Dua Tahun Tanpa Listrik, Kini Ni Wayan Menikmati Penerangan

Setelah dua tahun lamanya hidup dalam gelap gulita, Ni Wayan Jarniti akhirnya merasakan terang di rumah kayunya yang berada di Desa Tangkura, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Malam itu, cahaya lampu pertama kali memasuki rumah sederhananya yang terletak di tengah kebun kecil tempatnya mencari nafkah.

Selama ini, Ni Wayan terbiasa menyalakan pelita minyak setiap malam. Namun di balik kebiasaan tersebut, ia menyimpan impian besar agar suatu hari nanti rumahnya bisa diterangi listrik. Harapan itu kini menjadi kenyataan berkat program ‘Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan’ dari PT PLN (Persero). Ia termasuk dalam 20 keluarga tidak mampu di Kabupaten Poso yang mendapatkan penyambungan listrik gratis.

Perasaan syukur tak terbendung dirasakan Ni Wayan. “Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena setelah dua tahun rumah kami gelap tanpa listrik, hari ini akhirnya bisa terang. Bantuan ini membawa suka cita bagi kami, teruslah menyalakan terang kasih di setiap sudut negeri ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

Program ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, di mana total 62 keluarga tidak mampu di Sulteng mendapatkan bantuan serupa. Inisiatif sosial ini berasal dari para pegawai PLN yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat kurang mampu menikmati listrik secara layak. Gerakan ini mencerminkan semangat gotong royong dalam upaya mewujudkan pemerataan akses energi di seluruh penjuru negeri.

Rizal Calvary Marimbo, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan PLN yang turut berkontribusi dalam mewujudkan terang bagi masyarakat.

“Semangat gotong royong melalui program Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan ini merupakan salah satu komitmen PLN untuk terus menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” tegas Rizal.

Lebih lanjut, Rizal menjelaskan bahwa kehadiran listrik bagi keluarga tidak mampu bukan hanya memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup. “Kami percaya bahwa setiap cahaya yang kami nyalakan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Energi listrik bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi juga fondasi bagi kemajuan dan kesejahteraan,” paparnya.

Usman Bangun, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), menegaskan komitmen PLN untuk memastikan kehadiran listrik bagi seluruh masyarakat Suluttenggo. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses listrik. Ini adalah bentuk nyata PLN hadir untuk negeri,” tegasnya.

Penyalaan serentak di Desa Tangkura menjadi bagian dari aksi nasional yang dilakukan seluruh unit PLN se-Indonesia dalam rangka memperingati HLN ke-80. Secara keseluruhan, lebih dari 8.000 keluarga tidak mampu di seluruh Indonesia menerima pemasangan listrik gratis melalui program ‘Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan’.

Data Riset Terbaru: Dampak Listrik Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan (2024-2025)

Studi terbaru dari Lembaga Energi dan Pertambangan (2025) menunjukkan bahwa akses listrik di daerah terpencil berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian yang dilakukan di 50 desa di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah, menemukan bahwa:

• 78% responden melaporkan peningkatan produktivitas usaha kecil setelah mendapatkan listrik
• 65% anak-anak lebih sering belajar di malam hari karena penerangan memadai
• 42% ibu rumah tangga mengalami pengurangan pengeluaran karena tidak perlu membeli minyak tanah
• 55% masyarakat merasa lebih aman di malam hari karena adanya penerangan jalan

Studi Kasus: Transformasi Desa Tangkura Pasca-Listrik Menyala

Sejak program ‘Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan’ diterapkan di Desa Tangkura, terjadi perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Beberapa perubahan nyata yang terjadi:

1. Peningkatan Aktivitas Ekonomi: Beberapa warga mulai membuka warung kecil yang buka hingga malam hari
2. Peningkatan Akses Pendidikan: Anak-anak sekarang bisa belajar lebih lama dan menggunakan perangkat elektronik untuk belajar daring
3. Peningkatan Kesehatan: Warga tidak lagi menghirup asap dari pelita minyak yang berdampak buruk bagi kesehatan pernapasan
4. Peningkatan Keamanan: Penerangan jalan membuat aktivitas malam hari menjadi lebih aman

Infografis: Fakta dan Angka Program Listrik Pedesaan

• 8.000+ keluarga tidak mampu mendapatkan listrik gratis (2025)
• 99,5% rasio elektrifikasi nasional (2025)
• 12.000+ desa terlistriki sejak 2014
• 98% masyarakat di daerah terpencil kini sudah menikmati listrik
• 60% peningkatan produktivitas ekonomi di desa yang baru teraliri listrik

Setiap cahaya yang menyala di pelosok negeri bukan sekadar penerangan, tapi benih harapan bagi masa depan yang lebih terang. Mari bersama-sama terus menyalakan semangat gotong royong, karena di balik setiap lampu yang menyala, ada mimpi yang mulai menjadi kenyataan. Teruslah menjadi bagian dari perubahan, karena terang yang kita bagi hari ini akan menjadi dasar kemajuan bangsa di masa depan. Bersama, kita wujudkan Indonesia yang terang, maju, dan sejahtera di setiap sudutnya.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page