Banjir yang melanda kawasan antara Stasiun Medan dan Stasiun Binjai menyebabkan jalur kereta api ambles di Km 15+5/6, membuat perjalanan Kereta Api Srilelawangsa rute Medan-Binjai-Kuala Bingai terpaksa dihentikan sementara. PT Railink mencatat insiden tersebut terjadi pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 08.25 WIB. Akibat gogosan atau amblesan pada struktur jalan rel, operasional kereta api dinilai belum aman untuk dilalui.
Petugas dari Unit Jalan & Jembatan pun langsung mengambil alih pengawasan dan membatasi pergerakan kereta di sepanjang lintasan yang terdampak. “Gangguan perjalanan disebabkan gogosan atau amblesan akibat banjir, sehingga perjalanan perlu dibatasi, ditahan, dan diawasi oleh Unit Jalan & Jembatan,” demikian pernyataan resmi Railink yang dikutip oleh detikSumut.
Sebagai dampaknya, sejumlah keberangkatan KA Srilelawangsa harus dibatalkan. Untuk rute Binjai-Medan, pembatalan terjadi pada jadwal pukul 08.40 WIB, 10.15 WIB, 11.50 WIB, 14.45 WIB, 16.30 WIB, 18.49 WIB, 20.30 WIB, dan 22.15 WIB. Sementara itu, rute Medan-Binjai-Kualabingai yang dibatalkan meliputi keberangkatan pukul 09.25 WIB, 11.00 WIB, 13.20 WIB, 15.30 WIB, 17.15 WIB, 17.45 WIB, 19.30 WIB, dan 21.15 WIB. Satu keberangkatan dari Kualabingai-Binjai-Medan juga ikut dibatalkan, yaitu yang jadwalnya pada pukul 18.25 WIB.
Bagi penumpang yang terkena dampak, Railink telah mengirimkan pesan langsung melalui WhatsApp. Mereka yang memegang tiket namun mengalami pembatalan dijamin mendapatkan pengembalian dana secara penuh atau 100 persen. Untuk memproses refund, penumpang diminta mengirimkan data pribadi seperti nama lengkap, kode booking, nomor handphone, relasi stasiun, nama bank, serta nomor rekening tujuan transfer.
Data Riset Terbaru 2024 dari Pusat Studi Transportasi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir menjadi penyebab utama gangguan operasional kereta api di Sumatera dan Pulau Jawa, menyumbang hingga 68 persen dari total insiden gangguan jalur sejak 2019. Studi ini merekomendasikan penguatan infrastruktur drainase dan sistem peringatan dini berbasis sensor di sepanjang lintasan rawan banjir.
Studi kasus serupa terjadi pada 2023 di lintasan Cirebon-Jatibarang, di mana banjir bandang menyebabkan rel ambles selama tiga hari. Solusi cepat yang diterapkan termasuk pengerahan alat berat untuk normalisasi tanah dan pemasangan perancah darurat. Dalam waktu 72 jam, operasional kembali normal berkat koordinasi cepat antara Direktorat Jalan Rel, Balai Teknik Perkeretaapian, dan tim tanggap darurat.
Ketika alam memberi ujian, kesiapsiagaan dan respons cepat menjadi kunci. Mari dukung upaya pemulihan infrastruktur dan manfaatkan hak refund jika terdampak. Keselamatan selalu nomor satu, dan keberangkatan bisa ditunda, tapi nyawa tak bisa diganti.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.