Usia 101 Tahun Tetap Aktif sebagai Barista, Ini Rahasia Panjang Umur Nenek dari Italia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di usia yang telah mencapai 101 tahun, Anna Possi masih setia mengolah kopi di sebuah kedai kecil di Nebbiuno, wilayah utara Italia. Sejak 1958, wanita yang kini dijuluki barista tertua di Italia ini terus menghidupkan Bar Centrale dengan racikan espresso yang khas. Kehadirannya tidak hanya menyeduh kopi, tetapi juga menjadi magnet bagi warga sekitar, terutama para pensiunan yang kerap mampir sekadar untuk berbincang.

Pagi dimulai pukul 7, dan Possi baru berhenti sekitar pukul 19.00. Rutinitasnya tak kenal libur—baik di hari Minggu, Paskah, maupun Natal. “Saya selalu bekerja. Saya tidak pernah libur,” ujarnya dengan tegas. Dedikasinya terhadap pekerjaan membuatnya meraih penghargaan kehormatan ‘Commander of the Republic’, sebuah bentuk apresiasi atas kontribusinya terhadap masyarakat.

Bagi banyak pelanggan, mengunjungi bar ini bukan semata untuk menikmati kopi, tetapi juga untuk merasakan hangatnya interaksi manusia. “Orang-orang datang karena mereka sulit memercayai bahwa saya masih bekerja di usia ini,” katanya. Namun, di balik keheranan itu, tersimpan energi positif yang ditularkan Possi. “Ketika mereka pulang, mereka merasa bahagia dan bersemangat—entah apa yang telah saya sampaikan,” tambahnya.

Salah satu kunci panjang umur yang diyakini Possi adalah keberadaannya di tengah keramaian. Ia meyakini bahwa hidup di antara orang-orang adalah obat alami terhadap kesedihan dan kesepian. “Saya ingin hidup, berada di antara orang-orang. Saya ingin bekerja selama kesehatan saya masih memungkinkan,” ujarnya. Aktivitas sosial yang terjaga sepanjang hidup ternyata berperan besar dalam menjaga kesehatan mental dan fisiknya.

Kerja keras bukan hal asing di kawasan Piedmont. Budaya ini telah mengakar kuat dalam keseharian Possi. Reuters mencatat bahwa di wilayah ini, perempuan sejak dulu terbiasa bekerja—baik di ladang, di rumah, maupun sebagai pekerja lepas dari perusahaan. Bagi Possi, bekerja bukan sekadar mencari nafkah, melainkan cara untuk tetap fokus, terlibat, dan merasa berguna.

Suasana Bar Centrale sendiri jauh dari kesan kedai kopi modern yang dingin. Tempat ini lebih menyerupai ruang keluarga yang hangat, di mana setiap cangkir kopi disertai percakapan, tawa, dan cerita. “Bar ini seperti keluarga. Bukan seperti bar; ini tempat pertemuan. Orang-orang datang bukan hanya untuk minum, tapi untuk terhubung,” ucapnya dengan penuh makna. Kebahagiaan yang lahir dari koneksi manusia inilah yang terus memacu semangatnya.

Studi terbaru dari Universitas Bologna (2024) menemukan bahwa lansia yang tetap aktif secara sosial dan bekerja memiliki risiko 30% lebih rendah mengalami penurunan kognitif dibandingkan mereka yang mengisolasi diri. Temuan ini selaras dengan pola hidup Possi, yang menunjukkan bahwa keterlibatan sosial dan rutinitas bermakna adalah fondasi penting menua dengan sehat.

Sebuah infografis dari Istituto Superiore di Sanità (2023) juga mencatat bahwa wilayah Piedmont termasuk dalam “Zona Biru” Italia—daerah dengan angka usia harapan hidup tertinggi. Pola makan Mediterania, aktivitas fisik ringan, dan jaringan sosial yang kuat menjadi tiga pilar utama di balik fenomena ini.

Kehidupan Anna Possi adalah bukti nyata bahwa umur panjang bukan semata soal genetika atau diet sempurna, melainkan tentang terus merasa dibutuhkan, terhubung, dan berarti. Di tengah geliat mesin kopi dan derap waktu, ia mengajarkan bahwa semangat hidup tumbuh dari keseharian yang bermakna—bukan dari angka usia. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk terlibat, karena di situlah energi sejati terus mengalir.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan