Harga emas Antam mengalami penurunan tipis setelah sehari sebelumnya menguat. Pada Jumat (28/11/2025), logam mulia 24 karat ini turun Rp 4.000 per gram, dari Rp 2.387.000 menjadi Rp 2.383.000 per gram. Penurunan ini tercatat berdasarkan data resmi yang dirilis oleh situs Logam Mulia Antam.
Untuk ukuran terkecil, emas 0,5 gram dibanderol seharga Rp 1.241.500. Sementara itu, emas 10 gram ditawarkan dengan harga Rp 23.325.000. Di sisi lain, emas dengan bobot maksimal 1.000 gram atau 1 kilogram dilepas ke pasaran dengan harga Rp 2.323.600.000.
Jika ditinjau dari pergerakan mingguan, harga emas Antam cenderung menguat dalam kisaran Rp 2.350.000 hingga Rp 2.383.000 per gram. Dalam rentang waktu sebulan, harga emas tercatat naik dari level Rp 2.327.000.
Buyback emas juga mengalami penurunan senilai Rp 4.000 per gram, kini berada di angka Rp 2.244.000. Ini merupakan nilai yang akan diterima nasabah saat menjual kembali emasnya ke Antam. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, transaksi buyback dengan nominal di atas Rp 10.000.000 dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1,5%, yang langsung dipotong dari total nilai transaksi saat pelaksanaan buyback.
Daftar harga emas Antam per Jumat (28/11/2025) menunjukkan variasi harga berdasarkan berat. Emas 1 gram dijual Rp 2.383.000, 2 gram seharga Rp 4.706.000, dan 3 gram senilai Rp 7.034.000. Untuk ukuran 5 gram, harganya mencapai Rp 11.690.000. Emas 25 gram dibanderol Rp 58.187.000, sedangkan 50 gram di level Rp 116.295.000.
Varian 100 gram dibanderol Rp 232.512.000, 250 gram sebesar Rp 581.015.000, 500 gram senilai Rp 1.161.820.000, dan 1.000 gram mencapai Rp 2.323.600.000. Seluruh harga tersebut berlaku untuk transaksi di gerai resmi Antam dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi pasar global dan nilai tukar rupiah.
Data Riset Terbaru 2024–2025 menunjukkan bahwa permintaan emas batangan di Indonesia terus meningkat, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z yang mulai sadar akan pentingnya investasi jangka panjang. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh PT Aneka Logam Internasional, 68% pembeli emas batangan berusia di bawah 35 tahun, didorong oleh ketidakpastian ekonomi global dan inflasi yang fluktuatif.
Studi kasus dari Pasar Cikini, Jakarta, mencatat lonjakan kunjungan hingga 40% saat harga emas turun, menunjukkan pola beli saat harga rendah masih sangat kuat di masyarakat. Pola ini sejalan dengan strategi investasi value buying, di mana penurunan harga justru dimanfaatkan sebagai momentum akumulasi aset.
Emas tetap menjadi pelindung nilai yang andal di tengah gejolak ekonomi. Dengan fundamental yang kuat dan permintaan yang konsisten, logam mulia ini terbukti mampu bertahan melalui berbagai siklus ekonomi. Bagi Anda yang sedang membangun portofolio investasi, emas bisa menjadi fondasi yang stabil. Manfaatkan setiap fluktuasi harga sebagai kesempatan untuk mengumpulkan aset berharga yang bernilai abadi.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.