Ide berbisnis kerap kali muncul dari kegemaran atau aktivitas yang disukai. Hal ini dialami oleh Sanjung Sari Pursie, lulusan Fakultas Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ia tak menyangka bahwa hobinya melukis bisa berkembang menjadi sebuah usaha kreatif yang diberi nama Sancraft. Perjalanan bisnisnya dimulai sejak 2010 ketika ia menuangkan ekspresi artistiknya pada sepatu dan tote bag atau tas jinjing. Ternyata karya-karyanya tersebut menarik perhatian teman-teman kampusnya, sehingga terlihat potensi untuk dijadikan lahan usaha.
Sanjung bercerita bahwa awalnya ia memulai kegiatan ini semata-mata karena hobi, bukan karena niat untuk berbisnis. Ia menuangkan ide-ide kreatifnya ke dalam sebuah produk dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Peluang besar pertama kali datang ketika ada pesanan sebanyak 30 tas dari sebuah komunitas sepeda di Kalimantan. Dari situlah Sanjung mulai memproduksi dalam skala yang lebih besar dengan bantuan vendor percetakan digital.
Modal awal yang digunakan pun terbilang kecil, yaitu sebesar Rp 500.000 yang dipinjam dari ibunya. Seiring berjalannya waktu, bisnisnya pun semakin berkembang. Pada tahun 2013, produk-produk Sancraft berhasil masuk ke retail pertama. Hal ini menjadi tonggak penting yang sangat diapresiasi dan membuka jalan bagi masuknya produk Sancraft ke berbagai retail lainnya hingga saat ini.
Kini, Sanjung mampu meraih omzet rata-rata sebesar Rp 50 juta per bulan dari usahanya tersebut. Produk yang awalnya hanya sebatas sepatu dan tote bag lukis, kini telah berkembang menjadi berbagai jenis produk lainnya seperti pouch, tumbler, hingga scarf printing. Dengan demikian, warna dan desain ilustrasi yang dibuat menjadi lebih menarik dan beragam.
Selain menjual produknya di retail dan marketplace, Sanjung juga aktif menerima pesanan merchandise baik dari perorangan maupun perusahaan. Tidak hanya itu, permintaan produk dari luar negeri juga pernah diterima, seperti dari Singapura, Jepang, dan Azerbaijan. Meskipun jarang, produk Sancraft sering dijadikan oleh-oleh untuk dibawa ke luar negeri. Beberapa pelanggan pernah mengatakan akan membawa produk tersebut ke Amerika, Belanda, London, Jepang, Manila, China, dan Thailand, yang mana mayoritas digunakan sebagai hadiah untuk kerabat atau rekan kerja.
Dalam menjalankan usahanya, Sanjung dibantu oleh tiga orang karyawan tetap dan terkadang merekrut pekerja lepas (freelance). Produk-produk yang dijual memiliki kisaran harga mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 500.000. Namun, di balik kesuksesannya, Sanjung juga pernah menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kesulitan dalam mencari ide untuk membuat gambar ilustrasi, keterbatasan bahan baku, serta kesulitan dalam memenuhi jumlah produksi dalam waktu yang singkat. Ia juga mengakui bahwa mengatur stok produk tidaklah mudah, terlebih lagi untuk retail di berbagai toko yang tersebar di Jakarta maupun Bali.
Produk-produk Sancraft saat ini dapat ditemukan di berbagai toko retail seperti Alun-alun Indonesia (Grand Indonesia), Sarinah (TMII), Kem Chicks (Pacific Place), Matalokal (Mbloc), Hub UMK PLN Pusat, Creative (Bali), Asamula (Bali), dan beberapa retail lainnya yang sedang dalam proses kerja sama. Selain itu, produk-produk tersebut juga tersedia di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Bagi yang tertarik untuk melihat aneka produknya, dapat mengunjungi Instagram resmi @sancraftid.
Data riset terbaru dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) tahun 2024 menunjukkan bahwa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan platform digital mengalami peningkatan omzet hingga 60%. Studi dari Universitas Bina Nusantara (2025) juga mencatat bahwa produk kerajinan tangan dengan desain personal atau custom memiliki nilai jual 40% lebih tinggi dibandingkan produk konvensional. Infografis internal Sancraft mengungkapkan bahwa 70% pelanggan berasal dari kalangan usia 25-40 tahun, dengan preferensi terhadap desain ilustrasi flora-funa yang ramah lingkungan. Studi kasus ini menjadi bukti nyata bagaimana kreativitas individual dapat disulap menjadi peluang bisnis yang menguntungkan di era digital.
Kisah Sanjung Sari adalah bukti nyata bahwa gairah dan ketekunan bisa mengubah hobi menjadi sumber penghasilan yang stabil. Jangan pernah meremehkan keahlian yang Anda miliki, karena di tangan yang konsisten, setiap kreativitas bisa bermetamorfosis menjadi nilai ekonomi. Mulailah dari langkah kecil, kembangkan terus, dan jangan takut untuk menunjukkan karya Anda pada dunia. Siapa tahu, hobi yang Anda geluti hari ini bisa menjadi bisnis sukses di masa depan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.