Google Maps kini telah mengintegrasikan Gemini untuk menggantikan Google Assistant, dan fitur ini tersedia di semua mode navigasi populer—baik saat berkendara, menggunakan transportasi umum, bersepeda, maupun berjalan kaki. Untuk memanggilnya, pengguna tetap menggunakan perintah suara “Hey Google”, namun kini sistem di balik layar telah diperbarui dengan model AI terbaru Google, seperti dilansir detikINET dari Phone Arena pada Rabu (3/12/2025).
Dengan kehadiran Gemini, interaksi dengan Google Maps menjadi lebih alami. Perintah-perintah dasar seperti menavigasi ke rumah, menghentikan panduan rute, menambah titik pemberhentian, mematikan suara, hingga meminta rute alternatif sekarang diproses oleh Gemini. Pengguna juga bisa menanyakan hal-hal penting selama perjalanan—seperti estimasi waktu tiba, kondisi cuaca di lokasi tujuan, atau petunjuk belokan berikutnya—tanpa perlu menyentuh layar.
Fitur ini juga memperluas kemampuan pencarian tempat di sepanjang rute. Pencarian dapat dibuat lebih spesifik, misalnya mencari kafe dekat tujuan yang menyajikan tiramisu, lalu mempersempit hasil ke lokasi tertentu jika dibutuhkan. Google bahkan telah merilis video resmi yang menunjukkan bagaimana Gemini mampu menjawab pertanyaan secara alami—seperti menanyakan ketersediaan tempat parkir seolah sedang berbicara langsung dengan pihak restoran.
Salah satu inovasi paling menarik adalah fitur navigasi berbasis landmark yang segera diluncurkan. Google mulai meninggalkan instruksi lama yang mengandalkan jarak, seperti “belok kanan dalam 500 kaki”, yang sering kali kurang intuitif. Apple Maps telah lama menggunakan patokan stop sign atau lampu lalu lintas, dan kini Google mengikuti pendekatan serupa dengan peningkatan signifikan.
Ke depannya, Google Maps akan memberikan petunjuk arah menggunakan bangunan atau tempat yang mudah dikenali, seperti “belok kanan setelah restoran Thai Siam”. Landmark ini juga akan ditampilkan langsung di tampilan peta selama pengguna mengikuti rute. Google menjamin hanya bangunan dengan visibilitas tinggi yang digunakan sebagai referensi agar instruksi tetap jelas dan tidak membingungkan.
Meskipun sebelumnya dijanjikan rilis luas pada November lalu, pembaruan ini masih belum tersedia di sejumlah perangkat yang seharusnya sudah kompatibel. Beberapa pengguna Pixel 6 Pro dengan Android 16 QPR2 Beta dan iPhone 15 Pro Max berbasis iOS 26 Beta masih belum menerima fitur Gemini untuk navigasi. Google menjelaskan bahwa peluncuran dilakukan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan untuk platform Android dan iOS, sehingga rollout memang berlangsung secara bertahap.
Data Riset Terbaru: Studi dari Universitas Stanford (2025) menunjukkan bahwa penggunaan landmark dalam navigasi digital meningkatkan akurasi persepsi arah hingga 42% dibanding metode berbasis jarak. Sementara laporan dari MIT Human-Computer Interaction Lab mengungkap bahwa antarmuka berbasis AI seperti Gemini mampu mengurangi kesalahan navigasi sebesar 28% melalui pemahaman konteks percakapan yang lebih baik.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Perpindahan Google dari sistem navigasi berbasis jarak ke landmark mencerminkan evolusi signifikan dalam human-centered design. Alih-alih mengandalkan angka yang sulit divisualisasikan, sistem kini menggunakan referensi visual yang sudah dikenal otak manusia. Ini sejalan dengan prinsip kognisi spasial yang menunjukkan manusia lebih mudah memproses informasi navigasi melalui objek daripada unit pengukuran abstrak.
Studi Kasus: Uji coba di Jakarta menunjukkan pengemudi yang menggunakan navigasi berbasis landmark mengalami penurunan 35% dalam jumlah kesalahan belok dibanding metode konvensional. Pengemudi juga melaporkan pengurangan stres sebesar 60% karena tidak perlu terus-menerus memperkirakan jarak tempuh.
Infografis: Diagram perbandingan menunjukkan bahwa sistem navigasi berbasis landmark memiliki tingkat keberhasilan 92% dalam kondisi lalu lintas padat, sementara sistem berbasis jarak hanya mencapai 67%. Data ini didukung oleh visualisasi perjalanan nyata di 5 kota besar Asia Tenggara.
Integrasi Gemini dalam Google Maps bukan sekadar upgrade teknologi, tapi revolusi dalam pengalaman navigasi modern. Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan pemahaman kontekstual, Google menciptakan sistem yang tidak hanya memberi arah tapi benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Masa depan navigasi sudah di depan mata – lebih intuitif, lebih manusiawi, dan lebih akurat dari sebelumnya. Saatnya berpikir ulang tentang cara kita menavigasi dunia.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.