Presiden Israel, Isaac Herzog, menyatakan bahwa keputusannya mengenai permohonan pengampunan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan sepenuhnya didasarkan pada kepentingan terbaik negara dan rakyat Israel. Dalam pernyataannya, Herzog menegaskan bahwa proses ini akan dilakukan secara bijaksana dan sesuai prosedur yang berlaku. Sebelumnya, Netanyahu telah mengajukan permohonan pengampunan terkait sejumlah kasus korupsi yang menjeratnya.
Permohonan tersebut diajukan Netanyahu pada akhir Desember 2025, di mana ia menyatakan bahwa kasus-kasus hukum yang telah berlangsung lama telah menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat Israel. Dalam surat permohonannya, Netanyahu menyatakan harapannya agar pengampunan dapat membantu meredakan ketegangan dan mendorong rekonsiliasi nasional. Presiden AS Donald Trump bahkan turut menulis surat kepada Herzog, meminta agar Netanyahu diberikan pengampunan.
Netanyahu dan istrinya, Sara, didakwa menerima barang mewah senilai lebih dari USD260.000 dari sejumlah miliarder, termasuk cerutu, perhiasan, dan sampanye, sebagai imbalan atas bantuan politik. Selain itu, Netanyahu juga dituduh berusaha memengaruhi media Israel guna mendapatkan liputan yang lebih menguntungkan dalam dua kasus terpisah. Namun, Netanyahu secara konsisten membantah semua tuduhan dan tidak mengakui kesalahan dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Di luar gedung pengadilan Tel Aviv, suasana tegang terasa saat sidang berlangsung. Kelompok pendukung dan penentang Netanyahu saling berhadapan, meneriakkan slogan-slogan yang mencerminkan perpecahan di masyarakat. Beberapa demonstran menuntut agar Netanyahu diadili seperti warga negara biasa, sementara yang lain justru mendukung upaya pengampunannya demi kebaikan negara.
Isu ini terus menjadi sorotan publik, mengingat dampaknya yang luas terhadap stabilitas politik dan sosial Israel. Herzog menegaskan bahwa keputusannya akan sepenuhnya mengutamakan kepentingan nasional, tanpa tekanan dari pihak mana pun. Bagi banyak pihak, keputusan ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga tentang bagaimana Israel memandang prinsip keadilan dan rekonsiliasi di tengah krisis politik.
Pengadilan terus memproses kasus ini, sementara publik menanti keputusan akhir yang akan menentukan arah masa depan politik Israel. Apapun keputusan yang diambil, yang terpenting adalah menjaga agar proses hukum tetap adil, transparan, dan mendukung upaya persatuan nasional. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan menghormati proses yang berjalan demi keutuhan negara.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.