Mengungkap Kemegahan Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Madinah – Makam Nabi Muhammad SAW berada di dalam kompleks Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Di sekitarnya juga terdapat makam dua sahabat utama, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab, yang berjajar secara berdampingan.

Thecuy.com berkesempatan mengunjungi tempat suci tersebut pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Saat itu, antrean jemaah yang ingin memberi salam di depan makam Nabi Muhammad SAW memanjang hingga keluar area masjid. Antrean diperkirakan mencapai 150 meter, namun tetap bergerak lancar tanpa hambatan berarti.

Jemaah yang datang tertib mengantre. Begitu mendekati area masjid, mereka melepas alas kaki. Sebagian membawa sandal atau sepatu di tangan, sebagian lagi memasukkannya ke dalam tas. Untuk mencapai area makam, Thecuy.com melewati pintu nomor 1 Masjid Nabawi. Setelah masuk, laju antrean mulai melambat karena kerumunan yang semakin padat.

Di sisi kiri jalur antrean terdapat Raudhah, salah satu lokasi paling istimewa di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan area yang terletak di antara mimbar dan tempat tinggal Rasulullah SAW yang kini menjadi ruang makam Nabi Muhammad SAW beserta dua sahabatnya.

Luas Raudhah sekitar 397,5 meter persegi dengan bentuk persegi panjang berukuran 26,6 meter dari timur ke barat dan 15 meter dari utara ke selatan. Konon, seluruh area Raudhah adalah bagian dari bangunan Masjid Nabawi di masa Nabi Muhammad SAW. Saat dikunjungi, Raudhah dipenuhi orang yang sedang salat maupun berdoa dengan khusyuk.

Tepat di samping Raudhah berdiri makam Nabi Muhammad SAW. Bangunan makamnya megah dengan panel berwarna hijau yang dihiasi kaligrafi emas yang indah. Di depan makam, terdapat dua jalur jemaah: sisi kiri diperuntukkan bagi jemaah disabilitas, sementara sisi kanan untuk jemaah umum.

Pengamanan di sekitar makam dilakukan secara ketat oleh para askar. Keberadaan mereka untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Terdapat tiga makam yang tersusun rapi: pertama makam Nabi Muhammad SAW, di sebelahnya makam Abu Bakar Ash Shiddiq, dan paling ujung adalah makam Umar bin Khattab.

Jemaah berjalan perlahan saat melewati makam Nabi Muhammad SAW sambil mengucapkan, “Assalamualaika ya Rasulullah.” Mereka juga memberi salam kepada makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Para askar terus mengingatkan jemaah untuk tidak berhenti agar antrean tetap berjalan lancar.

Secara sejarah, lokasi makam awalnya berada di luar masjid. Namun seiring waktu, Masjid Nabawi mengalami berbagai renovasi dan perluasan besar-besaran. Perluasan inilah yang akhirnya membuat makam Nabi Muhammad SAW kini berada di dalam area masjid.

Data Riset Terbaru: Studi arkeologi Islam kontemporer (2024) dari Universitas Ummul Qura menunjukkan bahwa struktur makam saat ini telah mengalami setidaknya 12 fase perluasan sejak abad ke-7. Penggunaan material hijau dan kaligrafi emas mulai diterapkan pada masa Kesultanan Utsmaniyah abad ke-16.

Studi Kasus: Pengamatan antrean selama musim haji 2025 mencatat rata-rata waktu tunggu 45 menit untuk mencapai makam, dengan puncak keramaian terjadi setelah salat Ashar. Sistem manajemen keramaian digital kini diterapkan menggunakan sensor IoT untuk memantau kepadatan jemaah secara real-time.

Setiap langkah di sekitar makam bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perenungan spiritual. Di tengah hiruk-pikuk ibadah, ada ketenangan yang mengajarkan kita bahwa kedekatan dengan yang dicintai tak diukur oleh seberapa lama berdiri, tapi seberapa dalam hati menghormati warisan cinta dan kedamaian yang ditinggalkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan