Sekolah Lansia Jakarta Direspons Positif, Alumni Sebut Manfaatnya Tambah Wawasan dan Perluas Pertemanan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan agar seluruh warganya, tanpa terkecuali lansia, dapat menikmati pendidikan yang layak demi meningkatkan kualitas hidup. Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah penyelenggaraan Sekolah Lansia, sebuah program pendidikan nonformal yang dirancang khusus untuk warga lanjut usia. Inisiatif ini menuai respons positif, terutama dari para peserta lansia yang merasa terbantu dan termotivasi untuk terus belajar.

Salah satu peserta yang merasakan manfaat langsung adalah Harmiyati, warga Susukan, Jakarta Timur. Ia mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas keberadaan Senior School Pintar (SPP), yang memberinya kesempatan untuk menambah wawasan, memperluas pergaulan, serta memperoleh ilmu-ilmu baru. Menurutnya, program ini sangat berarti bagi para lansia yang masih memiliki semangat belajar tinggi. Ia berharap program ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan mengingat antusiasme lansia lain yang juga ingin bergabung masih sangat besar.

Antusiasme para lansia ini mendapat apresiasi dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang hadir dalam Wisuda Akbar Sekolah Lansia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dalam acara tersebut, sebanyak 1.618 lansia resmi diluluskan. Pramono mengungkapkan rasa kagumnya terhadap semangat belajar para lansia, terutama ketika mengetahui ada peserta wisuda berusia 87 tahun untuk ibu dan 80 tahun untuk bapak yang masih aktif mengikuti pembelajaran. Baginya, komitmen mereka untuk terus belajar di usia senja merupakan hal yang luar biasa.

Saat ini, telah berdiri sepuluh Sekolah Lansia yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pramono menekankan bahwa yang paling penting bukanlah ijazah yang diperoleh, melainkan proses pembelajaran dan interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Bagi para lansia, sekolah ini menjadi ruang pertemuan yang menyenangkan, tempat mereka bisa saling berbagi informasi, menjaga kebahagiaan, serta tetap aktif secara sosial. Ia juga menyebut keberadaan ‘Pasukan Putih’ yang turut membantu pelayanan bagi lansia sebagai upaya tambahan dalam mendukung kesejahteraan mereka.

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia merupakan bagian dari program Bina Keluarga Lansia yang bertujuan memperkuat kapasitas lansia dan keluarga yang merawat mereka. Program ini dirancang sebagai wadah pembelajaran dan aktivitas sosial berbasis masyarakat, dengan tujuan menciptakan lansia yang tangguh, sehat, mandiri, aktif, produktif, berdaya, dan bermartabat. Melalui pendekatan ini, diharapkan kualitas hidup lansia meningkat dan terbentuk masyarakat yang inklusif bagi semua kelompok usia.

Konsep pembelajaran di Sekolah Lansia menggunakan pendekatan SMART yang mencakup tujuh dimensi kesejahteraan lansia, yaitu spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, vokasional, dan lingkungan. Dengan pendekatan holistik ini, lansia tidak hanya diposisikan sebagai penerima bantuan, tetapi sebagai agen pembangunan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi keluarga, komunitas, dan masyarakat luas. Selain itu, konsep ini juga bertujuan mencegah ketergantungan di usia lanjut dan memperpanjang masa produktif seseorang.

Saat ini, Dinas PPAPP DKI Jakarta sedang menyusun Peraturan Gubernur yang mengatur penyelenggaraan Bina Keluarga Lansia melalui Sekolah Lansia. Aturan ini diharapkan dapat menjadi dasar hukum yang kuat untuk memastikan kelangsungan program dan peningkatan kualitas hidup lansia secara berkelanjutan.

Data Riset Terbaru:

Studi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2024) menunjukkan bahwa partisipasi lansia dalam program pembelajaran sepanjang hayat meningkatkan indeks kebahagiaan sebesar 37% dan menurunkan risiko isolasi sosial hingga 42%. Sementara itu, riset Universitas Indonesia (2023) mengungkap bahwa lansia yang aktif dalam kegiatan edukatif memiliki daya ingat 28% lebih baik dibandingkan yang tidak terlibat sama sekali.

Studi Kasus:

Di Kelurahan Susukan, program Sekolah Lansia berhasil mengurangi angka kesepian lansia dari 65% menjadi 29% dalam kurun waktu dua tahun. Sebanyak 85% peserta melaporkan peningkatan rasa percaya diri dan 70% merasa lebih mampu berkontribusi di lingkungan sekitar.

Setiap langkah kecil yang diambil hari ini untuk memberdayakan lansia adalah investasi besar bagi masa depan bangsa. Ketika kita memberi ruang bagi mereka yang telah berusia untuk terus belajar, tumbuh, dan berkontribusi, kita tidak hanya menghormati masa lalu mereka, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih manusiawi dan penuh empati. Jangan pernah meremehkan kekuatan semangat belajar, karena usia bukanlah batas, melainkan awal dari babak baru yang penuh makna.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan