Seorang pemuda berumur 18 tahun di Busan, Korea Selatan, menghela nafas terakhir di dalam ambulans setelah delapan fasilitas kesehatan menolak untuk menangani kasusnya. Kejadian tragis ini mengungkapkan kembali krisis kekurangan tenaga medis, khususnya spesialis anak dan neurologi pada anak-anak.
Pemuda tersebut ditemukan dalam kondisi kejang dan sesak napas di dekat sekolahnya pada tanggal 20 Oktober 2025. Pasukan penyelamat tiba di lokasi sekitar 15 menit kemudian, namun tidak menemukan luka fisik yang jelas atau penyebab pasti dari gejala yang dialami.
Kemudian, tim medis berusaha untuk merujuk pasien tersebut ke berbagai rumah sakit. “Lima rumah sakit besar menolak karena tidak ada spesialis neurologi pediatrik,” ungkap seorang petugas pemadam kebakaran yang membantu korban, seperti dilaporkan oleh SCMP.
Menurut peraturan, pasien berusia 18 tahun masih termasuk dalam kategori perawatan pediatri di Korea Selatan. Total ada delapan rumah sakit yang menolak, termasuk fasilitas di kota lain. Setelah hampir satu jam mencari tempat perawatan, pemuda tersebut mengalami henti jantung. Meskipun rumah sakit wajib menerima pasien dalam keadaan henti jantung, ia dinyatakan meninggal saat tiba di fasilitas kesehatan terdekat.
Hasil investigasi mengungkap pemuda tersebut sebelumnya terjatuh dari gedung sekolah. Kejadian ini telah memicu kemarahan publik dan memfokuskan perhatian pada penurunan kualitas layanan kesehatan anak.
Korea Selatan memiliki salah satu rasio dokter terendah di kalangan negara maju, yakni 2,6 dokter per 1.000 jiwa. Usulan pemerintah untuk meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran bahkan memicu aksi mogok dokter pada awal tahun 2025.
Kasus penolakan pasien sudah beberapa kali terjadi. Awal tahun ini, seorang wanita berusia 80 tahun dan seorang pria yang menderita nyeri perut meninggal setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit. Kekurangan tenaga medis pediatri menjadi masalah yang sangat serius. Jumlah klinik anak telah turun 12,5 persen dalam waktu lima tahun, dan minat dokter muda untuk berkarier di bidang pediatri sangat rendah, hanya 33 dari 208 posisi pelatihan yang terisi tahun lalu.
“Pediatri dianggap sebagai departemen tanpa masa depan. Jika tidak ada tindakan, bayi dan anak-anak di Korea akan kehilangan hak dasar mereka atas layanan medis,” ujar Ketua Perhimpunan Pediatri Korea, Lim Hyun-taek.
Kasus tragis ini membuka mata pada sistem kesehatan yang sedang dalam krisis di Korea Selatan, khususnya dalam layanan pediatri. Masalah kekurangan tenaga medis dan penurunan kualitas pelayanan harus segera ditangani untuk melindungi generasi penerus yang layak mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.
Kemajuan dalam teknologi medis dan peningkatan investasi dalam pendidikan kedokteran spesialis anak dapat menjadi solusi potensial. Selain itu, kebijakan pemerintah yang lebih tegas dalam distribusi tenaga medis ke daerah terpencil juga diperlukan. Masyarakat pun harus lebih aktif dalam mendorong perubahan melalui advokasi dan pengawasan terhadap sistem kesehatan yang ada, agar tak terjadi tragedi serupa di kemudian hari.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
๐ Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
๐ Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.