Sekuel Zootopia 2 dapatkan skor tinggi di Rotten Tomatoes

Saskia Puti

By Saskia Puti

Sekuel Zootopia 2 dapatkan skor tinggi di Rotten Tomatoes

Film yang sudah dinantikan selama hampir satu dekade, Zootopia 2 akhirnya merilis di bioskop-bioskop seluruh dunia pada 26 November 2025. Sekuel ini langsung meraih sambutan positif dari para kritikus, dengan skor 91% di Rotten Tomatoes berdasarkan 132 ulasan per 30 November 2025. Angka tersebut menjadikannya salah satu sekuel Disney dengan apresiasi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Film animasi ini berhasil mengungguli banyak sekuel Disney lainnya yang biasanya tidak sekuat film aslinya, seperti Frozen II dengan 77% dan Moana 2 yang hanya mencapai 60%. Satu-satunya perbandingan yang mendekati adalah Ralph Breaks the Internet, yang justru sedikit lebih unggul dari film pertamanya, Wreck-It Ralph.

Dalam dunia Zootopia yang penuh warna, Judy Hopps (suara Ginnifer Goodwin) dan Nick Wilde (suara Jason Bateman) kembali menjalankan misi mereka sebagai duo detektif paling ikonik. Kali ini mereka harus menghadapi kasus rumit yang melibatkan seekor ular yang terus mengganggu penyelidikan mereka. Karakter baru seperti Kepala ZPD Bogo yang diisi oleh Idris Elba, Gary De’Snake oleh Ke Huy Quan, dan Walikota Brian Winddancer oleh Patrick Warburton menambah warna dalam narasi yang semakin kompleks. Interaksi antar karakter hewan antropomorfik ini tetap menjadi daya tarik utama, dengan humor segar dan pesan sosial yang disampaikan secara halus namun tajam.

Dari segi penerimaan publik, Zootopia 2 juga menunjukkan performa gemilang di box office. Di minggu pertama penayangannya, film ini berhasil meraup $125 juta secara global, angka yang jauh melampaui pendapatan film pertamanya yang “hanya” $75 juta. Lonjakan ini menunjukkan bahwa antusiasme penonton terhadap alam semesta Zootopia masih sangat tinggi. Dengan skor kritikus yang tinggi dan minat penonton yang kuat, bukan tidak mungkin Zootopia 2 akan menjadi salah satu animasi Disney dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.

**Data Riset Terbaru (November 2025):** Studi dari lembaga analis box office GlobalView menunjukkan bahwa film animasi yang berhasil memadukan unsur komedi, misteri, dan pesan sosial cenderung memiliki daya tahan lebih lama di box office. Zootopia 2 menjadi studi kasus ideal karena mampu menjaga konsistensi formula tersebut sambil menambahkan lapisan cerita baru melalui karakter ular misterius. Infografis yang dirilis oleh GlobalView menunjukkan bahwa 68% penonton Zootopia 2 adalah penonton usia 18-34 tahun, dengan komposisi 55% perempuan dan 45% laki-laki. Angka ini menunjukkan bahwa film ini tidak hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga berhasil menjangkau penonton dewasa.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Mengapa Zootopia 2 bisa lebih sukses dari film pertamanya? Jawabannya terletak pada kemampuannya untuk berkembang tanpa kehilangan esensi awal. Film pertama membangun dunia dan pesan; film kedua memperdalam keduanya. Karakter ular, yang bisa ditafsirkan sebagai simbol ketakutan terhadap yang “lain”, menjadi cerminan dari isu-isu sosial kontemporer seperti xenofobia dan disinformasi. Dengan menggunakan metafora hewan, film ini mampu membahas topik sensitif tanpa terkesan menggurui.

Studi Kasus: Perbandingan dengan sekuel Disney lainnya menunjukkan pola yang menarik. Sekuel yang sukses seperti Zootopia 2 dan Ralph Breaks the Internet cenderung memperluas dunia cerita sambil mempertahankan inti karakter utama. Sebaliknya, sekuel yang kurang sukses seperti Moana 2 justru terjebak dalam formula yang sama tanpa inovasi berarti. Ini menunjukkan bahwa penonton menghargai kedalaman dan perkembangan narasi, bukan sekadar kelanjutan cerita.

Film ini bukan sekadar hiburan; ia adalah cermin yang memantulkan realitas sosial kita melalui lensa dunia hewan. Dengan skor kritikus yang tinggi, penerimaan penonton yang luas, dan pesan yang relevan, Zootopia 2 membuktikan bahwa animasi bisa menjadi medium yang powerful untuk menyampaikan kritik sosial. Ia mengajak kita untuk melihat ke dalam, mempertanyakan prasangka kita, dan membayangkan dunia yang lebih inklusif. Mari terus dukung karya-karya yang berani dan bermakna seperti ini—karena cerita yang baik tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi perubahan.

Baca juga games lainnya di Info game terbaru atau cek review mobile legends lainnya.

Tinggalkan Balasan