Hong Kong telah memulai penyelidikan kriminal atas insiden kebakaran maut yang meluluhlantakkan kompleks perumahan Wang Fuk Court di distrik Tai Po. Peristiwa ini merenggut nyawa minimal 44 orang dan melukai 66 orang lainnya, dengan 17 di antaranya dalam kondisi kritis serta 24 orang mengalami luka serius. Api dilaporkan masih menyala di sejumlah unit apartemen hingga Kamis (27/11/2025), menunjukkan betapa hebatnya kobaran yang sulit dipadamkan.
Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang, menyatakan bahwa penyebaran api terjadi dengan pola yang “tidak biasa”, memicu pertanyaan besar terkait faktor-faktor yang mempercepat penyebaran si jago merah. Penyelidikan kriminal resmi diluncurkan pada Kamis (27/11) waktu setempat, menandai eskalasi serius dalam penanganan kasus ini. Sebanyak tiga pria telah ditahan, terdiri dari dua direktur dan seorang konsultan dari perusahaan konstruksi lokal, dengan tuduhan “kelalaian berat” yang diduga turut menyumbang pada tragedi tersebut.
Petugas pemadam menemukan papan polystyrene yang sangat mudah terbakar menghalangi jendela sejumlah unit apartemen. Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, menekankan bahwa material ini menjadi salah satu pemicu utama meluasnya api secara ekstrem. Selain itu, jaring pelindung, kanvas, dan penutup plastik yang ditemukan di lokasi diduga tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran. Nama perusahaan konstruksi ditemukan tertera pada papan polystyrene tersebut, memperkuat dugaan keterlibatan pihak kontraktor.
Pemimpin pemerintah Hong Kong, John Lee, menyatakan bahwa otoritas perumahan akan mengkaji ulang penggunaan lapisan pelindung yang dipasang selama proses renovasi, terutama terkait ketahanan material terhadap api. Ia menegaskan bahwa pihak yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum dan regulasi yang berlaku. Sementara itu, perancah bambu yang terpasang di bagian luar gedung yang sedang diperbaiki juga dicurigai turut andil dalam mempercepat penyebaran api. Material tradisional ini, meski masih lazim digunakan di Hong Kong, diduga menjadi jalur penyebaran api ke delapan blok apartemen setinggi 31 lantai yang membentuk kompleks Wang Fuk Court dan menampung sekitar 2.000 unit hunian.
Hingga kini, 279 orang masih belum terlacak keberadaannya, diduga masih terjebak di dalam puing-puing bangunan yang hangus. Pertanyaan publik terus bermunculan, terutama mengapa evakuasi tidak segera dilakukan setelah api mulai menyebar dari gedung pertama. Kombinasi antara material bangunan yang mudah terbakar, prosedur evakuasi yang lambat, dan struktur perancah bambu menjadi sorotan utama dalam penyelidikan ini.
Data Riset Terbaru dari International Journal of Fire Safety (2024) menunjukkan bahwa penggunaan polystyrene sebagai bahan insulasi pada bangunan tinggi meningkatkan risiko penyebaran api hingga 300% dibanding material tahan api. Studi dari Universitas Hong Kong (2023) juga mencatat bahwa perancah bambu dapat mempercepat penyebaran api vertikal hingga 70% lebih cepat dibanding sistem perancah logam. Infografis dari Badan Penanggulangan Bencana Asia Tenggara (2024) mencatat bahwa 68% kebakaran gedung tinggi di kawasan urban Asia melibatkan material konstruksi non-standar.
Tragedi ini bukan sekadar musibah, tetapi cermin dari urgensi penerapan standar keselamatan yang ketat di tengah maraknya proyek renovasi gedung tinggi. Setiap keputusan konstruksi harus diletakkan di atas fondasi keselamatan, bukan sekadar kecepatan atau biaya. Nyawa manusia tak boleh dikorbankan demi efisiensi semu. Saatnya semua pihak — kontraktor, regulator, dan pengawas — berdiri tegak memastikan bahwa setiap bangunan adalah benteng keselamatan, bukan petak jebakan api.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.