Kolaborasi Kaspersky dan Telkom University dalam Pendidikan Keamanan Siber

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Keamanan siber di Indonesia memerlukan tenaga ahli yang benar-benar memahami urgensi dan kompleksitas tantangan digital. Untuk itu, Kaspersky menggandeng Telkom University Bandung dalam upaya mengembangkan pendidikan keamanan siber yang lebih solid dan aplikatif. Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata membangun fondasi ketahanan digital bangsa melalui jalur akademik.

Dalam rilis resmi yang diterima detikINET pada Senin (24/11/2025), Kaspersky menyatakan bahwa kolaborasi dengan Telkom University (Tel-U) merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong pendidikan dasar dan vokasi di bidang keamanan siber. Ini sekaligus mencerminkan komitmen Kaspersky dalam mempererat hubungan dengan institusi pendidikan di kawasan Asia Tenggara.

Prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman dilangsungkan di kampus Telkom University, Bandung, pada Selasa, 12 November 2025. Acara dihadiri oleh Simon Tung, General Manager Kaspersky untuk ASEAN dan AEC, serta Parman Sukarno, PhD, Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University, ditambah jajaran manajemen dan eksekutif dari kedua belah pihak.

Simon Tung menekankan bahwa kemitraan ini menjadi wadah ideal untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda yang kelak akan menjadi pelindung dunia digital Indonesia. Program yang dijalankan tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran mendalam tentang etika dalam praktik keamanan siber.

Melalui perjanjian ini, Kaspersky memberi kesempatan kepada mahasiswa dan dosen Tel-U untuk terlibat dalam berbagai kegiatan seperti konferensi keamanan siber tingkat internasional, seminar, sekolah musim panas dan dingin, kompetisi, kontes, pameran, serta event edukatif lain yang diselenggarakan oleh Kaspersky dan jejaring mitranya.

Tidak berhenti di situ, Kaspersky juga akan turut andil dalam pengembangan kurikulum dengan melibatkan langsung para dosen Tel-U dalam penyusunan materi ajar, modul pelatihan, dan program pendidikan keamanan siber yang relevan dengan perkembangan ancaman terkini. Keterlibatan ini juga membuka akses bagi perwakilan Tel-U untuk bergabung dalam komunitas pakar global yang fokus pada pengembangan pendidikan siber.

Parman Sukarno menilai penandatanganan MoU ini sebagai momen bersejarah bagi Telkom University. Ia menyebut kolaborasi ini akan mempercepat upaya universitas dalam memperkuat riset dan pendidikan di bidang keamanan siber. Ia juga menegaskan bahwa kemitraan ini menjadi yang pertama kali dilakukan Kaspersky dengan universitas swasta di Indonesia, sehingga memiliki makna strategis yang besar.

Defi Nofitra, Country Manager Kaspersky Indonesia, menambahkan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata dari komitmen jangka panjang, bukan sekadar seremoni belaka. Menurutnya, membangun talenta keamanan siber yang andal adalah bagian integral dari misi Kaspersky, sekaligus kontribusi nyata terhadap penguatan ketahanan siber nasional.

Ia menegaskan, dengan membekali calon profesional keamanan siber di Indonesia menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir yang tepat, bangsa ini sedang membangun fondasi pertahanan digital yang tangguh menghadapi ancaman siber yang kian canggih dan masif.

Dalam waktu dekat, sejumlah program konkret akan segera diluncurkan, antara lain workshop dari Kaspersky Academy terkait kebersihan siber daring yang rencananya diluncurkan tahun 2026, pelatihan intensif bagi dosen Tel-U, akses eksklusif mahasiswa ke Kursus Keamanan Siber Tingkat Pemula dan Basic Cybersecurity Fundamentals dari Kaspersky, serta penyelenggaraan hackathon nasional yang melibatkan partisipasi luas dari kampus-kampus di Indonesia.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) 2024 mencatat lebih dari 500 juta serangan siber mengincar infrastruktur digital Indonesia setiap tahun, dengan defisit tenaga ahli keamanan siber mencapai 500.000 orang. Sementara laporan International Telecommunication Union (ITU) 2023 menempatkan Indonesia di peringkat 42 dari 194 negara dalam indeks ketahanan siber global, mengindikasikan ruang perbaikan yang masih sangat besar.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kolaborasi Kaspersky-Tel-U bisa menjadi model kemitraan strategis antara korporasi global dan perguruan tinggi lokal. Alih-alih hanya fokus pada pelatihan teknis, kemitraan ini menyentuh aspek kurikulum, etika digital, dan ekosistem komunitas keilmuan. Pendekatan holistik semacam ini penting karena ancaman siber kini tidak hanya soal teknologi, tapi juga perilaku manusia dan tata kelola institusi.

Studi Kasus:
Pada 2022, serangan ransomware terhadap rumah sakit di Jawa Tengah mengakibatkan sistem pencatatan medis lumpuh selama tiga hari. Investigasi menunjukkan celah utama berasal dari akun staf yang menggunakan password default. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kebersihan digital sejak dini—sesuatu yang menjadi fokus utama dalam program Kaspersky Academy.

Dengan langkah strategis seperti kemitraan ini, Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga membangun fondasi pertahanan digital yang berkelanjutan. Masa depan keamanan siber ada di tangan generasi yang saat ini duduk di bangku kuliah—dan dengan dukungan pengetahuan, etika, serta pengalaman global, mereka siap menjadi garda terdepan melindungi kedaulatan digital bangsa.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan