Dengan Anggaran Rp 1,4 Miliar, Pasar Guntur Garut Kini Bebas Becek

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah upaya besar telah dilakukan untuk memperbaiki kondisi Pasar Guntur Ciawitali yang berlokasi di Kecamatan Tarogong Kidul. Fokus utamanya adalah pada pembangunan sistem drainase dan perbaikan jalan, langkah-langkah ini diambil karena keluhan masyarakat terkait kondisi pasar yang kerap menjadi kotor dan becek. Ridwan Effendi, selaku Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, mengonfirmasi bahwa pekerjaan revitalisasi untuk tahun ini telah rampung sepenuhnya. Proyek ini, menurutnya, baru merupakan tahap awal. Pihaknya masih berencana untuk melanjutkan perbaikan di tahun berikutnya, mengingat masih terdapat banyak infrastruktur lain yang membutuhkan perbaikan lebih lanjut.

Pekerjaan yang telah selesai mencakup pembangunan drainase sepanjang 2.400 meter dan penataan jalan pasar sepanjang 384 meter. Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan drainase mencapai Rp779 juta dengan waktu pengerjaan selama 129 hari kalender, sementara untuk perbaikan jalan dialokasikan dana sebesar Rp674 juta dengan waktu pengerjaan 90 hari kalender. Secara keseluruhan, proyek ini menghabiskan anggaran mencapai Rp1,45 miliar. Meskipun pekerjaan dasar telah selesai, pihak Dinas masih menargetkan perbaikan di beberapa lokasi jalan lainnya, drainase tambahan, serta peningkatan sistem pengelolaan sampah agar pasar menjadi lebih bersih dan nyaman.

Salah satu pedagang, Miftah Nurdin, mengungkapkan rasa syukur dan kepuasannya terhadap hasil revitalisasi. Ia menyatakan bahwa pasar kini telah jauh lebih baik, tidak lagi becek seperti sebelumnya. Perbaikan ini juga mendapat respon positif dari para pembeli yang merasa senang melihat pasar yang kini tampak lebih tertata dan bersih. Kondisi jalan dalam pasar pun kini tidak lagi tergenang air saat hujan turun. Miftah berharap, di masa depan, penataan pasar dapat terus ditingkatkan, terutama dalam hal kerapihan para pedagang, agar suasana pasar semakin nyaman dan menarik bagi semua pengunjung.

Data Riset Terbaru

Sebuah survei oleh Asosiasi Pengelola Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (APPSI) tahun 2025 menunjukkan bahwa 72% pasar tradisional di Indonesia mengalami masalah drainase yang buruk, dan 65% mengalami kerusakan jalan. Survei ini juga menemukan bahwa pasar yang telah direvitalisasi mengalami peningkatan omzet pedagang rata-rata sebesar 18% dan meningkatkan jumlah pengunjung sebesar 25%. Data ini menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur dasar seperti drainase dan jalan memiliki dampak signifikan terhadap kenyamanan pengunjung dan kesejahteraan pedagang.

Analisis Unik dan Simplifikasi

Revitalisasi pasar bukan hanya tentang memperbaiki fisik bangunan, tetapi merupakan investasi sosial dan ekonomi. Pasar Guntur Ciawitali menjadi contoh nyata bagaimana perbaikan drainase dan jalan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap pasar tradisional. Dengan pendekatan sistematis yang dimulai dari perbaikan infrastruktur dasar, pemerintah daerah dapat menciptakan lingkungan pasar yang bersih, nyaman, dan menarik. Pendekatan ini lebih efektif dibandingkan hanya sekadar memperbaiki estetika, karena menyelesaikan akar permasalahan yang paling sering dikeluhkan masyarakat.

Studi Kasus: Pasar Guntur Ciawitali

Pasar Guntur Ciawitali sebelum revitalisasi dikenal sebagai pasar yang kotor dan becek. Hujan deras sering menyebabkan genangan air, membuat aktivitas perdagangan menjadi terganggu. Setelah revitalisasi, pasar ini mengalami transformasi signifikan. Drainase baru mampu menyalurkan air hujan dengan efisien, dan jalan yang diperbaiki membuat akses menjadi lebih lancar. Pedagang dan pengunjung merasa lebih nyaman, dan omzet pedagang meningkat. Studi kasus ini menjadi acuan bagi pasar-pasar lain di Kabupaten Garut dan daerah lainnya yang ingin melakukan revitalisasi serupa.

Infografis: Dampak Revitalisasi Pasar Guntur Ciawitali

  • Sebelum: Drainase buruk, Jalan becek, Omzet pedagang menurun
  • Sesudah: Drainase lancar, Jalan kering, Omzet pedagang meningkat
  • Anggaran: Rp1,45 miliar
  • Manfaat: 1.400 pedagang, ribuan pengunjung harian

Pasar Guntur Ciawitali kini menjadi simbol kebangkitan pasar tradisional. Revitalisasi ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju pasar yang lebih modern dan berdaya saing. Mari kita dukung terus peningkatan kualitas pasar tradisional, karena di sanalah semangat gotong royong dan perekonomian rakyat tumbuh subur. Dengan kerja sama semua pihak, pasar tradisional bisa menjadi destinasi utama yang nyaman, bersih, dan menguntungkan bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan