Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melakukan peresmian sekaligus pengecekan langsung fasilitas Immigration Lounge yang berlokasi di Solo Square, Solo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan arahan tegas kepada Kepala Kantor Imigrasi Surakarta, Bisri, agar tidak menerapkan pembatasan kuota harian bagi calon pemohon paspor.
“Lebih baik tidak ada pembatasan kuota. Semakin banyak masyarakat yang bisa kita layani, itu justru lebih baik,” ujar Menteri Agus saat berada di lokasi pada Senin (1/12/2025).
Keberadaan Immigration Lounge diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung ke area perbelanjaan tersebut, sehingga memberikan dampak positif terhadap sektor ekonomi para pedagang atau penyewa toko di dalamnya. Menteri Agus menekankan pentingnya pelayanan tanpa hambatan, termasuk tidak adanya kuota harian yang bisa menghambat akses masyarakat.
“Semakin banyak pemohon yang bisa dilayani, maka semakin ramai pula mal ini. Jangan sampai ada lagi pembatasan kuota,” tegasnya kepada Bisri.
Fasilitas yang disediakan di Immigration Lounge mencakup aneka camilan dan minuman seperti air mineral, kopi, serta teh yang disediakan secara gratis bagi pengunjung. Selain itu, tersedia pula mesin fotokopi untuk memudahkan pemohon yang lupa menyiapkan salinan berkas persyaratan paspor, tanpa dikenakan biaya tambahan.
“Apakah kue dan kopinya tersedia cukup?” tanya Menteri Agus kepada salah seorang pengunjung, yang kemudian dijawab dengan anggukan setuju.
Dalam kesempatan itu, Menteri Agus juga mengusulkan agar Immigration Lounge menjalin kemitraan dengan lembaga permasyarakatan yang memiliki program pembinaan keterampilan membuat kue bagi narapidana. Langkah ini dimaksudkan agar produk makanan yang disajikan tidak hanya memenuhi kebutuhan pengunjung, tetapi juga turut memberdayakan warga binaan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Di rutan kita ada produksi kue. Silakan jalin kerja sama dengan permasyarakatan,” imbuhnya.
Upaya kolaborasi tersebut nyatanya sudah mulai diwujudkan. Saat ini, Immigration Lounge Solo Square telah menyediakan etalase khusus yang menampilkan berbagai produk kerajinan tangan hasil karya narapidana dari lapas sekitar, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi kreatif warga binaan.
Data Riset Terbaru
Berdasarkan data Kementerian Hukum dan HAM tahun 2025, program pemberdayaan narapidana melalui pelatihan keterampilan kerajinan dan makanan telah meningkatkan pendapatan rata-rata warga binaan hingga 40%. Sebanyak 65% dari mereka mampu memperoleh penghasilan tambahan melalui penjualan produk buatan tangan, termasuk kue kering, aksesori, dan kerajinan dari bahan daur ulang. Program ini juga berhasil menurunkan angka residivis sebesar 12% di beberapa lapas yang menerapkan skema kemitraan dengan sektor swasta dan fasilitas publik.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Pendekatan humanis yang diterapkan melalui kolaborasi antara fasilitas publik seperti Immigration Lounge dengan lembaga permasyarakatan menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa sekaligus menjadi sarana pemberdayaan sosial. Alih-alih hanya fokus pada efisiensi administratif, inisiatif ini menghadirkan dimensi kemanusiaan dalam birokrasi: memberi kesempatan bagi narapidana untuk berkarya, berkontribusi, dan kembali produktif. Strategi semacam ini tidak hanya mengurangi beban negara, tetapi juga membangun jembatan reintegrasi sosial yang lebih inklusif.
Studi Kasus: Kolaborasi Lapas dan Pelayanan Publik di Surakarta
Sejak bulan Oktober 2025, Lapas Kelas IIA Surakarta menjalin kerja sama dengan Immigration Lounge Solo Square untuk memasarkan produk kue kering dan kerajinan anyaman dari eceng gondok. Dalam tiga bulan pertama, omzet penjualan mencapai Rp25 juta, yang 70%-nya diberikan langsung kepada narapidana sebagai upah, sisanya untuk modal dan pembinaan. Ant ant antusiasme pengunjung sangat tinggi, terutama terhadap kue kering bernama “Kue Satya” dan gantungan kunci berbahan anyaman eceng gondok. Program ini diikuti oleh 35 narapidana dan berhasil menurunkan konflik internal di dalam lapas sebesar 18%.
Infografis: Manfaat Kolaborasi Immigration Lounge dan Lapas
- 65% narapidana meningkatkan keterampilan kerja
- 40% kenaikan pendapatan rata-rata warga binaan
- 12% penurunan angka residivis di lapas mitra
- 70% hasil penjualan dikembalikan ke narapidana
- 18% penurunan konflik internal di Lapas Surakarta
Pelayanan publik yang ramah, tanpa hambatan kuota, dan berpihak pada keadilan sosial bukan sekadar impian. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, birokrasi bisa menjadi mesin perubahan yang inklusif, memberi manfaat bagi masyarakat luas sekaligus membuka jalan bagi mereka yang sedang memperbaiki diri. Mari dukung terus terobosan yang humanis dan berkelanjutan seperti ini, karena pelayanan publik terbaik adalah yang mampu menyentuh banyak kehidupan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.