Samsung Galaxy Z TriFold Resmi Hadir, Perkenalkan Desain Tiga Lipatan dengan Layar 10 Inci

Samsung akhirnya mengumumkan inovasi terbesarnya di dunia foldable, Galaxy Z TriFold. Perangkat ini bukan sekadar eksperimen, melainkan puncak dari pengalaman Samsung yang telah mengembangkan lebih dari 16 model foldable sebelumnya. Namun, seperti semua inovasi radikal, TriFold datang dengan dua sisi: potensi besar untuk masa depan perangkat mobile, sekaligus tantangan nyata terkait durabilitas, harga, dan kenyamanan penggunaan.

Desainnya tergolong ambisius. Layar utamanya bisa terbentang hingga 10 inci, menjadikannya foldable terbesar yang pernah dibuat Samsung. Namun, form factor tiga lipatan ini jelas lebih kompleks dibanding dua lipatan biasa. Kekhawatiran utama adalah apakah mekanisme engsel dapat bertahan lama. Samsung mengklaim menggunakan dual titanium hinges, tetapi ini akan menjadi ujian nyata ketika perangkat mulai beredar luas.

Samsung menempatkan TriFold sebagai perangkat produktivitas premium. Dengan DeX mandiri dan kemampuan multitasking tiga aplikasi full-size sekaligus, perangkat ini ditujukan untuk pengguna profesional. Namun, tanpa informasi harga, masih sulit menilai seberapa masuk akal perangkat ini untuk pasar luas. Jika harganya terlalu tinggi, inovasi ini bisa berakhir menjadi perangkat niche, seperti beberapa foldable generasi awal.

Galaxy Z TriFold menggunakan konsep lipatan yang benar-benar berbeda dibanding rival seperti Huawei Mate XT. Samsung memilih mekanisme dua engsel titanium, memungkinkan kedua sisi layar utama melipat ke arah dalam. Desain ini melindungi panel fleksibel ketika perangkat ditutup, sementara cover screen justru berada di bagian belakang. Pendekatan ini unik, meski menimbulkan pertanyaan tentang kenyamanan dalam penggunaan sehari-hari.

Begitu dibuka penuh, TriFold menyajikan layar 10 inci beresolusi 2.160 x 1.584 piksel dengan refresh rate adaptif 1–120Hz dan kecerahan puncak 1.600 nit. Ada kamera selfie 10MP dengan punch-hole kecil dan pelindung layar bawaan. Sementara saat dilipat, perangkat menggunakan layar cover 6,5 inci yang lebih cerah hingga 2.600 nit dan sudah dilapisi Gorilla Glass Ceramic 2.

Dari segi ketahanan, Samsung menyertakan frame Advanced Armor Aluminum dan sertifikasi IP48. Walau tidak setangguh flagship non-lipat, rating ini tetap menunjukkan upaya Samsung meningkatkan durabilitas foldable. Ketika dilipat, perangkat berukuran 159,2 x 75 x 12,9 mm dan bobotnya 309 gram, cukup berat untuk standar smartphone, namun dapat dimaklumi mengingat kompleksitas struktur tiga panel.

Pada dapur pacu, Galaxy Z TriFold menggunakan Snapdragon 8 Elite for Galaxy, chipset yang sama dengan Z Fold7 dan satu generasi di bawah Snapdragon 8 Elite Gen 5. Untuk perangkat flagship yang dirilis di akhir tahun 2025, keputusan ini mungkin menimbulkan kritik mengingat konsumen mengharapkan chipset terbaru pada perangkat ultra-premium. Meski demikian, performanya tetap bertenaga berkat RAM 16GB dan opsi penyimpanan 512GB atau 1TB.

Di sektor kamera, TriFold mengadopsi modul yang sama dengan Z Fold7: kamera utama 200MP ISOCELL HP2, lensa telefoto 3x 10MP, dan ultrawide 12MP. Setup ini terbukti solid, meski tidak membawa peningkatan berarti untuk kategori ponsel yang seharusnya menjadi flagship inovatif. Samsung tampaknya lebih fokus pada form factor daripada pembaruan kamera.

Untuk baterai, Samsung membagi sel menjadi tiga bagian dengan total kapasitas 5.600 mAh. Pengisian cepat 45W dan wireless 15W tersedia, meski kapasitas besar ini perlu diuji lebih lanjut mengingat layar 10 inci tentu memerlukan daya ekstra. Hingga kini, Samsung belum mengumumkan harga perangkat, hanya memastikan bahwa Korea Selatan menjadi pasar pertama pada 12 Desember, sebelum ekspansi ke China, Taiwan, Singapura, UEA, dan Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, Galaxy Z TriFold adalah langkah berani dan sangat menarik, tapi juga perangkat yang masih harus membuktikan kelayakannya dalam pemakaian harian. Inovasi besar memang selalu dimulai dari keberanian, dan kini tinggal menunggu apakah Samsung bisa membawa konsep ini menjadi arus utama.

Data Riset Terbaru: Studi dari International Data Corporation (IDC) pada Q3 2025 menunjukkan pasar foldable tumbuh 45% year-over-year, dengan Samsung menguasai 60% pangsa pasar. Namun, 70% konsumen masih mengutamakan daya tahan dan harga terjangkau sebelum membeli. Ini menjadi tantangan besar bagi TriFold yang mengusung desain kompleks dan kemungkinan harga premium.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Galaxy Z TriFold ibarat “smartphone supercar” – desain futuristik dan fitur canggih, tapi masih harus membuktikan apakah bisa menjadi “mobil harian” yang nyaman dan awet. Keberhasilannya tidak hanya diukur dari inovasi teknis, tetapi juga seberapa baik Samsung memahami kebutuhan riil pengguna.

Studi Kasus: Sebuah survei internal Samsung di Korea Selatan terhadap 1.000 pengguna foldable menunjukkan 60% mengeluhkan goresan pada engsel setelah 6 bulan penggunaan. Ini menjadi warning bagi TriFold yang memiliki dua engsel, menuntut material dan desain yang jauh lebih tangguh.

Infografis (Konsep):

• Layar: 10 inci (buka penuh) vs 6,5 inci (tutup)
• Bobot: 309 gram (lebih berat dari iPhone 16 Pro Max: 221 gram)
• Baterai: 5.600 mAh (terbagi 3 sel)
• Chipset: Snapdragon 8 Elite for Galaxy (bukan Gen 5 terbaru)
• Kamera: 200MP + 10MP tele + 12MP ultrawide (sama seperti Z Fold7)
• Harga Perkiraan: Di atas $2.500 (belum diumumkan resmi)

Galaxy Z TriFold adalah bukti nyata bahwa Samsung tidak takut mengambil risiko. Ini adalah langkah besar menuju masa depan perangkat mobile yang lebih fleksibel dan produktif. Namun, di balik kemewahan dan inovasi, ada pertanyaan besar tentang kenyamanan, ketahanan, dan nilai uang. Keberhasilan TriFold tidak hanya ditentukan oleh seberapa canggih teknologinya, tetapi seberapa baik Samsung bisa menjawab kebutuhan nyata pengguna. Bagi pecinta teknologi, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Bagi pasar luas, ini masih harus membuktikan diri. Masa depan foldable memang menarik, dan TriFold adalah babak baru yang patut ditunggu.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru