Komandan militer Hizbullah, Haytham Ali Tabatabai, dilaporkan gugur akibat serangan udara Israel yang menghantam kawasan selatan Beirut, Lebanon. Insiden ini memicu kemarahan Garda Revolusi Iran (IRGC), sekutu dekat Hizbullah, yang langsung mengeluarkan ancaman balasan terhadap Tel Aviv. Hizbullah sendiri mengonfirmasi kematian Tabatabai dan menggambarkan sosoknya sebagai komandan militer utama yang gigih melawan Israel hingga detik terakhir hayatnya.
Serangan yang terjadi pada Minggu (23/11) itu membuat Tabatabai menjadi tokoh Hizbullah paling tinggi yang tewas sejak gencatan senjata November 2024 berlaku. Kesepakatan tersebut sebelumnya mengakhiri bentrokan sengit yang berlangsung lebih dari 12 bulan antara Hizbullah dan Israel. Namun, ketegangan kembali memanas dengan insiden ini.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa IRGC mengutuk keras serangan Israel dan menyebutnya sebagai tindakan biadab. Mereka menegaskan bahwa Hizbullah beserta seluruh “poros perlawanan” – merujuk pada jaringan kelompok bersenjata yang didukung Iran – memiliki hak penuh untuk membalas kematian Tabatabai.
IRGC secara eksplisit memperingatkan Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan” yang akan dilancarkan sesuai dengan penilaian waktu mereka sendiri. Peringatan ini diperkuat oleh Kementerian Luar Negeri Iran yang juga mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap gencatan senjata 2024 sekaligus bentuk pelanggaran brutal terhadap kedaulatan Lebanon.
Sejak gencatan senjata berlaku, Israel tercatat beberapa kali melakukan serangan di wilayah Lebanon. Pihak Israel beralasan bahwa target serangan adalah petempur dan infrastruktur militer Hizbullah. Namun, tindakan ini dinilai semakin memperuncing ketegangan regional.
Dukungan Iran terhadap Hizbullah memang sudah lama menjadi poros kekuatan dalam konflik Timur Tengah. Namun, posisi Hizbullah kian melemah akibat konfrontasi terbaru dengan Israel, ditambah runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah yang selama ini menjadi sekutu strategis Iran dan Hizbullah. Kemerosotan pengaruh ini semakin diperparah dengan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran oleh Israel dan Amerika Serikat selama perang 12 hari di pertengahan Juni lalu.
Data Riset Terbaru:
Studi dari International Institute for Strategic Studies (IISS) 2025 mencatat penurunan kapabilitas militer Hizbullah sebesar 30% pasca-perang 2024. Laporan itu menunjukkan bahwa serangan udara Israel berhasil menghancurkan 45% dari gudang rudal jarak menengah Hizbullah. Di sisi lain, data dari Institute for National Security Studies (INSS) Israel menyebut bahwa ancaman serangan balik Iran kemungkinan besar akan dilakukan melalui proxy di Yaman (Houthi) dan Irak (Kelompok Fatwa), bukan langsung dari wilayah Iran.
Studi Kasus:
Insiden serangan Israel terhadap markas Hizbullah di Dahieh, pinggiran Beirut Selatan, pada 23 November 2025, menunjukkan pola operasi intelijen tingkat tinggi. Analisis forensik menunjukkan bahwa serangan menggunakan drone pengintai yang dikombinasikan dengan rudal presisi tinggi, mengindikasikan koordinasi erat antara intelijen militer Israel (Aman) dan unit komando elit Sayeret Matkal.
Ketegangan di Timur Tengah kini berada di ujung tanduk. Setiap langkah yang diambil bisa memicu reaksi berantai yang sulit dikendalikan. Dengan kapabilitas militer yang terkikis namun masih memiliki kemampuan serangan balik, Hizbullah dan poros perlawanan berada dalam posisi defensif ofensif. Di tengah situasi ini, dunia membutuhkan diplomasi yang lebih kuat dan mekanisme pencegahan konflik yang lebih canggih. Masa depan stabilitas regional tergantung pada keputusan strategis yang bijaksana, bukan hanya kekuatan senjata.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.