KemenPAN-RB Pacu Peningkatan Kompetensi ASN Melalui Corporate University

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dilakukan secara terintegrasi, tidak terpisah-pisah. Perkembangan teknologi yang pesat membuat kebutuhan akan soft skills dan hard skills di kalangan ASN semakin rumit. Untuk itu, diperlukan perubahan paradigma dari sistem yang berpusat pada ego menuju ekosistem pembelajaran yang mengedepankan kolaborasi.

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Purwadi Arianto, menekankan bahwa dalam ekosistem tersebut, peran pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, dan komunitas saling terkait dan melengkapi. Sektor privat menyediakan sarana teknologi dan platform digital, akademisi merancang kurikulum yang adaptif, media berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan, sedangkan masyarakat memberikan masukan berdasarkan kebutuhan riil di lapangan.

“Corporate University hadir sebagai penggerak utama dalam ekosistem ini, dengan cara menghubungkan seluruh pemangku kepentingan, memastikan proses belajar sesuai dengan visi misi instansi dan tujuan pembangunan nasional, sekaligus mentransfer praktik terbaik ke seluruh instansi,” ujar Purwadi dalam siaran pers, Jumat (28/11/2025).

ASN Corporate University (CorpU) Summit 2025 diselenggarakan di Surabaya pada Rabu (26/11/2025) menjadi momentum strategis untuk memperkuat sistem pembelajaran ASN. Acara ini memperkuat komitmen transformasi pengembangan kompetensi ASN melalui pendekatan Corporate University, yang bersifat terpadu, inklusif, dan fokus pada peningkatan kinerja.

Purwadi menambahkan bahwa pendekatan ini memungkinkan setiap ASN untuk terus belajar secara kontinu, sesuai dengan tugas pokoknya, serta memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam bingkaiian Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus utama, termasuk peningkatan pendidikan, kesehatan, sains dan teknologi, prestasi olahraga, serta penguatan kesetaraan gender dan peran pemuda.

Saat ini, jumlah ASN mencapai lebih dari 5,5 juta orang, dengan 76% tersebar di daerah dan mayoritas merupakan generasi milenial serta Gen Z. Sebanyak 63% ASN menempati jabatan fungsional yang membutuhkan pembelajaran yang langsung terkait dengan aktivitas kerja sehari-hari. Fakta ini menunjukkan bahwa strategi peningkatan kapasitas ASN tidak bisa lagi mengandalkan pelatihan konvensional yang terpusat.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, melaporkan berdasarkan pemetaan yang dilakukan, terdapat lebih dari 350 instansi yang telah menerapkan model Corporate University dalam program pembelajaran mereka. Pembelajaran dengan model ini bersifat non-konvensional, di mana 90% proses belajar terjadi langsung di tempat kerja.

Langkah ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa pengembangan kepemimpinan dan pembelajaran berjalan secara sinergis. Dengan metode ini, diharapkan tumbuh budaya belajar yang kolaboratif, tidak terfragmentasi, serta memberikan dampak nyata dalam pelayanan publik. “CorpU memiliki peran sangat strategis dalam reformasi birokrasi. CorpU menciptakan transformasi budaya serta memenuhi kebutuhan kompetensi untuk jenis pekerjaan baru,” jelas Taufiq.

Data Riset Terbaru 2024 dari Institute for Capacity Building in Public Sector menunjukkan bahwa instansi yang menerapkan Corporate University mengalami peningkatan kinerja hingga 32% dibandingkan unit yang masih menggunakan pelatihan tradisional. Studi kasus di Kementerian Keuangan melalui program Corporate University-nya berhasil meningkatkan kompetensi digital ASN sebesar 45% dalam dua tahun, dengan metode blended learning yang menggabungkan pendekatan digital dan on-the-job training.

Sebuah infografis dari LAN (2025) memperlihatkan bahwa 78% ASN yang mengikuti program CorpU melaporkan peningkatan produktivitas, sementara 67% menyatakan peningkatan kepuasan dalam bekerja. Angka ini menunjukkan efektivitas pendekatan pembelajaran berbasis ekosistem dibandingkan metode konvensional.

Transformasi kompetensi ASN bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dengan ekosistem pembelajaran kolaboratif, setiap ASN bisa menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan era digital. Mulai dari daerah hingga pusat, dari generasi milenial hingga Gen Z, pembelajaran yang relevan dan terintegrasi akan menjadi kunci mewujudkan pelayanan publik yang unggul dan Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan