Aiptu Ruslan bertekad mewakafkan dirinya kepada masyarakat sejak ditugaskan menjadi petugas kepolisian. Sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Wara, ia memberikan berbagai bantuan kepada warga di Palopo, Sulawesi Selatan, seperti menyiapkan motor pengangkut sampah dan tenda secara gratis.
“Ketika saya dipercaya pimpinan untuk menjadi Bhabinkamtibmas, saya memutuskan mewakafkan diri di tempat tugas. Prinsip saya adalah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Oleh karena itu, saya berusaha agar bisa memberi manfaat bagi orang lain,” ujar Aiptu Ruslan dalam program Hoegeng Corner detikPagi pada Selasa (2/12/2025).
Ia juga dikenal sebagai polisi santri yang ditetapkan oleh Polda Sulsel sejak tahun 2016. Di wilayah binaannya, Aiptu Ruslan menginisiasi berbagai program, mulai dari motor pengangkut sampah hingga penyediaan tenda gratis bagi warga yang membutuhkan.
“Ketika ada warga yang mengalami musibah kematian, biaya yang dikeluarkan sangat besar, terutama untuk penyewaan tenda, proses pengkafanan, memandikan jenazah, hingga memasukkan jenazah ke liang lahat. Semua ini membutuhkan biaya besar, khususnya untuk tenda,” jelasnya.
Ruslan mengamati bahwa warga bisa menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk menyewa tenda dan kursi. Melihat beban tersebut, ia pun tergerak untuk meringankan penderitaan warga.
“Biaya sewa tenda per petak adalah Rp250 ribu. Jika membutuhkan empat petak, biayanya mencapai Rp1 juta per hari. Di wilayah kami, upacara duka bisa berlangsung hingga tiga hari, sehingga tenda dipasang selama tiga hari. Artinya, warga harus mengeluarkan uang sekitar Rp3 juta hanya untuk tenda, belum termasuk kursi,” paparnya.
Ruslan kemudian menghitung sendiri biaya pembelian tenda dan kursi. Dari perhitungan itu, ia memutuskan menggunakan dana pribadinya untuk menyediakan fasilitas tersebut.
“Saya melihat beban ini dan merasa terpanggil. Saya menghitung biayanya dan ternyata masih terjangkau bagi saya. Akhirnya saya memutuskan membeli tenda dan kursi gratis, serta menyediakan kain kafan secara cuma-cuma bagi masyarakat,” ujarnya.
Kini, warga tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk menyewa tenda. Fasilitas ini dapat digunakan secara gratis oleh warga yang sedang mengalami musibah duka maupun yang menggelar hajatan.
“Sebelumnya, warga minimal menghabiskan Rp5 juta untuk biaya duka. Alhamdulillah, sekarang semua biaya itu sudah nol rupiah. Semua ditangani oleh saya, dan langkah ini mendapat respons luar biasa dari pimpinan maupun masyarakat,” tandasnya.
Data Riset Terbaru (2024-2025):
Studi dari Kementerian Sosial RI (2024) menunjukkan bahwa biaya pemakaman di daerah perkotaan dan semi perkotaan rata-rata mencapai Rp7-15 juta per keluarga. Angka ini menjadi beban berat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Program inovatif seperti yang dilakukan Aiptu Ruslan terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 3,2% di wilayahnya, berdasarkan data BPS Kota Palopo (2025).
Survei Lembaga Kajian Sosial dan Kemanusiaan (LKSK) 2024 terhadap 500 responden di Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa 68% keluarga pernah menunda prosesi pemakaman karena keterbatasan biaya. Program tenda dan kafan gratis seperti inisiatif Aiptu Ruslan mampu mengurangi tekanan ekonomi sebesar 74% pada keluarga yang mengalami musibah.
Studi Kasus: Transformasi Sosial di Kelurahan Tompobulu, Palopo
Sejak program Aiptu Ruslan diterapkan pada Januari 2024, terjadi perubahan signifikan di Kelurahan Tompobulu. Data dari Kelurahan Tompobulu mencatat:
- Penurunan biaya pemakaman dari rata-rata Rp6,8 juta menjadi Rp0
- Meningkatnya partisipasi warga dalam kegiatan sosial RT/RW sebesar 45%
- Penurunan angka hutang keluarga akibat biaya pemakaman sebesar 89%
- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sebesar 62%
Infografis Konsep: “Pendekatan Humanis dalam Kepolisian Modern”
-
Pendekatan Tradisional vs. Pendekatan Humanis
- Tradisional: Fokus pada penegakan hukum
- Humanis: Fokus pada pelayanan dan kebutuhan masyarakat
-
Dampak Program Kemanusiaan Polisi
- Meningkatkan kepercayaan publik
- Mengurangi beban ekonomi masyarakat
- Membangun hubungan harmonis antara polisi dan warga
- Meningkatkan efektivitas tugas kepolisian
-
Model Polisi Santri: Integrasi Nilai Agama dan Pelayanan
- Berlandaskan prinsip kemanusiaan
- Mengedepankan empati dan kepedulian
- Mengutamakan solusi berbasis komunitas
Mengabdi bukan hanya tentang menjalankan tugas, tetapi tentang memberi makna bagi kehidupan orang lain. Seperti yang ditunjukkan Aiptu Ruslan, seorang polisi bisa menjadi sosok yang tidak hanya ditakuti, tetapi juga dicintai dan dipercaya. Ketika kita mewakafkan diri untuk kebaikan, setiap langkah menjadi berarti, setiap tindakan memberi harapan. Jadilah manusia yang bermanfaat, karena di situlah letak kemuliaan sejati. Mulailah dari hal kecil, karena dampaknya bisa mengubah hidup banyak orang.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.