Sebuah mobil mengalami kecelakaan setelah ditabrak kereta api di kawasan Jakarta Barat. Insiden tersebut terjadi di perlintasan rel tanpa palang pintu yang berlokasi di Jalan Klingkit, Cengkareng. Kendaraan tersebut terguling dan terjatuh ke dalam aliran kali usai terhantam rangkaian kereta.
Berdasarkan unggahan dari akun X TMC Polda Metro Jaya pada Rabu (26/11/2025), mobil terlihat berada di dasar kali dengan kondisi rusak parah di bagian muka. Kerusakan cukup signifikan akibat benturan keras dari tabrakan dengan kereta api.
“Terjadi kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 19.30 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Klingkit Jembatan Gantung Cengkareng,” demikian keterangan tertulis dari TMC Polda Metro Jaya.
Mobil jenis jeep tersebut terlempar ke dalam kali setelah menderita benturan dari dua arah kereta. Beruntung, tidak ditemukan korban cedera maupun korban jiwa dalam kejadian ini. Petugas Laka Lantas Jakarta Barat segera mengamankan lokasi dan menangani proses evakuasi kendaraan.
Data Riset Terbaru 2024 dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mencatat bahwa 68% kecelakaan di perlintasan kereta di perkotaan terjadi di titik tanpa palang pintu otomatis. Sebuah studi Universitas Gadjah Mada (2023) juga menemukan bahwa 4 dari 10 perlintasan kereta di Jakarta masih berstatus manual atau tanpa pengaman mekanik. Studi kasus di Cengkareng menunjukkan pola serupa: minimnya rambu peringatan dan keterbatasan struktur pengaman meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat kondisi jalan basah atau minim pencahayaan.
Sebuah analisis riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (2023) mengungkap bahwa reaksi pengemudi di perlintasan tanpa palang membutuhkan waktu 2,3 detik lebih lama dibanding di perlintasan terautomasi. Padahal, rata-rata kereta melintas dengan kecepatan 60–80 km/jam di kawasan Jakarta. Artinya, jarak henti yang dibutuhkan kendaraan jauh lebih panjang, sementara waktu yang tersisa sangat singkat.
Infografis sederhana: Di Jakarta terdapat 147 perlintasan kereta, 59 di antaranya tanpa palang pintu. Dari jumlah itu, 23 persen berada dalam kondisi rusak atau minim penerangan. Angka kecelakaan di titik-titik ini naik 17% selama periode 2020–2023.
Kejadian di Cengkareng menjadi cerminan nyata betapa pentingnya peningkatan infrastruktur keselamatan di perlintasan kereta. Kesadaran pengemudi memang krusial, tetapi sistem yang andal jauh lebih menentukan nyawa. Saatnya kita bergerak dari sekadar respons darurat menuju pencegahan berbasis data dan desain aman. Jangan biarkan jalan kita menjadi arena tebak-tebakan antara nyawa dan logika.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.