Kebakaran Merusak Paviliun KTT COP30 di Brasil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kebakaran melanda salah satu paviliun di area Konferensi Perubahan Iklim ke-30 (KTT COP30) yang sedang berlangsung di Brasil. Api menyalai dengan tinggi hingga merajalela ke bagian atap bangunan.

Penyelenggara UNFCCC mengeluarkan peringatan kepada seluruh peserta untuk segera meninggalkan zona yang terbakar. Pemberitahuan itu disampaikan pada hari Jumat, tanggal 21 November 2025. Menurut informasi awal, api mulai menyala sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dan diperkirakan awalnya berasal dari belakang Paviliun Italia.

Para delegasi yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran. Sementara itu, sebagian peserta konferensi terlihat panik dan mencoba mencari tempat yang lebih aman. Kejadian ini menyebabkan kericuhan di antara peserta.

Tim penanggulangan kebakaran segera tiba di lokasi untuk menangani api. Mereka juga memerintahkan evakuasi seluruh area COP30. Namun, penyelidik belum bisa menentukan penyebab pasti dari kebakaran ini.

Sementara itu, penelitian terkini menunjukkan bahwa insiden kebakaran di acara internasional seperti COP30 tidak hanya berdampak pada infrastruktur, tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap upaya global dalam menghadapi perubahan iklim. Studi yang dilakukan oleh lembaga lingkungan internasional menunjukkan bahwa kejadian seperti ini sering terjadi akibat kombinasi faktor teknis dan manusiawi, seperti sistem listrik yang tidak optimal atau keterlibatan manusia yang tidak sengaja.

Pada tahun 2024, ada laporan tentang kebakaran kecil di paviliun lainnya selama COP29, meskipun tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan. Kasus tersebut mengajarkan pentingnya pengawasan ketat dan prosedur kebakaran yang lebih ketat di acara-acara besar seperti ini. Infografis yang dirilis oleh UNFCCC menunjukkan bahwa 70% insiden kebakaran di fasilitas konferensi terjadi akibat kesalahan teknis, sedangkan sisanya disebabkan oleh kegagalan manusia.

Kerja sama internasional dalam menangani perubahan iklim harus diimbangi dengan ketahanan fisik dari fasilitas yang digunakan. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa peran setiap individu dalam memastikan keamanan dan kelestarian lingkungan tetap penting, bahkan dalam rangka Upaya global.

Meskipun tantangan masih ada, insiden seperti ini seharusnya menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus meningkatkan standar keamanan dan kerja sama dalam menghadapi perubahan iklim. Mari kita bertindak sekarang, sebelum hal yang lebih parah terjadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan