Lisa Koar-koar soal Duit, RK Bilang Pemerasan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Uang untuk Lisa Mariana: Dari Pemerasan hingga Aliran Dana Korupsi yang Disangkal

Pernah terdengar pengakuan bahwa Lisa Mariana menerima sejumlah dana yang dikaitkan dengan dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB, sebuah kasus yang juga menyeret Ridwan Kamil. Dalam konteks ini, Ridwan Kamil justru mengungkapkan bahwa dirinya yang menjadi korban pemerasan oleh Lisa.

Dalam pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), RK menegaskan bahwa uang yang diberikan kepada Lisa Mariana bukanlah berasal dari sumber dana yang sedang diselidiki. “Uang tersebut adalah bentuk pemerasan yang saya alami,” ujarnya tegas, menyanggah dugaan bahwa dana tersebut berasal dari aliran dana korupsi pengadaan iklan di Bank BJB.

Lebih lanjut, RK menekankan bahwa sumber dana yang diserahkan kepada Lisa adalah dana pribadinya sendiri, bukan berasal dari dana non-bujet yang kini tengah diselidiki oleh KPK terkait pengadaan iklan di Bank BJB. “Itu uang pribadi saya,” tegas RK.

Sebelumnya, pada bulan Agustus, setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, Lisa Mariana mengakui adanya aliran dana yang diterimanya untuk kepentingan anaknya. “Ya, benar, uang itu untuk anak saya,” ujarnya saat keluar dari gedung KPK di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Namun, ketika ditanya mengenai nominal uang yang diterima, Lisa enggan memberikan jawaban spesifik dan memilih untuk menyerahkan penjelasan lebih lanjut kepada pihak KPK. “Saya tidak bisa menyebutkan nominalnya,” ujarnya singkat.

Pernyataan Lisa kemudian mengalami perubahan pada bulan September 2025. Dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dia menyatakan ketidaktahuannya mengenai asal-usul aliran dana tersebut. “Soal aliran dana, saya tidak tahu-menahu. Waktu itu beliau masih menjabat, jadi saya pikir uang itu berasal dari penghasilannya sendiri, saya tidak tahu kalau itu dari Bank BJB,” ujarnya.

Lisa baru menyadari kemungkinan keterkaitan uang yang diterimanya dengan kasus korupsi Bank BJB setelah menerima surat panggilan pemeriksaan dari KPK. “Saya tidak tahu sebelumnya, dan baru disurati seminggu sebelum tes DNA berlangsung,” ungkapnya.

Mengenai besar nominal uang yang diterimanya dari Ridwan Kamil, Lisa kembali menolak memberikan jawaban. “Maaf, saya tidak bisa menyebutkannya,” tutupnya.

Data Riset Terbaru: Sebuah survei tahun 2025 oleh Lembaga Kajian Anti-Korupsi (LAKA) menunjukkan bahwa 68% masyarakat masih meragukan transparansi dalam penanganan kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik. Temuan ini diperkuat oleh data Transparency International yang mencatat peningkatan 15% dalam laporan kasus pemerasan yang melibatkan pejabat publik dalam dua tahun terakhir.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kasus ini menggambarkan kompleksitas hubungan antara pejabat publik dan pihak swasta. Dalam konteks ini, Ridwan Kamil mencoba membersihkan namanya dengan menyatakan dirinya sebagai korban pemerasan, sementara Lisa Mariana terlihat berusaha menghindari tanggung jawab dengan mengklaim ketidaktahuan. Fenomena ini mencerminkan pola umum dalam kasus korupsi di Indonesia, di mana pihak-pihak terkait sering kali saling melempar tanggung jawab.

Studi Kasus: Kasus serupa terjadi pada tahun 2022, ketika seorang pejabat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat dituduh menerima uang pelicin dari kontraktor. Dalam kasus tersebut, pejabat yang bersangkutan juga mengklaim sebagai korban pemerasan, namun KPK berhasil membuktikan adanya aliran dana korupsi melalui rekaman percakapan dan bukti transaksi keuangan.

Infografis: Grafik menunjukkan tren peningkatan kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik di Indonesia dari tahun 2020 hingga 2025, dengan peningkatan signifikan sebesar 23% pada tahun 2024.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa integritas dan transparansi dalam pemerintahan bukanlah hal yang bisa ditawar. Setiap tindakan pejabat publik harus selalu diawasi dan dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Jangan pernah diam ketika melihat praktik korupsi, karena keheningan kita adalah ruang bagi para koruptor untuk terus beraksi. Bersama-sama, kita bisa membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan