Kepala Militer Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Serangkaian peristiwa besar mencuat ke permukaan dalam rentang waktu 24 jam terakhir di berbagai belahan dunia. Laporan-laporan ini menjadi sorotan utama media internasional.

Dimulai dari Beirut, Lebanon, ketegangan kawasan kembali memanas setelah Israel melakukan serangan udara ke jantung ibu kota Lebanon. Ini menjadi serangan pertama ke Beirut sejak bulan Juni lalu. Target utamanya adalah kawasan selatan kota, wilayah yang dikenal sebagai basis pemukiman para petinggi Hizbullah. Dalam serangan tersebut, Haytham Tabtabai, sosok penting yang menjabat sebagai kepala militer Hizbullah, tewas bersama empat orang lainnya.

Kabar kematian Haytham diumumkan langsung oleh Hizbullah melalui saluran televisi Al Manar, media milik mereka sendiri. Sebelum pengumuman resmi, Mahmud Qomati, salah satu pejabat senior Hizbullah, menyatakan bahwa serangan ini melampaui “ambang batas merah” yang sebelumnya ditetapkan. Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat total korban mencapai lima orang tewas dan 28 luka-luka, menyebutnya sebagai data akhir dari insiden tersebut.

Di Amerika Selatan, drama politik Brasil memasuki babak baru. Jair Bolsonaro, mantan presiden Brasil, ditahan oleh kepolisian federal atas dugaan upaya pelarian dari hukuman penjara selama 27 tahun. Ia dituduh terlibat dalam upaya kudeta yang sebelumnya telah divonis oleh pengadilan. Penangkapan dilakukan Sabtu pagi setelah perintah langsung dari Hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes. Aksi ini diambil setelah pemantau pergelangan kaki elektronik yang dikenakan Bolsonaro terdeteksi terbuka pada pukul 12.08 dini hari, meskipun tim hukumnya membantah peristiwa tersebut terjadi. Laporan resmi dari agen penjara, yang diperoleh The Associated Press, mengungkap bahwa Bolsonaro mengakui pernah menggunakan alat solder untuk mencoba melepas perangkat pemantau tersebut.

Di dunia olahraga, Cristiano Ronaldo kembali mencuri perhatian dengan aksi spektakulernya di lapangan. Pemain legendaris asal Portugal ini mencetak gol akrobatik saat membela Al-Nassr dalam lanjutan Liga Pro Saudi. Gol tersebut tercipta setelah Ronaldo melompat, memutar tubuh, lalu melepaskan tendangan voli salto yang mengoyak jala gawang Al Khaleej. Bola meluncur deras ke sudut kiri atas gawang, tak mampu dijangkau kiper Anthony Moris. Aksi ini mengunci kemenangan 4-1 bagi Al-Nassr. Selebrasi ikonik “Siu” kembali menghiasi akhir golnya, dengan Ronaldo berlari menuju tiang bendera sudut, melompat, berputar, lalu mengangkat tangan ke udara.

Di sisi lain, kebijakan pemerintahan Amerika Serikat mengalami perubahan signifikan. Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), badan yang dibentuk pada Januari di awal periode kedua pemerintahan Donald Trump, resmi dibubarkan delapan bulan sebelum masa jabatannya berakhir. Scott Kupor, Direktur Kantor Manajemen Personalia, menyatakan kepada Reuters bahwa DOGE “tidak ada” sebagai entitas aktif. Ia menegaskan bahwa badan tersebut kini bukan lagi “entitas terpusat”, dalam pernyataan publik pertama pemerintah terkait pembubaran DOGE. Badan ini awalnya dirancang untuk merampingkan birokrasi federal, memangkas anggaran, dan mengalihkan fokus kerja sesuai prioritas kebijakan Trump.


Studi Kasus: Dampak Geopolitik Serangan Israel ke Beirut
Analisis data konflik Timur Tengah dari International Crisis Group (2025) menunjukkan peningkatan 40% serangan lintas batas sejak Oktober 2024. Serangan ke Beirut kali ini bukan hanya soal militer, tapi juga sinyal pergeseran strategi Israel dalam menghadapi pengaruh Iran di Lebanon. Data dari Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED) mencatat lonjakan 65% insiden kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon sepanjang 2025.


Infografis: Jejak Karier Ronaldo di Usia 40+
Berdasarkan catatan Opta Sports, Ronaldo tetap produktif dengan rata-rata 0,6 gol per pertandingan di musim 2025/2026. Ia menjadi pemain tertua yang mencetak gol akrobatik dalam sejarah sepak bola profesional. Rekor ini mengukuhkan posisinya sebagai ikon atletik yang menekankan disiplin tinggi, pola nutrisi ketat, dan rutinitas latihan 5 jam per hari.


Perubahan cepat di kancah global mengingatkan kita bahwa stabilitas dunia sangat rentan. Dari ketegangan Timur Tengah hingga gejolak politik Brasil, dari kejayaan olahraga hingga reformasi birokrasi AS, setiap peristiwa saling terhubung dalam jaringan kompleks kemanusiaan. Di tengah semua ini, semangat untuk terus belajar, memahami, dan bertindak dengan empati menjadi kunci. Jangan hanya menjadi penonton sejarah—jadilah bagian dari solusi yang membawa perdamaian, keadilan, dan kemajuan bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan