Indonesia Berebut 80 Hektare Lahan Kampung Haji di Makkah melawan 90 Peminat

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara tengah aktif dalam proses negosiasi dan lelang pengadaan lahan seluas 80 hektar di Makkah, Arab Saudi, yang akan digunakan untuk membangun Kampung Haji. Proyek strategis ini menarik minat besar, dengan sekitar 90 peserta lelang yang turut bersaing memperebutkan hak pengelolaan lahan tersebut.

Ali Setiawan, Managing Director Treasury Danantara Indonesia, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari proses bidding yang cukup ketat. Meski tidak membeberkan besaran dana investasi yang disiapkan, Ali menjelaskan bahwa Indonesia mengincar dua kategori lahan dalam tender tersebut, yaitu lahan kosong dan lahan yang sudah dilengkapi bangunan. “Kita masih menunggu hasilnya karena peserta bidding-nya sangat banyak, sekitar 90-an, dan semuanya merupakan pihak-pihak besar. Semoga kita bisa mendapatkan hasil yang diharapkan, dan akan diumumkan secara resmi begitu sudah ada kepastian,” ujarnya dalam sesi wawancara di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

Rohan Hafas, Managing Director Stakeholders Management Danantara Indonesia, menambahkan bahwa mekanisme lelang tidak didasarkan pada tawaran harga tertinggi. Ia menjelaskan bahwa nilai tender sudah ditetapkan sebelumnya oleh otoritas Arab Saudi, sehingga kemenangan ditentukan oleh kualitas konsep yang diajukan oleh masing-masing peserta. “Proses bidding ini berbasis konsep, bukan angka. Pemenangnya adalah yang mengajukan konsep terbaik untuk setiap lot. Harga sudah ditentukan, tidak bisa ditawar lebih rendah atau lebih tinggi,” jelasnya.

Proses tender ini digambarkan cukup panjang mengingat banyaknya minat dari 90 pihak yang berpartisipasi. Tim dari Arab Saudi akan mengevaluasi secara menyeluruh konsep pembangunan yang diajukan, termasuk aspek prasarana dan tata ruang yang diajukan. Rohan juga menekankan bahwa identitas peserta lelang lainnya tidak dapat diungkap karena prosesnya bersifat tertutup dan privat. “Saya juga tidak tahu apakah 90 peserta itu berasal dari negara atau entitas lain, karena sifat tender ini private dan tertutup. Kita tidak tahu siapa saja pesaing kita dalam proses bidding ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, memberikan gambaran skala proyek dengan membandingkannya pada kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Ia menyebut luas 80 hektar tersebut setara dengan 2,5 kali area SCBD. Tim Danantara bahkan telah diterjunkan langsung ke Arab Saudi untuk mengawal proses lelang. “80 hektar itu sekitar 2,5 kali luas SCBD. Jika insyaallah kita berhasil mendapatkannya, mohon doanya. Tim sudah berangkat ke sana, bahkan saat ini masih ada perwakilan kita yang bertugas di Arab Saudi. Kita baru saja mengajukan bidding minggu lalu, dan tim bahkan sudah 2,5 bulan berada di sana,” ujar Pandu dalam acara Antara Business Forum di The Westin Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Studi kasus menunjukkan bahwa proyek-proyek investasi strategis di kawasan suci seperti Makkah memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari aspek diplomasi dan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia. Dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai ratusan ribu setiap tahun, keberadaan Kampung Haji diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan, aksesibilitas, dan kualitas layanan selama pelaksanaan ibadah haji.

Data riset terbaru dari Kementerian Agama RI (2024) mencatat bahwa rata-rata kepuasan jemaah haji Indonesia terkait akomodasi dan lokasi pemondokan masih berada di kisaran 68%. Hadirnya Kampung Haji yang dikelola secara profesional dengan infrastruktur modern berpotensi meningkatkan angka tersebut hingga mencapai 85% dalam lima tahun ke depan. Analisis dari LPEM FEB UI juga menunjukkan bahwa investasi di sektor haji berdampak ganda, tidak hanya memberi manfaat langsung bagi jemaah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM terkait haji di Tanah Air.

Infografis sederhana menggambarkan bahwa dari total 231.000 jemaah haji Indonesia pada 2024, sekitar 70% menghabiskan waktu lebih dari 5 jam untuk perjalanan antar pemondokan dan lokasi ibadah utama. Dengan lokasi Kampung Haji yang strategis di Makkah, waktu tempuh ini diproyeksikan bisa dipangkas hingga 40%, sehingga jemaah bisa lebih fokus pada ibadah.

Langkah strategis ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun aset berkelanjutan di luar negeri yang langsung menyentuh kehidupan rakyat. Dengan pendekatan konsep yang unggul dan manajemen yang profesional, Indonesia tidak hanya berkompetisi dalam tender, tetapi juga membangun reputasi sebagai negara yang mampu mengelola proyek-proyek kelas dunia. Mari dukung upaya nyata ini agar Kampung Haji bisa menjadi kenyataan, memberi kemudahan bagi jutaan umat, dan menjadi simbol kehadiran Indonesia di pentas global yang bermakna.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page