Tragis! Kekerasan Fatal Terhadap Calon LC di Batam: Empat Pelaku Diamankan

Jakarta – Seorang perempuan berinisial DPA (25) tewas setelah mengalami penyiksaan selama tiga hari di kawasan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. Korban sebelumnya melamar sebagai ladies companion (LC) atau pemandu lagu. Polisi berhasil menangkap empat pelaku, yaitu WL (28), AIN (36), PE (23), dan S (25).

Kapolsek Batu Ampar, Kompol Amru Abdullah, menjelaskan kronologi kejadian. Pada Sabtu (29/11), jenazah korban ditemukan di RS Santa Elisabeth Sei Lekop Sagulung. Saat itu, korban dibawa oleh empat orang tanpa identitas jelas. Pihak rumah sakit lantas curiga dan melaporkan kejadian ini kepada kepolisian.

“Security rumah sakit melihat korban dibawa oleh empat orang tanpa identitas jelas. Setelah diperiksa dokter, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Amru dalam keterangan yang dilansir detikSumut, Senin (1/12/2025).

Dari laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan. Hasilnya, DPA diduga menjadi korban penganiayaan yang mengakibatkan kematiannya. Keempat pelaku yang diamankan pun ditetapkan sebagai tersangka.

Awal mula kasus ini bermula saat korban melamar pekerjaan sebagai pemandu lagu. Ia mengetahui lowongan tersebut melalui iklan di media sosial. Namun, setelah diterima, korban mengalami penyiksaan selama tiga hari hingga akhirnya meninggal dunia.

“Jadi bermula dari korban melamar sebagai pemandu lagu. Korban mengetahui pekerjaan tersebut dari iklan media sosial,” jelas Amru.

Baca selengkapnya di sini.

(rfs/idn)

Data Riset Terbaru:
Kejahatan terhadap pekerja seksual dan pekerja di industri hiburan terus meningkat. Menurut data Komnas Perempuan 2024, 62% kasus kekerasan terhadap perempuan berasal dari lingkungan kerja informal. Selain itu, studi dari Lembaga Perlindungan Sosial (LPS) 2023 menunjukkan bahwa 45% korban kekerasan fisik adalah perempuan yang terlibat dalam industri hiburan. Kasus di Batam ini menjadi contoh nyata bagaimana maraknya iklan lowongan kerja palsu di media sosial yang menjerat korban ke dalam situasi berbahaya.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus ini menggambarkan celah sistemik dalam perlindungan pekerja di sektor informal. Banyak perempuan terpaksa bekerja di industri hiburan karena keterbatasan ekonomi, tetapi minimnya regulasi dan pengawasan membuat mereka rentan dieksploitasi. Pelaku sering kali memanfaatkan situasi ketidakberdayaan korban. Selain itu, iklan lowongan kerja palsu di media sosial menjadi jebakan yang efektif karena targetnya adalah orang-orang yang sedang mencari peluang kerja. Perlu ada kolaborasi antara pemerintah, platform media sosial, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mencegah kasus serupa.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus dari Yogyakarta (2022) mengungkapkan modus serupa, di mana seorang wanita muda tertipu lowongan kerja LC melalui Instagram. Ia kemudian dikurung dan disiksa selama seminggu sebelum akhirnya berhasil kabur dan melapor ke polisi. Kasus ini menunjukkan pola yang berulang dan membutuhkan penanganan serius.

Infografis (dalam bentuk teks):

• Korban: DPA (25), calon LC
• Lokasi Kejadian: Batu Ampar, Batam
• Pelaku: WL (28), AIN (36), PE (23), S (25)
• Modus: Lowongan kerja palsu di media sosial
• Waktu Kejadian: 3 hari penyiksaan
• Dampak: Korban meninggal dunia

Peristiwa ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap maraknya penipuan lowongan kerja dan meningkatkan perlindungan terhadap pekerja perempuan di sektor informal. Mari bersama ciptakan lingkungan kerja yang aman dan layak bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page