prosedur, waktu, biaya, serta dukungan infrastruktur dari pemerintah,” tegasnya.
Di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie, Puan berharap KADIN dapat membangun budaya kerja yang profesional. “Kita harus membiasakan diri melakukan hal yang benar, bukan membenarkan hal yang biasa,” ujarnya.
Puan juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam memajukan ekonomi nasional. Menurutnya, tugas pemerintah adalah menyusun peraturan dan regulasi, sedangkan tugas pengusaha adalah membangun masa depan ekonomi yang kuat. Ia menilai tema Rapimnas KADIN kali ini, ‘Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia’, bukan sekadar slogan, melainkan komitmen strategis KADIN untuk ikut bertanggung jawab dalam membangun kekuatan ekonomi nasional.
“Kita kini menghadapi tantangan ekonomi yang besar dan cepat berubah. Ada pergeseran geopolitik, disrupsi teknologi, AI, digitalisasi, perubahan rantai pasok global, ketidakpastian ekonomi dunia, hingga perubahan pola konsumsi,” papar mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Puan menekankan KADIN harus menjadi jembatan—jembatan regulasi, inovasi, investasi, serta kesejahteraan. Ia juga menyatakan DPR RI memiliki komitmen tinggi untuk bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha dalam memperkuat pembangunan ekonomi nasional melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran. Fungsi-fungsi tersebut diarahkan untuk memastikan kepastian hukum dalam investasi, memperkuat hilirisasi dan industrialisasi nasional, mendorong digitalisasi ekonomi dan transformasi teknologi, serta meningkatkan peran UMKM, koperasi, dan wirausaha daerah.
“Kita juga harus fokus pada peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan pekerja,” imbuhnya.
Puan mendorong KADIN untuk senantiasa menjalin komunikasi aktif dengan DPR dan Pemerintah terkait isu-isu dunia usaha. Hal ini penting agar kebijakan ekonomi yang dihasilkan dapat menciptakan iklim usaha yang semakin kondusif, terutama dalam hal investasi, kredit perbankan, perpajakan, dan hilirisasi komoditas strategis. Ia juga menekankan pentingnya peran KADIN dalam menggerakkan sektor riil, terutama di tengah keterbatasan ruang fiskal APBN 2026.
Lebih jauh, Puan menekankan perlunya KADIN mendukung program prioritas pembangunan nasional dan bersinergi dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, KADIN dapat menjadi penggerak ekonomi di daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperluas ruang perekonomian nasional.
“Proyeksi berbagai lembaga dunia menyebut Indonesia berpotensi menjadi 4 besar ekonomi dunia pada 2045. Namun, hal ini hanya akan terwujud jika kita berani mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup yang mendukung kemajuan bangsa,” ujarnya.
Puan menegaskan, pembangunan Indonesia adalah kerja kolaboratif antara pemerintah, DPR, dunia usaha, akademisi, generasi muda, dan seluruh rakyat. Indonesia, kata dia, membutuhkan dunia usaha bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi, tetapi juga sebagai kekuatan peradaban.
“Kesejahteraan rakyat sejatinya adalah hasil dari keberhasilan para pengusaha dalam menciptakan lapangan kerja. Mari kita bangun ekonomi Indonesia yang inklusif, kompetitif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Bukan ekonomi yang bergantung, tetapi ekonomi yang berdaulat dan mandiri,” tegas Puan.
Rangkaian Rapimnas KADIN juga menghadirkan sejumlah tokoh pemerintahan sebagai pembicara, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, serta sejumlah menteri lain dalam Kabinet Merah Putih.
Puan berharap Rapimnas KADIN berjalan lancar dan menghasilkan keputusan strategis yang dapat menjadi pijakan penting bagi agenda ekonomi nasional.
“Semoga forum ini menghasilkan keputusan strategis yang menjadi dasar kuat bagi kemajuan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan KADIN Rosan Roeslani, Ketua Dewan Usaha KADIN Chairul Tanjung, Ketua Dewan Penasihat KADIN Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Arsjad Rasjid.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan laporan World Bank 2025, Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam indeks kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business), naik 15 peringkat dibanding tahun sebelumnya. Namun, tantangan utama masih terletak pada efisiensi investasi, di mana ICOR Indonesia masih berada di angka 6,2, lebih tinggi dibanding rata-rata ASEAN yang berada di kisaran 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia masih membutuhkan biaya yang lebih besar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang setara dengan negara tetangga.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Penguatan peran KADIN tidak hanya dibutuhkan dalam konteks regulasi, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem kolaborasi antara pengusaha besar dan UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi digital, KADIN dapat menjadi penghubung antara pelaku usaha tradisional dengan pasar global. Selain itu, inisiatif seperti inkubasi bisnis dan pelatihan keterampilan digital dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha dalam negeri.
Studi Kasus:
Di Jawa Barat, program “KADIN Goes to Village” berhasil meningkatkan omzet UMKM lokal hingga 40% dalam waktu 6 bulan. Program ini menggandeng pelaku usaha besar untuk memberikan pelatihan manajemen, akses permodalan, serta pemasaran digital kepada pelaku UMKM di pedesaan. Hasilnya, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, tetapi juga memperkuat rantai pasok lokal yang terintegrasi dengan pasar nasional.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, KADIN, dan seluruh elemen bangsa, Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi global dan mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi utama dunia. Mari terus berinovasi, berkolaborasi, dan bergerak maju demi masa depan yang lebih makmur dan berdaulat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.