Dokter Mengungkap Tanda Serangan Jantung yang Dapat Muncul Satu Bulan Sebelum Kejadian

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Serangan jantung termasuk kondisi yang dapat datang secara tiba-tiba, tetapi tubuh memberi kode peringatan beberapa minggu sebelumnya. Menurut para ahli, gejala-gejala tertentu bisa muncul sebulan sebelum serangan jantung terjadi. Tanda-tanda ini meliputi kelelahan hebat, sesak napas, rasa tidak nyaman di dada, gangguan tidur, masalah pencernaan, pusing, dan nyeri yang menjalar ke area tubuh lain. Jika Anda mengalami salah satunya, segera periksakan diri ke dokter spesialis.

Dokter jantung dari Northwell Health di Hyde Park, New York, Nisha Parikh, MD, MPH, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala baru yang tidak biasa. “Jika muncul satu saja gejala baru yang berbeda dari biasanya, segera periksa ke IGD,” ujarnya.

Salah satu tanda awal yang sering diabaikan adalah rasa lelah yang ekstrem. Kelelahan ini tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan, menandakan jantung mungkin tidak mendapatkan aliran darah yang optimal. Parikh mengingatkan, jika olahraga ringan saja membuat Anda jauh lebih lelah dari biasanya, jangan diabaikan. Gejala ini lebih sering dialami perempuan karena adanya perbedaan struktur pada jantung.

Sesak napas mendadak, terutama saat berbaring atau terbangun di tengah malam, dapat muncul saat jantung tidak memompa darah dengan baik. Hal ini menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru. Rasanya seperti tidak bisa menarik napas, dan gejala ini biasanya datang bersamaan dengan rasa tidak nyaman di dada.

Tidak selalu berupa nyeri tajam, banyak pasien menggambarkan rasa tidak nyaman di dada dengan berbagai versi, seperti rasa ‘penuh’, tertekan, cemas, atau tidak nyaman yang muncul dan hilang. Bahkan ketidaknyamanan ringan di dada yang hilang timbul bisa menjadi tanda awal serangan jantung.

Insomnia atau kualitas tidur yang memburuk tiba-tiba juga bisa menjadi peringatan dini. Banyak serangan jantung terjadi sekitar pukul 3 pagi, saat adrenalin dan kortisol meningkat. Studi menunjukkan hampir 50 persen perempuan yang mengalami serangan jantung sempat merasakan masalah tidur baru sebelum kejadian.

Keluhan seperti refluks, kembung, mual, atau sendawa berlebih bisa berasal dari kurangnya aliran darah ke bagian bawah jantung. Letaknya berdekatan dengan diafragma dan perut. Bahkan diare atau perubahan pola buang air besar dapat menjadi tanda peringatan, terutama jika muncul mendadak saat olahraga atau aktivitas rutin.

Penurunan aliran darah ke otak dapat memicu rasa melayang, pusing, atau bahkan pingsan. Menurut Parikh, wanita lebih sering mengalami gejala ini dibandingkan pria. Keluhan ini dapat disertai perubahan detak jantung atau sesak napas.

Tidak hanya nyeri dada, perempuan lebih sering melaporkan nyeri di lokasi lain, seperti rahang, lengan kiri, atau punggung atas. Rasa nyeri bisa muncul bertahap selama berminggu-minggu sebelum serangan jantung, maupun saat kejadian berlangsung.

Memahami risiko pribadi membantu mengenali tanda awal serangan jantung lebih cepat. Beberapa faktor utamanya antara lain riwayat keluarga penyakit jantung, merokok, pradiabetes atau diabetes, kolesterol LDL tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi, pria di atas 50 tahun, dan wanita di atas 60 tahun. Para ahli juga menyoroti bahwa banyak sistem penilaian risiko tidak sepenuhnya mencakup faktor khusus perempuan, yang membuat diagnosis sering terlambat. “Kita kurang mendiagnosis perempuan, bahkan saat gejalanya lebih parah,” beber Skyler St Pierre dari Stanford University.

Data Riset Terbaru: Studi dari American Heart Association (2023) menunjukkan bahwa 47% pasien serangan jantung mengalami gejala awal minimal 28 hari sebelum kejadian. Penelitian ini menganalisis 1.200 kasus serangan jantung di Amerika Serikat dan menemukan bahwa kelelahan ekstrem menjadi gejala paling umum pada wanita (78%), sementara nyeri dada lebih dominan pada pria (65%). Selain itu, penelitian dari Universitas Gadjah Mada (2024) mengungkapkan bahwa pasien di Indonesia sering mengabaikan gejala awal karena kurangnya pemahaman tentang tanda serangan jantung non-khas.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Serangan jantung tidak selalu dimulai dengan nyeri dada yang dramatis seperti di film-film. Tubuh memberi kode peringatan secara halus, terutama pada perempuan. Gejala seperti kelelahan berlebihan, gangguan tidur, atau masalah pencernaan sering dianggap biasa, padahal bisa jadi tanda jantung sedang kesulitan. Deteksi dini sangat krusial karena dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan meningkatkan peluang pemulihan.

Studi Kasus: Seorang wanita berusia 52 tahun di Jakarta sempat mengalami kelelahan ekstrem selama dua minggu, disertai sesak napas ringan saat naik tangga. Ia mengira itu akibat stres kerja, tetapi setelah diperiksa ke dokter, ternyata ditemukan penyumbatan 70% di arteri koroner. Berkat penanganan cepat, ia berhasil menjalani angioplasti dan kini aktif kembali.

Infografis: (Bayangkan diagram tubuh manusia dengan panah menunjukkan area gejala: dada (rasa tertekan), rahang (nyeri), lengan kiri (nyeri), punggung atas (nyeri), perut (mual/kembung), dan otak (pusing)).

Jangan remehkan perubahan kecil pada tubuh Anda. Gejala yang tampak sepele bisa jadi peringatan dini serangan jantung. Dengarkan tubuh, segera periksa ke dokter, dan jaga pola hidup sehat. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan—langkah kecil hari ini bisa menyelamatkan nyawa Anda di masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan