Kemenperin Tanggapi Kepindahan Pabrik ke Jawa Tengah: Masih Beroperasi di Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan tanggapan terkait fenomena sejumlah pabrik yang memutuskan untuk pindah ke Jawa Tengah. Febri Hendri Antoni Arief, selaku Juru Bicara Kemenperin, menyampaikan bahwa pihak kementerian tidak memandang hal ini sebagai persoalan besar.

Fokus utama, menurut Febri, adalah bahwa industri tersebut tetap beroperasi di wilayah Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sikap ini selaras dengan arahan dari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dalam konferensi pers indeks kepercayaan industri yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Perindustrian pada Kamis (27/11/2025), Febri menekankan, “Pergeseran industri dari satu provinsi ke provinsi lain tidak menjadi masalah, selama industri tersebut tetap berproduksi dan beroperasi di dalam negeri, dukungan dari kami akan terus diberikan.”

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya memberikan keleluasaan penuh kepada para pelaku industri untuk menentukan lokasi produksi yang paling strategis menurut pertimbangan mereka sendiri.

“Kami persilakan industri memilih lokasi yang mereka anggap paling optimal. Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada pihak industri,” lanjut Febri.

Belakangan ini, Jawa Tengah memang menjadi destinasi favorit bagi sejumlah perusahaan manufaktur yang melakukan relokasi. Beberapa waktu lalu, pabrik sepatu yang memproduksi merek internasional seperti Nike dan Adidas memutuskan untuk pindah dari Tangerang, Banten, dan menetapkan basis produksi baru di Jawa Tengah.

Data riset terbaru dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2024 menunjukkan peningkatan investasi di kawasan industri Kendal Industrial Park (KIP) sebesar 37% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh relokasi perusahaan multinasional dari Jabodetabek. Studi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) 2023 mencatat bahwa biaya operasional di Jawa Tengah rata-rata 18-22% lebih rendah dibanding Jakarta dan sekitarnya, menjadi faktor utama pertimbangan relokasi.

Infografis internal Kemenperin (2024) mencatat, terdapat 10 perusahaan besar yang telah resmi membangun pabrik di kawasan Kendal Industrial Park (KIP), termasuk produsen alas kaki, tekstil, dan elektronik. Sebanyak 6 di antaranya merupakan perusahaan ekspor dengan nilai investasi mencapai US$ 850 juta dan menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 12.000 orang.

Studi kasus perusahaan tekstil PT Globalindo Tekstil Sukses yang pindah dari Cikarang ke Pati, Jawa Tengah, mencatat peningkatan efisiensi produksi sebesar 28% dan penurunan biaya logistik sebesar 31% dalam dua tahun pertama operasi. Manajemen perusahaan menyebut akses ke pelabuhan Tanjung Emas dan ketersediaan tenaga kerja terampil sebagai faktor kunci keberhasilan relokasi.

Pergeseran industri ke Jawa Tengah bukan sekadar isu geografis, tapi bagian dari transformasi ekosistem manufaktur nasional yang lebih merata dan berkelanjutan. Dengan biaya operasional yang kompetitif, infrastruktur yang terus berkembang, dan dukungan kebijakan yang konsisten, Indonesia memiliki momentum besar untuk memperkuat daya saing industri di tengah persaingan global. Masa depan industri bukan hanya milik kota besar, tapi juga daerah yang siap bergerak maju bersama.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan