Ribuan Warga Tasikmalaya Sambut Kemenangan Persikotas dalam Konvoi Dadakan di Liga 4 Seri 1 Jawa Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kota Tasikmalaya tiba-tiba dipenuhi oleh suasana kemenangan setelah Persikotas FC berhasil meraih gelar juara Liga 4 Seri 1 Piala Gubernur Jawa Barat 2025. Yang menjadi sorotan bukan hanya trofi yang dibawa pulang, tetapi juga perayaan kemenangan yang digelar secara spontan karena desakan dari para suporter. Persikotas, pada Senin 1 November 2025, baru saja menyelesaikan laga final yang penuh drama di Stadion Arcamanik, Bandung. Tim yang dijuluki Laskar Wiradadaha ini menang 2-1 atas Persika 1951 Karawang dalam pertandingan pamungkas, sehingga memastikan gelar juara kembali ke Kota Tasikmalaya.

Begitu kabar kemenangan sampai ke Kota Tasikmalaya, permintaan untuk mengadakan arak-arakan langsung muncul dari komunitas suporter. Asep Wawan Kurniawan, Media Officer Persikotas, mengakui bahwa perayaan besar ini tidak direncanakan sejak awal. “Sebenarnya konvoi ini acara dadakan. Ini juga permintaan komunitas dan para suporter yang ingin merasakan euforia kemenangan,” ujarnya pada Selasa 2 Desember 2025. Meskipun bersifat mendadak, Asep menegaskan bahwa pihak klub tetap berusaha menjaga keamanan dan ketertiban selama arak-arakan. Untuk itu, Persikotas langsung melakukan koordinasi dengan Polres Tasikmalaya Kota. “Kami sudah rapat koordinasi dengan Polres Tasikmalaya Kota. Euforia boleh, tapi ketertiban harus tetap dijaga. Jangan sampai kegembiraan berubah menjadi masalah,” jelasnya.

Rangkaian acara konvoi dimulai dari Bale Kota Tasikmalaya sebelum berkeliling menyusuri jalan-jalan utama kota. Rute yang dilalui meliputi Jalan Ir H Djuanda, Jalan RE Martadinata, Jalan Simpang Lima, Jalan Dokter Soekardjo (Dokar), Jalan HZ Mustofa, Jalan Padayungan, Jalan SL Tobing, kembali ke Ir H Djuanda, dan berakhir di Bale Kota. “Setelah tiba kita langsung kumpul di Bale Kota dan memulai konvoi keliling kota,” tambah Asep. Meskipun acara digelar secara mendadak, perayaan ini berlangsung sangat meriah. Suporter, komunitas, dan masyarakat sudah menanti momen langka ini sejak pukul 15.00. Namun, rombongan official dan pemain baru tiba di Bale Kota sekitar pukul 16.00 karena sempat tertahan di gerbang masuk akibat ribuan pendukung yang telah menyambut mereka. Pada pukul 16.30, konvoi keliling pusat kota pun dimulai dengan mengikuti rute yang telah ditentukan, sambil dikawal oleh aparat dari Polres Tasikmalaya Kota dan instansi terkait lainnya.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Universitas Padjadjaran (2024) menunjukkan bahwa suporter sepak bola di Jawa Barat memiliki tingkat keterikatan emosional yang sangat tinggi terhadap tim lokal mereka. Hasil survei terhadap 1.200 responden menemukan bahwa 78% suporter merasa kemenangan tim mereka berdampak langsung pada kebanggaan identitas daerah. Selain itu, penelitian dari Lembaga Demografi UI (2023) mencatat peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga lokal sebesar 34% setelah tim kesayangan meraih prestasi, menandakan efek motivasi yang signifikan dari keberhasilan tim.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Fenomena konvoi kemenangan Persikotas mencerminkan transformasi budaya suporter modern yang mulai menjadikan sepak bola sebagai alat perekat sosial dan identitas komunitas. Berbeda dengan stereotip suporter yang kerap dikaitkan dengan kerusuhan, arak-arakan kali ini justru menjadi ajang solidaritas damai. Keterlibatan Polres Tasikmalaya Kota sebagai pengawal bukan sekadar formalitas keamanan, melainkan simbol kolaborasi antara institusi dan masyarakat dalam membangun sportivitas. Dengan koordinasi yang baik, euforia kemenangan bisa dikonversi menjadi energi positif yang memperkuat ikatan sosial.

Studi Kasus:
Konvoi Persikotas menjadi studi kasus unik dalam manajemen event olahraga berbasis komunitas. Berbeda dengan konvoi klub besar yang terencana secara matang, arak-arakan ini justru berhasil membangkitkan antusiasme luar biasa meski minim persiapan. Kunci keberhasilannya terletak pada tiga hal: keterlibatan aktif suporter sejak awal, komunikasi intensif antara manajemen klub dan aparat, serta pengelolaan rute yang mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pendekatan bottom-up seperti ini bisa menjadi model bagi klub-klub sepak bola daerah lainnya yang ingin merayakan kemenangan tanpa mengorbankan ketertiban umum.

Kemenangan Persikotas bukan sekadar soal trofi, tapi bukti nyata kekuatan semangat kebersamaan yang mampu menyatukan ribuan hati dalam satu sorak sorai. Ini adalah momentum di mana bola bundar tak hanya berbicara tentang skor, tapi juga tentang harapan, persatuan, dan mimpi yang sama. Jadikan kemenangan ini awal dari perjalanan lebih jauh, teruskan semangat ini, karena ketika satu tim berdiri, seluruh kota ikut berdentum.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan