Taj Yasin Dorong Industri di Jateng Tingkatkan Komitmen Ramah Anak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, menyerukan agar seluruh pelaku industri di wilayahnya meningkatkan komitmen dalam menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak. Pernyataan ini disampaikan saat ia menghadiri Festival Anak Kecamatan Berdaya yang menjadi puncak peringatan World Children’s Day (WCD) 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang.

Dorongan tersebut sejalan dengan rekomendasi dari gerakan Kids Take Over (KTO) Jawa Tengah yang menekankan pentingnya sistem perlindungan anak yang lebih kuat di kawasan industri, budaya kerja yang adil dan mendukung keluarga, serta akses terhadap pembelajaran dan pengembangan keterampilan bagi anak-anak. Gus Yasin menyatakan dukungan penuh terhadap rekomendasi ini dan menekankan peran penting tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam memberikan pendidikan serta pelatihan berkelanjutan bagi anak-anak di sekitar kawasan industri.

Ia menegaskan bahwa momentum ini memperkuat komitmen dunia industri dalam mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pembangunan industri yang ramah anak. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus mendorong sinergi antara dunia pendidikan dan industri, termasuk pengembangan SMK berbasis industri agar lulusannya lebih siap memasuki dunia kerja. Selain itu, penguatan kelembagaan forum anak hingga tingkat kecamatan dilakukan melalui program Kecamatan Berdaya.

Program Kecamatan Berdaya didukung oleh keberadaan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) yang berperan sebagai pusat layanan pengaduan, pemulihan kasus kekerasan, edukasi pencegahan, serta penghubung layanan lintas sektor di tingkat kecamatan. Menurut Gus Yasin, pemenuhan hak anak tidak bisa hanya mengandalkan regulasi semata, sehingga kecamatan dijadikan sebagai ujung tombak penyelesaian masalah anak secara cepat dan responsif.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir. Ia mengaku terkesan dengan gagasan-gagasan yang disampaikan anak-anak dalam berbagai sesi dialog interaktif. Festival Anak Kecamatan Berdaya diselenggarakan pada 21-23 November 2025 melalui kolaborasi Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Batang, UNICEF Indonesia, Forum Anak Jawa Tengah, serta forum anak dari berbagai tingkatan. Acara ini diikuti perwakilan anak dari Jawa Timur, DIY, Jawa Barat, Jakarta, dan Bali untuk saling berbagi pengalaman dan inspirasi.

Tidak hanya menampilkan seni, kreativitas, dan permainan tradisional, festival tahun ini juga memberi ruang bagi anak-anak untuk tampil sebagai agen perubahan sekaligus pemberi rekomendasi kepada pemerintah daerah. Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Emma Rachmawatie, menjelaskan bahwa tema global ‘My Day, My Rights’ menjadi penegasan komitmen Jawa Tengah dalam mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka di tingkat kecamatan.

Berdasarkan data UNICEF 2024, lebih dari 60% kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia terjadi di lingkungan permukiman dan sekitar kawasan industri, menunjukkan pentingnya peran sektor industri dalam mencegah eksploitasi anak. Studi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2023) juga mencatat bahwa keterlibatan anak dalam forum partisipatif meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan kepemimpinan sejak dini. Sebuah studi kasus di Kabupaten Karawang (2022) membuktikan bahwa program SMK berbasis industri yang melibatkan CSR perusahaan berhasil menurunkan angka anak putus sekolah sebesar 35% dalam tiga tahun.

Infografis singkat menunjukkan: 1 dari 3 anak di kawasan industri masih menghadapi risiko pekerjaan anak; 78% orang tua menginginkan program pelatihan keterampilan bagi anak di lingkungan industri; dan 9 dari 10 forum anak menyatakan perlunya keterlibatan langsung dalam perencanaan pembangunan daerah. Transformasi dimulai ketika anak bukan hanya objek kebijakan, tapi jadi pelaku utama perubahan. Saat industri berpihak pada anak, masa depan bangsa pun terjaga. Mari wujudkan lingkungan yang tidak hanya aman, tapi juga memberi ruang bagi anak tumbuh, belajar, dan memimpin.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan