Kemnaker Segera Gelar Naker Award 2025 untuk Mengapresiasi Pembangun Tenaga Kerja

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan menyelenggarakan Naker Award 2025 pada tanggal 26 November mendatang. Acara ini digelar sebagai bentuk penghargaan kepada berbagai pihak yang turut andil dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia. Event tahunan ini diharapkan mampu memicu semangat inovasi, mempererat kolaborasi antar stakeholder, serta meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja nasional.

Faried Abdurrahman Nur Yuliono, Kepala Biro Humas Kemnaker, menjelaskan bahwa Naker Award hadir untuk memberikan apresiasi kepada institusi dan individu yang aktif dalam pengembangan ketenagakerjaan. Selain itu, ajang ini juga ditujukan untuk memotivasi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan lembaga pelatihan agar terus meningkatkan kontribusi mereka dalam membangun pasar kerja yang produktif, berkelanjutan, serta inklusif.

Menurut Faried, penghargaan ini menjadi sarana penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan. Kolaborasi multidireksional ini dinilai sebagai fondasi utama dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor ketenagakerjaan.

Ia menambahkan, Naker Award 2025 diharapkan mampu menginspirasi seluruh pemangku kepentingan untuk terus berkontribusi secara nyata dan berdampak positif di bidang ketenagakerjaan. Penghargaan ini tidak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga pemicu semangat untuk terus berkarya dan berinovasi.

Dalam penyelenggaraan Naker Award 2025 kali ini, terdapat lima kategori penghargaan yang akan diberikan, yaitu: perusahaan yang secara konsisten memberdayakan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas (TKPD), pelaku Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan (WLLP) dengan kinerja terbaik, Sending Organization (SO) terbaik dalam program magang di luar negeri, Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dengan program pelatihan paling efektif, serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan kualitas sertifikasi paling unggul.

Berdasarkan data Kemnaker, partisipasi tenaga kerja penyandang disabilitas di sektor formal meningkat 18% sejak 2020, didorong oleh kebijakan afirmatif dan insentif bagi perusahaan. Studi dari ILO (2024) menunjukkan bahwa inklusi disabilitas di tempat kerja meningkatkan produktivitas tim hingga 15% dan memperkuat budaya perusahaan. Sementara itu, program magang ke Jepang, Jerman, dan Korea Selatan telah melibatkan lebih dari 2.300 peserta sejak 2022, dengan tingkat penyerapan kerja pasca-magang mencapai 76%. BLKK juga terbukti efektif dalam menurunkan angka pengangguran usia muda di daerah pelosok, dengan 68% lulusannya terserap ke dunia kerja dalam 6 bulan pertama.

Studi kasus dari PT Dirgantara Indonesia menunjukkan bahwa penerapan pelatihan berbasis kompetensi di 12 BLKK binaannya mampu meningkatkan kesiapan kerja peserta hingga 89%, sementara PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mencatat penurunan 30% kecelakaan kerja setelah menerapkan budaya inklusi bagi pekerja disabilitas. Infografis internal Kemnaker (2025) mencatat bahwa perusahaan yang aktif dalam WLLP memiliki tingkat kepatuhan regulasi 4 kali lebih tinggi dan 2,5 kali lebih cepat dalam mengisi posisi kosong.

Setiap penghargaan yang diberikan bukan sekadar bentuk pengakuan, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi praktik terbaik di sektor ketenagakerjaan. Dengan terus mendorong kolaborasi, inovasi, dan komitmen nyata dari seluruh elemen bangsa, Indonesia siap membangun tenaga kerja yang tidak hanya kompeten, tetapi juga adaptif menghadapi tantangan era global. Mari terus bergerak maju, berkolaborasi, dan menciptakan dampak nyata bagi masa depan ketenagakerjaan Indonesia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan