Suasana khusyuk dan sakral kembali menyelimuti Bali saat perayaan Hari Raya Kuningan 2025 tiba. Perayaan suci umat Hindu ini menjadi penutup dari rentetan upacara Galungan dan Kuningan yang penuh makna spiritual. Di tahun 2025, perayaan ini jatuh pada akhir bulan November, tepatnya pada 29 November, dan menjadi momen penting bagi umat Hindu di Bali untuk mempersembahkan bakti kepada leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penetapan tanggal perayaan ini mengacu pada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024 yang mengatur tentang hari libur nasional, cuti bersama, serta dispensasi hari raya suci Hindu di Bali untuk tahun 2025. Menurut dokumen resmi tersebut, Hari Raya Suci Galungan terlebih dahulu diperingati pada 19 November 2025, dan sepuluh hari setelahnya digelarlah Hari Raya Suci Kuningan.
Sehari sebelum Kuningan, umat Hindu juga memperingati Hari Raya Suci Penampahan Kuningan yang jatuh pada 28 November 2025. Ini merupakan masa persiapan spiritual dan fisik, termasuk membersihkan pura, menyiapkan banten, serta memohon keselamatan dan keharmonisan alam semesta.
Tanggal-tanggal perayaan secara lengkap mencakup:
- Jumat, 28 November 2025: Hari Raya Suci Penampahan Kuningan
- Sabtu, 29 November 2025: Hari Raya Suci Kuningan
Bagi umat Hindu yang tinggal di Bali, pemerintah daerah memberikan dispensasi libur khusus selama dua hari tersebut. Ini memungkinkan umat untuk menjalani rangkaian upacara keagamaan tanpa terganggu kewajiban kerja. Dispensasi ini berlaku bagi seluruh instansi, baik negeri maupun swasta, dengan pengecualian pada sektor pelayanan publik yang harus tetap beroperasi.
Lembaga seperti rumah sakit, instalasi listrik, penyedia air bersih, layanan telekomunikasi, pemadam kebakaran, kepolisian, perbankan, serta transportasi tetap harus mengatur penugasan personel secara bergiliran agar pelayanan kepada masyarakat tidak terhenti. Pelaksanaan cuti bersama ini mengurangi hak cuti tahunan karyawan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), peraturan cuti mengikuti aturan resmi pemerintah, sementara instansi swasta diberi kewenangan oleh pimpinan masing-masing dalam mengatur kehadiran karyawan. Meskipun demikian, secara nasional, tanggal 28 dan 29 November 2025 tidak ditetapkan sebagai hari libur resmi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, kedua tanggal tersebut tidak termasuk dalam daftar hari merah nasional. Artinya, di luar Bali, aktivitas perkantoran, sekolah, dan pelayanan umum berjalan seperti biasa.
Di tengah perayaan yang penuh hening dan doa, Kuningan bukan sekadar akhir dari rangkaian Galungan, tetapi juga simbol kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu percaya bahwa pada hari ini, leluhur kembali naik ke khayangan setelah sepuluh hari berada di dunia bersama keluarga. Upacara yang dilakukan, termasuk persembahan sesajen dan doa di pura, menjadi bentuk penghormatan sekaligus permohonan berkah dan keselamatan.
Studi kasus dari Pura Amerta Jati di Depok menunjukkan bagaimana perayaan Kuningan juga dirayakan di luar Bali. Komunitas Hindu di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan turut menghiasi pura dengan penjor dan banten, meskipun tanpa dispensasi libur resmi. Ini mencerminkan betapa kuatnya ikatan spiritual dan tradisi yang tetap terjaga, meski berada di tengah hiruk-pikuk perkotaan.
Dari sisi riset terbaru, data dari Kementerian Agama RI (2024) mencatat ada sekitar 4,5 juta penganut Hindu di Indonesia, dengan sekitar 83% berada di Bali. Sisanya tersebar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, banyak di antaranya adalah perantau yang tetap menjaga tradisi leluhur. Survei tahun 2023 oleh LIPI juga menunjukkan bahwa 91% umat Hindu di luar Bali tetap merayakan Galungan dan Kuningan, meskipun dengan keterbatasan waktu dan tempat.
Perayaan Kuningan 2025 bukan hanya soal ritual keagamaan, tapi juga momentum untuk merenungkan nilai-nilai luhur: keseimbangan, pengendalian diri, dan rasa syukur. Di tengah derasnya arus modernisasi, semangat Kuningan mengingatkan kita semua untuk tidak kehilangan akar budaya dan spiritualitas. Rayakan dengan khidmat, hayati maknanya, dan jadikan setiap helaan doa sebagai kekuatan untuk menjalani hidup yang lebih damai dan bermakna.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.