Siswa di Kota Tasikmalaya Menggelar Kegiatan Belajar Daring Berulang Kali Saat Seremoni Guru, Memicu Kekecewaan Orang Tua

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polemik terkait pelaksanaan pembelajaran daring selama perayaan HUT PGRI atau Hari Guru menjadi perhatian besar di kalangan orang tua. Hal ini terjadi karena bukan peristiwa pertama kali sekolah menerapkan sistem seperti ini untuk kegiatan seremonial.

Kegiatan peringatan Hari Guru, walaupun hanya dilakukan sekali setahun dengan acara besar setiap dua tahun sekali, tetap memiliki dampak signifikan. Hal ini karena jumlah agenda seremonial sepanjang tahun cukup banyak, sehingga sering menyebabkan siswa libur atau belajar secara daring.

Seorang wali murid SMP negeri di Kecamatan Bungursari mengungkapkan bahwa kegiatan sekolah yang tidak langsung terkait dengan pembelajaran, seperti perayaan hari guru, bukanlah kejadian pertama kali. Sebelumnya, ada beberapa acara lain yang juga menyebabkan gangguan pada proses belajar mengajar.

“Acara pemerintah, acara sekolah, maupun hari guru, semuanya sudah sering menyebabkan gangguan,” kata wali murid yang tidak mau dinyatakan identitasnya.

Sementara itu, orang tua siswa SD negeri juga menyampaikan pendapat serupa. Menurutnya, jika kegiatan hanya dilakukan sesekali untuk agenda penting, tidak akan menjadi masalah. Namun, apabila untuk acara seremonial, sebaiknya disesuaikan dengan jadwal libur atau hari yang tidak mengganggu jam pelajaran.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Rojab Riswan, telah melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah setelah menggelar rapat

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan