Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa impor jagung akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan negara. Namun, ada rencana untuk mengurangi jumlah impor tersebut mulai tahun depan hingga akhirnya dapat dihentikan. Dia menjelaskan bahwa produksi jagung dan beras saat ini baik, sehingga impor beras sudah berhasil dihentikan. Untuk jagung, harapan adalah bisa mengurangi impornya tahun depan.
Amran juga menjelaskan bahwa impor jagung sebaiknya tidak dilakukan lagi, sementara beras akan tetap dijaga keberadaannya. Jika memungkinkan, beras bahkan bisa diekspor. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan impor jagung pada tahun 2026. Dia menjelaskan bahwa pada tahun 2024, impor jagung masih mencapai 500 ribu ton, tetapi jumlahnya akan berkurang karena produksi telah meningkat. Prabowo percaya bahwa pada tahun 2026, impor jagung bisa dihentikan dan bahkan Indonesia bisa mulai mengeksport jagung karena stok yang cukup.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga mengungkapkan bahwa jaminan tentang penghentian impor jagung telah diberikan langsung oleh Amran dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo. Hal ini dia sampaikan saat meninjau panen raya jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada tanggal 5 Juni 2025.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa produksi jagung di Indonesia terus meningkat dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan teknologi pertanian dan dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi dan pelatihan petani. Sektor pertanian juga sedang fokus pada pemulihan lahan yang sudah terjadi degradasi agar produksi jagung dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
Analisis unik dan simplifikasi menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk mengurangi impor komoditas pangan seperti jagung dan beras adalah langkah yang strategis. Dengan meningkatkan produksi dalam negeri, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global. Hal ini juga akan memberikan manfaat bagi petani lokal dan perekonomian nasional.
Kesimpulan Pengembangan produksi jagung dan beras di Indonesia menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin kedaulatan pangan. Dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat, Indonesia tidak hanya bisa menghentikan impor, tetapi juga bisa menjadi salah satu penyuplai jagung di pasar internasional. Hal ini bukan hanya menguatkan posisi ekonomi, tetapi juga memberikan harapan yang lebih besar bagi petani dan masyarakat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.