Kasus Bocah Alvaro yang Hilang 8 Bulan di Jaksel Berakhir Tragis dengan Penemuan Jasad Meninggal Dunia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepolisian memberi kabar terbaru mengenai kasus hilangnya bocah berusia 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang sebelumnya menghilang selama delapan bulan. Sayangnya, Alvaro ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, mengonfirmasi penemuan tersebut kepada awak media pada Minggu (23/11/2025), menyatakan bahwa jenazah Alvaro sudah ditemukan. Meski belum merinci secara mendalam mengenai kronologi dan kondisi jenazah, Seala memastikan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan satu tersangka yang terlibat dalam kasus ini.

Ibu Alvaro, Arumi, sebelumnya menceritakan detik-detik hilangnya sang anak. Alvaro pertama kali menghilang pada 6 Maret 2025, menjelang waktu magrib. Biasanya, bocah itu rutin pergi ke masjid dekat rumah untuk menunaikan salat magrib selama bulan Ramadan. Namun, pada hari nahas tersebut, Alvaro yang keluar rumah sejak sore hari tidak kunjung kembali hingga malam semakin larut. Arumi mulai curiga dan segera mencari keberadaan anaknya, termasuk memeriksa seluruh rekaman CCTV di sekitar rumah.

Menurut keterangan Arumi kepada Thecuy.com pada Kamis (17/4), Alvaro tidak kembali setelah magrib, bahkan hingga pukul 22.00 malam. Ia sempat menanyai teman-teman Alvaro yang biasa salat bersama di masjid, dan mereka mengatakan bahwa Alvaro tidak bersama mereka sejak sore. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Alvaro kemungkinan diculik sebelum menunaikan ibadah salat magrib. Malam itu juga, keluarga sempat ragu untuk melapor ke polisi, namun akhirnya melaporkan kejadian tersebut dan pihak kepolisian langsung melakukan tindakan pencarian.

Polda Metro Jaya turut membantu proses pencarian, kata Arumi. Selain mengandalkan bantuan kepolisian, pihak keluarga gencar melakukan pencarian mandiri dengan menyebarkan poster di sejumlah titik di Jakarta. Upaya ini diperluas melalui media sosial, dengan harapan informasi tentang kehilangan Alvaro tersebar luas dan memperbesar peluang penemuan.

Arumi menambahkan, selama proses pencarian, tidak ada pihak yang menghubungi keluarga dengan permintaan uang tebusan seperti modus penculikan pada umumnya. Justru, banyak oknum yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menipu, mengaku mengetahui keberadaan Alvaro melalui media sosial. Informasi palsu itu membuat keluarga sempat bolak-balik ke berbagai tempat, termasuk Bekasi, bahkan di tengah malam, hanya untuk menemui kebohongan belaka.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap seluruh anggota keluarga, termasuk pihak keluarga sang ayah yang telah berpisah dari ibunya. Keluarga ayah Alvaro turut membantu pencarian dan telah diperiksa secara intensif oleh polisi. Arumi menegaskan bahwa hubungan keluarganya dengan tetangga dan lingkungan sekitar selalu harmonis, tanpa ada riwayat konflik. Kini, setelah melewati perjuangan panjang, keluarga hanya bisa pasrah dan berharap agar Alvaro segera ditemukan—meski kini harapan itu telah berubah menjadi duka yang mendalam.

Berdasarkan data riset terbaru dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2024), kasus kehilangan anak di perkotaan seperti Jakarta kerap melibatkan faktor eksternal seperti penculikan, perdagangan manusia, atau eksploitasi. Sebanyak 1.200 kasus anak hilang tercatat di tahun 2023, dengan 30% di antaranya melibatkan anak usia di bawah 10 tahun. Studi kasus serupa di Bandung dan Surabaya menunjukkan pentingnya integrasi teknologi CCTV, pelibatan komunitas, dan respons cepat kepolisian dalam menangani kasus anak hilang. Infografis dari Laporan Nasional Perlindungan Anak 2023 mencatat bahwa 68% penemuan anak hilang berhasil berkat laporan masyarakat dan penyebaran informasi cepat melalui media sosial.

Kasus Alvaro mengingatkan kita betapa rentannya anak-anak di ruang publik, sekaligus pentingnya kewaspadaan, kolaborasi masyarakat, dan respons instan dari aparat. Di balik duka ini, mari jadi mata dan telinga bagi keselamatan anak, sebab setiap detik bisa berarti harapan bagi sebuah keluarga yang menunggu pulangnya sang buah hati.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan