KPAI Sebut Peringatan Prabowo kepada Orang Tua Jadi Sorotan atas Kasus Siswa Kurang Ajar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Prabowo Mengingatkan Guru untuk Tegas Hadapi Siswa Kurang Ajar

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena siswa yang bersikap kurang ajar bahkan melawan ketika ditegur oleh guru di lingkungan sekolah. Tanggapan ini mendapat respon dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang melihat pernyataan tersebut sebagai bentuk pengingat bagi orang tua untuk lebih sadar akan tanggung jawab mendidik anak-anak mereka.

Menurut Aris Adi Leksono, Komisioner KPAI, pernyataan Presiden Prabowo dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anak mereka. Hal ini penting agar anak juga memahami kewajiban mereka dalam kehidupan sehari-hari. “Saya kira pernyataan Presiden itu dimaksudkan untuk bagaimana menggugah orang tua agar sadar akan kewajibannya dalam konteks mendidik dan mengasuh anak-anaknya, agar anak-anak juga memahami terkait kewajibannya,” ujar Aris kepada wartawan pada Senin (1/12/2025).

Aris menekankan pentingnya kewajiban anak, baik terhadap orang tua maupun guru. Ia mengimbau agar anak-anak selalu menghormati orang tua, guru, serta mematuhi norma sosial yang berlaku. “Salah satu kewajiban anak diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Sisdiknas adalah menghormati orang tua, wali dan guru, taat kepada aturan dan juga mengaktualisasikan diri dengan akhlak mulia, taat menghormati norma-norma sosial, norma agama,” jelasnya.

Dia berharap pernyataan Presiden Prabowo dapat ditanggapi secara bijak oleh semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan siswa. Aris juga mengingatkan bahwa mendidik anak tidak harus dilakukan dengan kekerasan. “Tentu ini kemudian harus dimaknai dengan bijak untuk mengingatkan kepada orang tua akan kewajibannya, dan juga kepada guru-guru, tentu juga harus kemudian bijak menyikapi pernyataan ini dalam konteks mendidik anak tidak selalu dengan kekerasan dan tidak dibenarkan dengan kekerasan,” tuturnya.

Pendekatan disiplin positif dianggap sebagai cara yang lebih efektif untuk membuat anak jera dan memahami kewajibannya. Aris berharap anak-anak mendapatkan pendidikan yang terbaik sehingga dapat tumbuh kembang sesuai dengan kepentingan terbaik mereka. “Ada pendekatan yang kemudian lebih membuat anak itu jera, anak itu paham akan kewajibannya yaitu dengan pendekatan disiplin positif, tentu bukan kemudian siswa atau peserta didik dibiarkan begitu saja, tetap dalam aktivitas dia perlu dipahamkan menyangkut kewajiban, regulasi, dan aturan-aturan yang itu akan membawa kepada kepentingan terbaik dia untuk tumbuh kembang sesuai dengan kepentingan terbaiknya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berbicara di hadapan para guru dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11). Prabowo menekankan pentingnya sikap tegas dan keras dari guru terhadap siswa yang nakal. “Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini,” ujar Prabowo.

Dia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak selalu menyalahkan guru jika anak mereka mendapat teguran. “Jadi, hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal. Bener? Kalau anak nakal terus dibiarkan nakal, dia nggak jadi orang baik,” tambahnya.

Meskipun mengakui bahwa siswa kadang-kadang bersikap nakal, Prabowo menegaskan bahwa sikap kurang ajar terhadap guru tidak dapat diterima. “Dan ini ada fenomena kadang-kadang justru yang kalau nakal itu, okelah ya. Tapi kalau kurang ajar, ini yang nggak beres, ini kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar, ya kan? Ditegur oleh guru dia balas. Merasa dirinya jagoan,” ujarnya.

Pernyataan ini menjadi perhatian penting bagi seluruh elemen pendidikan untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, penuh rasa hormat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Dengan kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Mari kita wujudkan pendidikan yang berkarakter dan mencetak generasi unggul melalui pendekatan yang bijak, penuh kasih sayang, namun tetap tegas dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan