Hari Keenam Operasi Zebra 2025, Kampanye Keselamatan Lalu Lintas Terus Diperkuat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Pada hari keenam (H6), Operasi Zebra 2025 mencatat lonjakan signifikan dalam upaya edukasi dan pencegahan pelanggaran lalu lintas di seluruh wilayah Indonesia. Korlantas Polri terus memperluas kampanye keselamatan jalan raya yang bersifat preventif dan edukatif.

Irjen Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menegaskan bahwa semangat kampanye keselamatan ini harus terus digelorakan. Menurut arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tujuan inti Operasi Zebra 2025 adalah mewujudkan kondisi lalu lintas yang aman menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru. Operasi ini menitikberatkan pada tiga pilar utama: edukasi masyarakat, pengawasan intensif, serta penegakan hukum yang berbasis data.

“Pembinaan kepada masyarakat harus terus diperluas agar kesadaran tertib berlalu lintas tumbuh secara berkelanjutan,” tegas Irjen Agus saat berbicara dengan awak media, Minggu (23/11/2025).

Berdasarkan data H6, tercatat peningkatan nyata dalam interaksi langsung antara petugas dengan masyarakat. Total kegiatan pembinaan dan penyuluhan mencapai 101.203 kegiatan, yang terdiri dari 38.555 kunjungan ke komunitas, 36.238 sosialisasi di sekolah dan kampus, serta 26.410 kegiatan di perusahaan dan pabrik.

Upaya kampanye visual juga mengalami percepatan besar. Sebanyak 1.023.389 kegiatan penyebaran dan pemasangan materi kampanye dilaksanakan. Rincian menunjukkan 522.699 leaflet dan 459.802 stiker yang tersebar luas, membuktikan bahwa media visual tetap menjadi instrumen penting dalam membentuk perilaku tertib berlalu lintas.

Di sisi preventif, aktivitas operasional meningkat menjadi 959.137 kegiatan. Turjawali menjadi program andalan dengan 611.146 kegiatan, yang berperan menjaga kelancaran arus lalu lintas saat jam sibuk akhir pekan. Langkah ini diperkuat oleh pelaksanaan ramp check terhadap pengemudi bus dan truk sebanyak 21.429 kegiatan.

Upaya penindakan tetap dilakukan secara proporsional, dengan total 449.753 kasus pelanggaran yang ditangani. Sebagian besar penindakan dilakukan melalui sistem ETLE, sementara 360.354 kasus lainnya ditangani dengan teguran humanis yang bersifat edukatif.

Irjen Agus menekankan bahwa keselamatan berlalu lintas adalah hasil kolaborasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara dalam aktivitas harian. Kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan rasa hormat terhadap sesama pengguna jalan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib.

Data Riset Terbaru 2024 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan menunjukkan bahwa kampanye edukasi visual seperti stiker dan leaflet mampu meningkatkan kepatuhan lalu lintas hingga 37% di area urban. Studi kasus di Surabaya membuktikan bahwa program ramp check rutin pada armada angkutan umum berhasil menurunkan angka kecelakaan sebesar 28% selama musim mudik 2023. Analisis menunjukkan bahwa pendekatan humanis dalam penindakan pelanggaran ringan mampu membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian lalu lintas.

Kesadaran berlalu lintas bukan hanya soal menghindari sanksi, tapi tentang menghargai nyawa. Mulai dari memakai helm, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, hingga mengutamakan keselamatan pejalan kaki, setiap tindakan kecil membentuk budaya lalu lintas yang lebih baik. Mari jadikan kepatuhan sebagai kebiasaan, bukan keterpaksaan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan