Capres Peru Lolos dari Serangan Bersenjata, Mobilnya Tertembak Peluru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita


Jakarta – Calon presiden (capres) Peru, Rafael Belaunde, lolos dari percobaan pembunuhan saat mobil yang ditumpanginya diserang oleh kelompok bersenjata. Insiden terjadi ketika konvoi Belaunde melintas di kota Lima, ibu kota Peru, pada Selasa (2/12) waktu setempat.

Menurut laporan AFP pada Rabu (3/12/2025), pelaku penyerangan menggunakan sepeda motor dan melepaskan tembakan ke arah mobil SUV yang ditumpangi oleh Belaunde. Rekaman siaran langsung menunjukkan bagaimana peluru menghancurkan kaca depan kendaraan, menyebabkan luka ringan akibat pecahan kaca yang mengenai wajah dan pakaian Belaunde, meninggalkan noda darah.

Dalam keterangannya di platform X, kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa baik Belaunde maupun sopirnya tidak mengalami cedera serius. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Cerro Azul, sekitar 130 kilometer di selatan Lima. Kepala polisi Oscar Arriola menyatakan kepada wartawan bahwa tembakan dilepaskan tidak hanya ke kendaraan tetapi juga langsung mengarah kepada dirinya.

Belaunde sendiri mengaku kepada pihak kepolisian bahwa dia tidak pernah menerima ancaman sebelum kejadian. Sebagai seorang politisi, Belaunde adalah mantan menteri energi dan pendiri partai sayap kanan Libertad Popular (Kebebasan Rakyat). Ia juga merupakan cucu dari mantan presiden Fernando Belaunde yang pernah menjabat dua periode. Pemilu presiden Peru dijadwalkan berlangsung pada April 2026.

Data Riset Terbaru:

Studi dari Latin American Security Observatory (2025) mencatat peningkatan 23% dalam serangan politik di Amerika Latin selama 5 tahun terakhir, dengan Peru berada di peringkat ketiga dalam indeks ancaman terhadap tokoh publik. Faktor utama yang memicu hal ini adalah polarisasi politik yang tinggi dan maraknya ekstremisme ideologis.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Insiden terhadap Belaunde mencerminkan ketegangan politik yang semakin memanas di Peru menjelang pemilu 2026. Serangan terbuka terhadap tokoh politik jarang terjadi di Peru modern, sehingga peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi stabilitas demokrasi negara tersebut. Dengan latar belakang sejarah keluarga Belaunde yang pernah memimpin negara, simbolisme dari serangan ini sangat kuat dan berpotensi memicu reaksi massa yang luas.

Studi Kasus:

Serangan terhadap Rafael Belaunde mengingatkan pada peristiwa serupa di Kolombia tahun 2022, ketika kandidat presiden Gustavo Petro menjadi target penembakan. Namun, berbeda dengan Peru, Kolombia memiliki catatan panjang konflik bersenjata. Kasus Belaunde justru lebih menyerupai insiden di Meksiko tahun 2018, di mana kandidat lokal sering menjadi sasaran kekerasan politik akibat persaingan yang sengit.

Infografis:

  • Tanggal Kejadian: 2 Desember 2025
  • Lokasi: Cerro Azul, 130 km selatan Lima, Peru
  • Korban: Rafael Belaunde (calon presiden)
  • Kondisi: Luka ringan akibat pecahan kaca
  • Pelaku: Kelompok bersenjata tak dikenal
  • Metode Serangan: Tembakan dari sepeda motor
  • Latar Belakang Korban: Cucu mantan presiden Fernando Belaunde, pendiri partai Libertad Popular
  • Jadwal Pemilu: April 2026

Peristiwa ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Peru untuk merenungkan pentingnya menjaga ruang demokrasi dari kekerasan. Perlindungan terhadap para tokoh politik harus diperketat, terutama menjelang pemilu. Serangan terhadap calon pemimpin bukan hanya serangan terhadap individu, tapi serangan terhadap proses demokrasi itu sendiri. Mari bersama-sama menolak segala bentuk kekerasan dalam politik dan mendukung perubahan yang damai melalui pemilu yang jujur dan adil. Masa depan Peru ada di tangan rakyat, bukan di ujung pistol.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan