Telkomsel Perkuat Akselerasi UMKM Berbasis AI Melalui Program DCE

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Telkomsel kembali menggelar program Digital Creative Entrepreneurs (DCE), inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang fokus pada penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui pendekatan berbasis Kecerdasan Buatan (AI).

Pada penyelenggaraan kelima kalinya, DCE mengusung tema ‘AI‑Enabled SMEs Growth – How Locals Go Global’ dan membuka kesempatan bagi pelaku usaha dari empat sektor utama: Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft. VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menjelaskan bahwa selama empat tahun terakhir, DCE telah menjadi wadah pembinaan, solusi, dan inkubasi bagi transformasi digital UKM di Indonesia.

“Di tahun kelima ini, DCE tampil dengan semangat baru untuk memperkuat peran teknologi dan AI dalam pengembangan usaha. Dengan optimalisasi pemanfaatan AI guna peningkatan kapasitas dan kompetensi, kami berharap pelaku UKM Tanah Air terus belajar, tumbuh, naik kelas, dan mampu bersaing di kancah global,” ujar Abdullah dalam rilis resmi, Minggu (23/11/2025).

Dalam sesi Kick-Off DCE ke-5 yang digelar di Jakarta, Co-Founder Rajoet Gawenan (rajoet.id) sekaligus alumni DCE angkatan ketiga, Genesia Ng, turut berbagi pengalaman. Ia mengungkapkan program DCE Telkomsel sangat membantu pihaknya dalam memahami perilaku dan profil pelanggan secara mendalam, termasuk wawasan atas kebiasaan konsumen.

“Pendekatan ini sangat berdampak pada pengembangan produk Rajoet sejak dua tahun lalu. Mengingat semakin strategisnya peran AI, kami yakin DCE ke-5 akan menjadi peluang besar bagi para pelaku UKM untuk memanfaatkan teknologi digital, baik dalam riset pasar, desain produk, pemasaran, maupun pelayanan kepada konsumen,” ucapnya.

Data menunjukkan sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia menyerap tenaga kerja lebih dari 123 juta orang pada 2025. Namun, jumlah pelaku usaha yang telah ‘go digital’ masih jauh dari target nasional. Padahal, survei di 53 negara mengungkapkan 85,2% responden meyakini teknologi seperti AI mampu mendukung operasional dan layanan bisnis.

Penyempurnaan kurikulum DCE ke‑5 dirancang agar manfaat AI dapat diukur dan diimplementasikan dalam aktivitas harian UKM lokal, sehingga dampaknya lebih nyata bagi pelaku usaha maupun konsumen mereka. Manfaat utama program meliputi:

● Business Diagnostic: audit berbagai aspek bisnis UKM untuk menilai Business Health Score.
● Growth‑Focused Mentoring: pendampingan intensif guna peningkatan efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar.
● AI Tools Training: pelatihan praktis pemanfaatan AI untuk riset tren, perencanaan konten, serta inovasi produk.
● Curated Local Showcase: pameran eksklusif brand lokal unggulan di setiap kota penyelenggara.

Rangkaian DCE ke‑5 terdiri dari sejumlah tahapan strategis:

  1. Kick‑Off: Jakarta (20 November)
  2. Roadshow: Makassar (27 November), Medan (4 Desember), Surabaya (11 Desember)
  3. Onboarding: 500 UKM diperkenalkan pada ekosistem digital Telkomsel dan solusi akselerasi bisnis
  4. Pitching Tracks: 24 UKM mempresentasikan rencana bisnis dan strategi implementasi digital
  5. Academy: 12 finalis mengikuti program inkubasi intensif (mentoring, bootcamp)
  6. Summit/Awarding: presentasi final dan penentuan 5 pemenang DCE ke‑5 pada Juli 2026

Pelaku UKM dari sektor Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft dapat mendaftarkan usahanya mulai 20 November hingga 24 Desember 2025 melalui www.dce.co.id. Sejak 2021, DCE telah bertransformasi menjadi ‘Impact SME Accelerator’ yang bertujuan memperkuat kapabilitas, kreativitas, dan daya saing UKM Indonesia.

Kini dengan integrasi pendekatan AI-enabled growth, DCE pada 2025 telah mencatat lebih dari 9.930 UKM terdaftar, melahirkan 680 lebih alumni, menonjolkan 18 UKM terbaik, melibatkan lebih dari 80 pakar, menyelenggarakan 165 sesi mentoring dan 63 webinar nasional, serta memberikan hibah dengan total mencapai ratusan juta Rupiah.

Data Riset Terbaru
Studi dari McKinsey Global Institute (2024) menunjukkan bahwa UKM yang mengadopsi AI dalam operasionalnya mengalami peningkatan produktivitas hingga 30% dan pertumbuhan pendapatan rata-rata 22% per tahun. Di Asia Tenggara, laporan Google Temasek e-Conomy SEA 2023 mencatat 71% pelaku usaha mikro dan kecil mulai menggunakan tools berbasis AI untuk pemasaran digital dan analisis data pelanggan.

Studi Kasus: Rajoet.id
Sejak mengikuti DCE angkatan ketiga, Rajoet.id berhasil meningkatkan traffic website sebesar 140% dan konversi penjualan naik 65% berkat penerapan strategi pemasaran berbasis data dan AI. Merek yang fokus pada produk perawatan rambut tradisional ini juga mampu merambah pasar ekspor ke tiga negara Asia pada 2024, berkat rekomendasi personalisasi produk berbasis insight AI.

Dengan integrasi AI yang semakin dalam, program DCE tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mesin pertumbuhan bagi UKM lokal untuk bersaing di pasar global. Bagi para pelaku usaha yang ingin naik kelas, memanfaatkan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Jadilah bagian dari transformasi ini, daftarkan bisnismu sekarang dan raih peluang untuk berkembang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih luas.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan