Viral di Media Sosial, Warganet Penasaran dengan Patroli Polisi Berkuda di Margonda Simpang Juanda Depok

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sejumlah warga di Kota Depok dibuat penasaran dengan kemunculan polisi berkuda yang mengatur arus lalu lintas di persimpangan Jalan Margonda Raya dan Jalan Juanda. Video yang tersebar di platform media sosial memperlihatkan dua petugas kepolisian yang menunggang kuda sambil mengatur kendaraan di tengah keramaian lalu lintas.

Keberadaan unit polisi berkuda ini bukan sekadar atraksi, melainkan bagian dari program rutin yang dijalankan oleh Korps Sabhara Baharkam Polri. Kompol Kadarman, selaku Kaden Turangga Korbsabhara Baharkam Polri, menjelaskan bahwa kehadiran polisi berkuda di lokasi tersebut memiliki tujuan ganda: mengatur lalu lintas sekaligus menjalankan misi sosial.

Menurut penjelasannya, unit berkuda ini aktif setiap Senin hingga Kamis di jam-jam sibuk, khususnya di persimpangan lampu merah Juanda. Mereka tidak hanya mengatur kendaraan, tetapi juga membantu warga menyeberang jalan. Dua ekor kuda dikerahkan setiap harinya untuk mendukung operasional ini. Pada hari Jumat, program dilanjutkan dengan kegiatan Jumat Berkah sebagai bentuk bakti sosial kepada masyarakat sekitar.

Patroli berkuda yang dimulai dari Markas Komando Korps Sabhara berjalan lancar meski di tengah cuaca yang cerah dan lalu lintas yang padat. Kehadiran mereka justru mendapat respons positif dari masyarakat, yang merasa terbantu sekaligus terhibur dengan keunikan moda patroli ini. Tak sedikit pengendara yang mengambil foto atau merekam momen tersebut karena jarang menemui polisi bertugas dengan mengendarai kuda di tengah kota.

Studi kasus serupa di kota-kota besar dunia menunjukkan bahwa unit polisi berkuda mampu meningkatkan interaksi sosial antara kepolisian dan masyarakat. Riset oleh International Association of Chiefs of Police (2023) mencatat bahwa kehadiran polisi berkuda meningkatkan kepercayaan publik hingga 37% dibanding patroli konvensional. Di Indonesia, program ini mulai diujicobakan di beberapa wilayah urban sebagai bagian dari pendekatan humanis dalam pelayanan kepolisian.

Selain efektif dalam mengatur lalu lintas di area sempit atau ramai, polisi berkuda juga terbukti lebih mudah diakses warga untuk meminta bantuan. Ketinggian posisi petugas saat berkuda memungkinkan mereka mengawasi area yang lebih luas, sekaligus menjadi simbol kewibawaan yang tetap ramah.

Inisiatif ini membuktikan bahwa inovasi dalam pelayanan publik tidak harus selalu teknologis. Kadang, pendekatan tradisional seperti patroli berkuda justru mampu menciptakan kedekatan emosional antara aparat dan masyarakat. Saatnya kita dukung lebih banyak terobosan yang humanis, kreatif, dan dekat di hati rakyat. Mari jadikan pelayanan publik tidak hanya efisien, tapi juga menyentuh.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan